Berita Nasional Terkini

Akhirnya Jokowi Minta Projo Cabut Laporan Soal Butet di Polisi, Disinggung Ganjar di Debat Capres

Akhirnya Jokowi minta Projo cabut laporan soal Butet Kertaredjasa di polisi, disinggung Ganjar Pranowo di debat capres

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube Surya Citra Televisi (SCTV)
Akhirnya Jokowi minta Projo cabut laporan soal Butet Kertaredjasa di polisi, disinggung Ganjar Pranowo di debat capres 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Jokowi akhirnya meminta relawan Projo untuk mencabut laporan polisi terhadap seniman Butet Kartaredjasa.

Diketahui, Projo menilai Butet telah menghina Jokowi dalam pertunjukannya baru-baru ini.

Arahan Jokowi ini disampaikan langsung Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi.

Persoalan pelaporan Butet Kertaredjasa ini sempat disinggung Ganjar Pranowo di debat capres.

"Bapak Presiden Jokowi meminta agar Projo atau relawan Jokowi untuk mencabut pelaporan Pak Butet ke polisi," ujar Budi melalui keterangannya, Senin (5/2/2023).

Baca juga: Hasil Survei Capres Terkuat di Debat Capres Edisi Terakhir versi Litbang Kompas, Semua Nilai Positif

Baca juga: 4 Hasil Survei Elektabilitas Jelang Pencoblosan, Terjawab Capres yang Kandas di Putaran Pertama

Budi mengatakan Jokowi juga meminta agar persoalan ini tidak membuat publik menjadi ramai.

Menurut Budi, Jokowi turut menyinggung hubungan pertemanannya dengan Butet.

"Apalagi, kata pak Presiden Jokowi kalau pak Butet itu kan kawan kita sendiri. Jadi kita bangun suasana kondusif dan persaudaraan kita sebagai sesama anak bangsa," imbuh dia.

Sebelumnya, Budayawan sekaligus seniman Butet Kertaredjasa kembali melontarkan kritik tajam kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Butet memilih berorasi dan membacakan pantun untuk menyampaikan kritik terhadap Jokowi dalam Hajatan Rakyat Yogyakarta untuk Ganjar-Mahfud di alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (28/1).

Dalam orasinya, Butet langsung menghujamkan kritik kepada Jokowi.

Dia menyoroti kegagalan revolusi mental, soal keberpihakan pada salah satu pasangan calon, dan kritik terkait memperdaya konstitusi.

Atas ucapan Butet itu, sekelompok relawan Pro Jokowi (Projo) di DIY mengadukan budayawan Butet Kartaredjasa ke Polda DIY, Selasa (30/1).

Baca juga: Cak Imin Usai Debat Capres 2024, Sebut Prabowo dan Ganjar Sudah Bergeser Setuju Perubahan

Baca juga: Prabowo Minta Maaf pada Anies - Ganjar di Debat Capres, Sekjen PDIP Singgung Korban Pelanggaran HAM

Pengaduan itu atas dasar dugaan ujaran kebencian yang dilontarkan Butet Kartaredjasa terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dimana, Butet membacakan sebuah pantun di acara kampanye akbar PDIP bersama Ganjar Pranowo di Alun-alun Wates, Kulon Progo.

"Hari ini kami melaporkan dugaan hate speech atau ujaran kebencian yang dilakukan Butet Kartaredjasa pada saat acara tanggal 28 Januari kemarin di Alun-Alun Wates, Kulon Progo," kata pelapor Aris Widihartarto, selaku perwakilan Relawan Projo DIY, di Mapolda DIY.

Aris menyampaikan dari video yang beredar Butet diduga melakukan upaya penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Salah satu pasal yang disangkakan terhadap Butet yakni 310 KUHP.

"Kalau dari konsultasi dengan bapak-bapak Polda tadi kemungkinan kami akan jerat dengan Pasal 310 tentang ujaran kebencian," ungkap Aris.

Pihak pelapor masih diminta untuk melengkapi alat bukti dan saksi-saksi.

Kendati demikian, Aris mengungkapkan dasar ujaran kebencian yang disampaikan Butet yakni ketika kakak dari mendiam Djaduk Ferianto ini diduga menganalogikan Presiden Jokowi seperti binatang.

"Bagian yang mengatakan Pak Jokowi sebagai binatang itu," jelasnya.

Baca juga: Ganjar di Debat Capres 2024 Sebut Seniman Dilarang Bicara Politik, Masa Takut Butet Kartaredjasa?

Baca juga: Saat Ganjar Ingatkan Prabowo Subianto Soal Jejak Digital Tidak akan Hilang di Debat Capres 2024

Disinggung Ganjar di Debat Capres

apres 2024 nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung seniman dilarang bicara politik dan menyebut nama Butet Kartaredjasa pada debat capres terakhir tadi malam.

Menurut Ganjar Pranowo, pemerintah seharusnya tidak perlu takut dengan para seniman dan pelaku seni yang mengkritik lewat pentas seni.

Dalam pernyataannya, Ganjar Pranowo mengatakan seharusnya pemerintah cukup memberi fasilitas termasuk terkait birokrasi bagi para pelaku seni dan budayawan saja.

Selanjutnya, budaya tersebut biarkan dikerjakan oleh para pelaku seni.

Ganjar pun menyebut nama seniman Butet Kartaredjasa dalam Debat Capres ke 5 semalam.

"Masa takut Butet, kamu boleh loh pentas tapi tidak usah ngomong politik, nggak, pemerintah mesti dikritik, pemerintah mesti waras, biarkan mereka berekspresi dengan seninya," ujar Ganjar.

"Birokrat cukup fasilitas saja, biarkan pelaku yang bekerja apakah itu nyanyi film penulis buku semuanya, berikan itu kepada mereka mengurus sendiri, kalau berekspresi pemerintah tidak perlu takut," ungkap Ganjar, dikutip dari tayangan Live KompasTV.

"Kita hanya perlu fasilitasi dan mereka yang akan mengerjakan, birokrasi tinggal duduk," pungkas Mantan Gubernur Jateng itu.

Adapun Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI kembali menggelar debat Pilpres 2024 untuk yang kelima kalinya malam ini.

Baca juga: Komentar Menohok Kaesang Mengenai Kritik yang Dilontarkan Anies dan Ganjar Soal Bansos

Baca juga: Jokowi Percaya PSI Tembus Senayan, Cek Survei Elektabilitas Parpol Terbaru, Peluang Partai Kaesang

Debat kelima menjadi debat terakhir sekaligus penutup dari seluruh rangkaian debat selama kontestasi Pilpres 2024.

Artinya, ini adalah kali terakhir publik menyaksikan penampilan calon presiden (capres) Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo di debat Pilpres 2024.

Adapun tema yang diusung pada debat terakhir capres ini adalah Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.

Debat berlokasi di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Budi Arie Ungkap Jokowi Minta Projo Cabut Laporan soal Butet, Singgung Soal Perkawanan

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved