Pilpres 2024

Isi Maklumat Rektor soal Aksi Unhas Bergerak untuk Demokrasi Disorot hingga Trending, Reaksi Alumni

Lengkap isi Maklumat Rektor Unhas soal aksi Keprihatinan Bangsa yang disorot hingga trending x (dulu Twitter). Reaksi alumni Unhas

Editor: Amalia Husnul A
TribunTimur/Muslimin Emba
REKTOR UNHAS - Prof Jamaluddin Jompa, Rektor Universitas Hasanuddin. Lengkap isi Maklumat Rektor Unhas soal aksi Keprihatinan Bangsa yang disorot hingga trending x (dulu Twitter). Reaksi alumni Unhas. 

TRIBUNKALTIM.CO - Seiring aksi sejumlah kampus menyoroti kepemimpinan Presiden Jokowi dan demokrasi Indonesia saat ini, terkini Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa jadi sorotan.

Sorotan ini menyusul Maklumat Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa yang menyinggung aksi Unhas Bergerak untuk Demokrasi yang disuarakan sejumlah guru besar dan dosen, Jumat (2/2/2024) kemarin.

Inilah yang kemudian membuat Unhas masuk deretan trending x (dulu Twitter), simak reaksi alumni dan lengkap isi Maklumat Rektor Prof Jamaluddin Jompa yang ramai diperbincangkan. 

Maklumat Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Jamaluddin Jompa (56) terkait aksi Unhas Bergerak untuk Demokrasi terus menuai kontroversi dan alumni dan sivitas akademik.

Baca juga: Susul UGM, Guru Besar dan Dosen Universitas Hasanuddin Deklarasikan Unhas Bergerak Untuk Demokrasi

Baca juga: Siapa Prof Tuti yang Trending X? Profil Ketua Dewan Guru Besar UI, Prof Harkristuti Harkrisnowo

Baca juga: Jawaban Rektorat soal Rektor UGM yang Absen saat Guru Besar Bacakan Petisi Bulaksumur Kritik Jokowi

Diketahui setelah aksi Unhas Bergerak untuk Demokrasi yang disuarakan sejumlah guru besar, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa merilis Maklumat Rektor Nomor: 05426/UN4.1./HK.05/2024.

Dalam Maklumat Rektor Unhas tersebut,  Prof Jamaluddin Jompa menyebut bahwa aksi Unhas Bergerak untuk Demokrasi tersebut tidak mewakili sikap Universitas Hasanuddin

 Maklumar Rektor Unhas ini langsung mengundang beragam reaksi, termasuk dari para alumni. 

Salah satu almunus Fakultas Ekonomi Unhas, Mulawarman (58), menyebut 

"Maklumat itu adalah pengkhianatan intelektual.  Mimbar bebas itu adalah kewajiban kampus, bukan malah dihalangi," ujar aktivis era 1980 dan jurnalis era reformasi itu, Sabtu (3/2/2024).

Mulawarman menyebut maklumat rektor sebagai bentuk penghalangan kebebasan berpendapat dan aksi Mimbar Bebas, yang dijamin dalam UUD 1945 dan UU Pendidikan Tinggi No 12 Tahun 2012.

"Mimbar bebas guru besar itu ada di Pasal 8 UU Pendidikan Tinggi.

Rektor UGM, Rektor UI dan kampus lain tak terbitkan maklumat seperti di Unhas," ujarnya seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribun-Timur.com di artikel berjudul Alumni Unhas: Maklumat Rektor Adalah Pengkhianatan Intelektual.

Pegiat unit penerbitan kampus Majalah identitas Unhas era 80-an menyebut aksi 15 dosen dan guru besar di pelataran Rektorat Unhas itu, bukan terkait politik nasional atau dukungan calon presiden.

Forum Guru Besar dan dosen Unhas Deklarasi Unhas Bergerak Untuk Demokrasi. Prof Dr Ir Triyatni Martosenjoyo MSi memimpin deklarasi Unhas Bergerak Untuk Demokrasi di depan Rektorat Unhas pada Jumat (2/2/2024)
UNHAS - Forum Guru Besar dan dosen Unhas Deklarasi Unhas Bergerak Untuk Demokrasi. Prof Dr Ir Triyatni Martosenjoyo MSi memimpin deklarasi Unhas Bergerak Untuk Demokrasi di depan Rektorat Unhas pada Jumat (2/2/2024) (Faqih/Tribun Timur)

Dia bahkan menyebut Prof Jompa sosok guru besar penakut.

"Inilah risiko kalau rektor bukan berbasis aktivis tak punya nyali.

Baca juga: Kampus Ingatkan Presiden, Koalisi Dosen Unmul Tuntut Jokowi tak Boleh Memihak di Pemilu 2024

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved