Berita Berau Terkini

Cara Pulau Derawan Berau agar Bersih dari Sampah Plastik 

Sejak awal tahun 2010-an, kegiatan pariwisata bahari di Pulau Derawan, Kabupaten Breau, telah mengalami perkembangan

|
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
WWF
Diskusi ilmiah mewujudkan program Pulau Derawan Berau bersih dari sampah plastik. Untuk menjaga eksistensi wisata di Pulau Derawan tetap ramai dikunjungi, pengelolaan sampah harus jadi fokus, Kamis (2/2/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Sejak awal tahun 2010-an, kegiatan pariwisata bahari di Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, telah mengalami perkembangan.

Namun, perkembangan itu diiringi dengan produksi sampah yang tinggi. Khususnya tercemar sampah plastik

Hal ini diutarakan oleh Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Irwadi Ahmadi Siregar kepada TribunKaltim.co pada Kamis (2/2/2024). 

Untuk menjaga eksistensi wisata di Pulau Derawan tetap ramai dikunjungi, pengelolaan sampah harus jadi fokus.

Itu juga sekaligus tantangan, yang akan dapat berdampak pada industri pariwisata.

Baca juga: Objek Wisata Maratua dan Derawan Berau Harus Jadi Penyokong IKN Nusantara

Program Derawan bebas sampah,  juga menjadi salah satu strategi utama. Yang digunakan dengan merancang model bisnis ekonomi sirkular dari pengolahan sampah.

Bahkan, dalam diskusi Konservasi Alam Sekitar Kita bertajuk "Mewujudkan Derawan Bebas Sampah Plastik”, mengupas habis masalah terkait sampah di destinasi wisata. Utamanya di Derawan, Berau

Dalam diskusi itu, dihadirkan sejumlah perwakilan OPD terkait, beserta LSM yang bergerak di bidang konservasi, dalam membahas program Derawan bebas plastik. 

Ilustrasi lokasi wisata Pulau Derawan Berau. Lokasi Derawan menjadi saksi bisu proses deklarasi pemekaran wilayah, terbentuknya provinsi baru, Kalimantan Utara.
Ilustrasi lokasi wisata Pulau Derawan Berau. Lokasi Derawan menjadi saksi bisu proses deklarasi pemekaran wilayah, terbentuknya provinsi baru, Kalimantan Utara. (TRIBUNNEWS.COM)

Seperti Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Irwadi Ahmadi Siregar, Kepala Kampung Pulau Derawan Indra Mahardika.

Ada juga perwakilan UMB Sufriady Syam, dan Site Coordinator for Derawan MPA WWF-Indonesia Irvan Ahmad Fikri. 

Irwadi Ahmad Siregar menjelaskan, di tahun 2030, target pengelolaan sampah di Kalimantan Timur adalah 100 persen.

Sementara, capaian yang diperoleh pada tahun 2022, untuk Pemerintah Kabupaten Berau baru memenuhi 69,72 persen pengelolaan sampah. 

"Dukungan dan komitmen dari berbagai pihak untuk mengelola sampah, tentu perlu diimbangi dengan mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai dari sumber," ungkapnya. 

Baca juga: WWF Infonesia Kerap Temukan Hiu Paus Tersangkut Alat Tangkap Nelayan di Perairan Kepulauan Derawan

Sementara itu, perwakilan UMB Sufriady Syam menambahkan, pada Mei 2023 lalu, Universitas Muhammadiyah Berau bersama WWF Indonesia, beserta para pemuda di Derawan, yang tergabung dalam Plastic Free Ocean Network, telah melaksanakan pendataan sampah dengan metode Standar Nasional Indonesia (SNI).

Pada kesempatan itu, disampaikan pula hasil pendataan timbulan sampah tersebut. Salah satunya, berasal dari aktivitas pariwisata yang didominasi oleh sampah multilayer plastik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved