Berita Samarinda Terkini
BEM Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama se-Kalimantan Menggelar Ngaji Nusantara di Kampus UNU Samarinda
BEM PTNU Wilayah Kalimantan, Syifa Hajati, mengungkapkan, Ngaji Nusantara dilaksanakan bersamaan dengan Musyawarah Wilayah BEM PTNU se-Kalimantan.
Penulis: Nevrianto | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Puluhan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) se-Nusantara Wilayah Kalimantan menggelar Ngaji Nusantara di Aula Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), Jalan APT Pranoto, Loa Janan Ilir, Samarinda Kalimantan Timur, Minggu (4/2/2024).
Tema yang didiskusikan adalah “Menuju Indonesia Emas 2045 : IKN Sebagai Tonggak Peradaban Baru”.
Koordinator Wilayah BEM PTNU Wilayah Kalimantan, Syifa Hajati, mengungkapkan, Ngaji Nusantara dilaksanakan bersamaan dengan Musyawarah Wilayah BEM PTNU se-Kalimantan selama dua hari sejak 4 hingga 5 Februari 2024.
“Forum diskusi menghadirkan dua narasumber yang berkompeten.Narasumber pertama adalah Bang Muhammad Sarip. Beliau adalah sejarawan yang banyak menulis buku sejarah lokal, baik Samarinda maupun Kalimantan Timur.
Baca juga: Car Free Day di Jalan Kesuma Bangsa Kota Samarinda Sangat Diminati Warga, Tempat untuk Berolahraga
Narasumber kedua adalah Bu Sari Mulyani, dosen Hubungan Internasional UNU Kaltim sekaligus dosen Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda,” tutur Syifa Hajati yang juga menjabat Presiden Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UINSI tersebut.
Sarip, sejarawan yang pada 23 Januari 2024 bersama Nanda Puspita Sheilla meluncurkan buku berjudul “Historipedia Kalimantan Timur” mengkritisi tema diskusi. Menurutnya, topik IKN dan Visi Indonesia Emas 2024 ini merupakan pembahasan yang cukup elitis bagi mahasiswa.
“Pemindahan IKN ke Kaltim sudah berproses lebih dari empat tahun sejak Presiden Joko Widodo mengumumkannya pada 26 Agustus 2019. Sementara para mahasiswa masih mendengungkan kekhawatiran bakal cuma jadi penonton pembangunan IKN.
Ketimbang bicara tentang hal-hal indah dan ketinggian, lebih baik para mahasiswa gen Z sekarang terus meningkatkan kualitas SDM dan meng-upgrade kompetensinya,” papar Sarip.
Sejarawan penulis buku “Histori Kutai” itu juga menyarankan untuk panitia. “Ketika membuat forum diskusi bertema IKN, sebaiknya panpel bisa menghadirkan narasumber dari unsur Otorita IKN. Hal ini supaya aspirasi mahasiswa dapat didengarkan langsung oleh OIKN,” ujar Sarip.
Sementara itu, akademisi Sari Mulyani menyatakan, Visi Indonesia Emas 2045 dengan tagline berdaulat, maju, adil, dan makmur mesti diperjelas langkah konkretnya.
“Mahasiswa tidak boleh merasa takut salah karena dalam proses belajar itu tidak ada istilah benar atau salah. Mahasiswa harus rajin menulis dan menyampaikan gagasan di publik. Seandainya jadi penonton pun, kita harus menjadi penonton yang duduk di sofa dalam ruang ber-AC,” papar Sari.
Ngaji Nusantara menghadirkan seremoni pembukaan menghadirkan Wakil Rektor II UNU Kaltim Dr. H. Ahmad Baequni, M.Pdi dan Ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Syaparuddin, S.Sos. (*)
Polresta Samarinda Salurkan Beras SPHP 300 Karung ke Warga demi Stabilitas Harga |
![]() |
---|
Mahasiswa Pembangunan Sosial Unmul Deklarasi Bebas Narkoba, Rektor Dukung Penuh |
![]() |
---|
Pawai Pembangunan Samarinda Bawa Berkah, Pedagang Pentol Raup Omzet Tiga Kali Lipat |
![]() |
---|
Pekerja Perusahaan di Samarinda Ditangkap karena Oplos Minyak Beku dengan Sabun Cair |
![]() |
---|
Ketahuan CCTV, Pencuri Tas Rp2,7 Juta di Samarinda Dibekuk Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.