Tribun Kaltim Hari Ini

Nobar Debat Kelima Pilpres 2024, Chemistry 01 dan 03, 02 Pastikan Kelanjutan Pembangunan IKN

Debat kelima Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, diwarnai adu gagasan antara calon presiden, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Tribun Kaltim
Tribun Kaltim Hari Ini. Edisi Tribun Kaltim, Senin (5/2/2024), mengangkat mengenai Debat Kelima Pilpres 2024, atau debat terakhir sebelum pemungutan suaran 14 Februari mendatang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Debat kelima Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, diwarnai adu gagasan antara calon presiden, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, di Jakarta Convention center (JCC), Minggu (4/2/2024).

Di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Tribun Kaltim pun menggelar Nobar Debat dan Diskusi Capres 2024 bertajuk “Jamuan Terakhir" di Lapongka Cafe, Jalan Indrakila Balikpapan.

Hadir tiga politisi Bumi Etam mewakili tiga capres.

Mereka adalah Ketua DPW PKB Kaltim, Syafruddin; Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, Rudi Mas’ud; dan Ketua DPD Partai Hanura Kaltim, Surpani Sulaiman.

Baca juga: Anies Disebut Lebih Manis di Debat Terakhir Capres, Cak Imin: Renungkan Jawaban Ganjar dan Prabowo

Baca juga: Debat Jamuan Terakhir Tribun Kaltim, 3 Politikus Kaltim Saling Klaim Survei dan Berlangsungan IKN

Baca juga: Sedang Berlangsung Live Streaming Debat Capres 2024 Terakhir Malam ini, Lengkap Tema dan Jam Tayang

Mereka nobar sekaligus berdiskusi dipandu Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim Ibnu Taufik Juwariyanto.

Topik yang disoroti ketiga politisi yakni Ibu Kota Nusantara (IKN) dan dampaknya terhadap Kaltim.

Ketua Partai Hanura Kaltim Surpani Sulaiman mengatakan, banyak faktor pendorong mengapa Kaltim harus mendukung IKN.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan untuk masyarakat, hingga lonjakan investasi di Bumi Etam menjadi alasannya.

Untuk itu, capres dan caleg yang tidak mendukung IKN akan membahayakan.

"Hampir seluruh provinsi di Indonesia menginginkan daerahnya ditunjuk menjadi ibu kota negara. Ini jadi salah satu faktor kenapa IKN harus didukung Kaltim. Bahaya kalau ada calon presiden apalagi caleg tidak mendukung IKN. Ini tanda-tanda lampu kuning," tegasnya.

Baca juga: Siapa Kalis Mardiasih yang Disebut Ganjar di Debat Capres 2024 Terakhir? Sosok Penulis dan Aktivis

Sebagai tim pemenangan daerah untuk paslon nomor 3, Ganjar-Mahfud, Surpani mengatakan, Ganjar Pranowo memiliki integritas hingga rekam jejak yang mumpuni.

Baginya, rekam jejak yang menjadi bukti tersebut berupa kepemimpinan Ganjar Pranowo selama 10 tahun menakhodai Provinsi Jawa Tengah, baik dari segi kesehatan, hingga pendidikan.

"Pak Ganjar sudah membuktikan 10 tahun bagaimana mengubah mindset masyarakat Jawa Tengah dari tertinggal berubah menjadi masyarakat yang berpendidikan. Ini menandakan bahwa, Pak Ganjar Pranowo menguasai medan di tengah perkembangan global dunia," jelasnya.

Untuk itu, ia optimistis, jumlah suara Kaltim untuk capres nomor 3 ini akan mencapai 65 persen.

Sebab, kata dia, hal ini berkaitan dengan mayoritas penduduk Kaltim yang bersuku Jawa.

"Ada benang merah, tingkat ketertarikan antara kesukuan dengan figur. Saya keliling, khusus di dapil saya, PPU dan Paser, menunjukkan angka yang tinggi terhadap ketertarikan dari daerah suku Jawa untuk calon presiden," pungkasnya.

Baca juga: Daftar 3 Menteri Jokowi yang Kunjungi Rumah Prabowo sebelum Debat Capres Terakhir, Ada Erick Thohir

Hal senada dikemukakan ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Kaltim, Prabowo-Gibran Kaltim, Rudi Mas'ud.

Ia optimistis capres nomor urut 2 Prabowo-Gibran menang satu putaran.

Rudi Mas'ud mengklaim hasil survei yang ia terima, mayoritas 60 persen lebih masyarakat Bumi Etam memilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Keyakinan satu putaran ini berlandaskan survei terkait indikator Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Karena saya Tim Kampanye Daerah Kaltim, insya Allah kalau satu putaran Kaltim di atas itu, artinya 50 persen ke atas, survei-survei yang di Indonesia diatas 60 persen karena efek IKN," tegas Rudi Mas'ud.

Isu IKN ini, lanjut Rudi Mas'ud, sangat berkaitan dengan keberlanjutan pembangunan serta semua partai yang mendukung Prabowo-Gibran, rata-rata menginginkan keberlanjutan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Debat Capres Tribun Kaltim Jamuan Terakhir, Rudi Masud Hadir Paling Awal

"Bukan lagi bicara Jawasentris tetapi Indonesiasentris, apa yang ingin saya sampaikan, pembangunan ini akan jadi barometer Indonesia. Ada IKN, masyarakat Kaltim dan Indonesia juga mendukung, dimana dekat dari Indonesia Timur maupun Sumatera dan Jawa," sambungnya.

"Kaltim kira-kira dari lembaga survei nasional yang kita terima 63-64,5 persen, begitu signifikannya masyarakat Kaltim, antusiasnya berkaitan dengan IKN," kata Rudi Masu'd.

Momentum IKN ini untuk Indonesia, dan bisa dilihat hari-hari ini Kaltim tingkat perekonomian meningkat signifikan. Terlebih Kota Balikpapan sebagai gerbang menuju IKN.

Sementara Ketua DPD PKB Kaltim, Syafruddin mengatakan Capres 01 atau Amin, bukan tidak mendukung pembangunan IKN, tetapi akan mengevaluasi program pembangunan IKN.

"Jangan kemudian digiring antara menolak dan mendukung IKN. Paslon 01 hanya ingin mengevaluasi. Apa yang dievaluasi di sana? Ya, dievaluasi itu adalah anggaran yang digunakan untuk membangun IKN angkanya besar Rp450 triliun," katanya.

Syafruddin juga mempertanyakan dari mana sumber anggaran untuk melanjutkan pembangunan IKN, jangan sampai justru mengorbankan APBN.

Baca juga: Daftar 3 Menteri Jokowi yang Kunjungi Rumah Prabowo sebelum Debat Capres Terakhir, Ada Erick Thohir

"Dari mana sumbernya? Kan gitu, jangan sampai sumber dana untuk membangun IKN itu diambil dari APBN, karena sekarang hanya janji saja ini Pak Jokowi, janjinya investor- investor, mana buktinya," ungkapnya.

Selain itu, Syafruddin juga mempertanyakan bukti investor yang sudah ikut terlibat dalam program pembangunan IKN.

Bahkan kata dia, Presiden Jokowi hanya mengumbar janji untuk mendatangkan investor di IKN.

"Jadi kita tidak boleh terjebak pada persoalan mendukung dan menolak IKN, tapi kita evaluasinya harus objektif tadi sumber dana kemudian manfaat IKN itu apa sih buat rakyat Kaltim? Saya ingin tahu aja apa manfaatnya IKN buat Kaltim," pungkasnya.

Di sisi lain, Ketua Partai Hanura Kaltim, Surpani Sulaiman dan Ketua Partai PKB Kaltim, Syafruddin mendukung revisi UU Cipta Kerja saat Nobar Debat Capres putaran terakhir yang digagas Tribun Kaltim, Minggu (4/2/2024).

Menurut Surpani, pasangan capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo memiliki kesamaan.

Baca juga: Kemeriahan Nobar Debat Capres di Rumah Pemenangan AMIN Samarinda, Bukan Hanya Oke, Tapi The Best

Untuk diketahui, dalam nobar ini, Syafruddin mewakili tim pemenangan daerah capres 01 Anies-Muhaimin.

Sementara Surpani mewakili tim pemenangan daerah capres 03, Ganjar-Mahfud.

"Ada chemistry dan kesamaan antara 01 dan 03. Sama-sama dilahirkan dari kluster kepala daerah yang notabenenya memiliki pengalaman dalam memimpin daerah itu," ungkapnya.

Saat ditanyai Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim sekaligus pemandu diskusi, Ibnu Taufik Juwariyanto terkait pendapatnya tentang rencana revisi UU Cipta Kerja, Surpani mengaku telah mengunjungi sekitar 52 desa di Penajam Paser Utara.

Ia mendapati adanya pergusuran lahan secara paksa sehingga hak-hak warga terabaikan. Jadi, menurutnya, undang-undang Cipta Kerja harus direvisi.

“Jadi kalau ada calon presiden yang menyatakan pro terhadap IKN, tapi di satu sisi sebenarnya melakukan penindasan terhadap warga sekitar, ini agak naif sebenarnya," jelasnya.

Baca juga: Tim Pendukung Saling Bersorak Saat Nobar Debat Capres, Pendukung Prabowo-Gibran Paling Nyaring 

Sebab, menurut dia, pasal demi pasal undang-undang Cipta Kerja hampir 80 persen merugikan masyarakat dan menguntungkan pengusaha.

Bahkan, ia menganggap, UU ini lahir secara "prematur" sehingga harus diubah baik dari sistem hingga lembaga politiknya.

"Makanya lembaga politik itu harus diubah sistem dan orangnya. Kalau di dalamnya orang-orang yang dikontrol dengan kekuasaan dan duduk di legislatif karena uang, bisa dipastikan negara akan hancur. Karena bukan bicara kepentingan rakyat, tapi kepentingan siapa yang memberikan kekuasaan itu," pungkasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved