Pilpres 2024

Blak-blakan Mahfud MD Bongkar Operasi Menekan Rektor-rektor Universitas, Dipaksa Bilang Jokowi Baik?

Blak-blakan Mahfud MD bongkar operasi menekan rektor-rektor Universitas. Dipaksa bilang Jokowi baik?

Instagram mohmahfudmd
MAHFUD MUNDUR - Blak-blakan Mahfud MD bongkar operasi menekan rektor-rektor Universitas. Dipaksa bilang Jokowi baik? 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Pilpres 2024 terkini.

Blak-blakan Mahfud MD bongkar ada operasi menekan rektor-rektor Universitas jelang Pilpres 2024.

Bahkan Mahfud MD membeberkan ada rektor yang dipaksa bilang Jokowi baik.

Ya, calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengaku mendapatkan laporan adanya semacam operasi untuk menekan para rektor yang belum menyatakan sikap.

Hal itu seiring dengan gelombang pernyataan sikap dan seruan moral sejumlah sivitas akademika dari berbagai kampus di Indonesia.

Baca juga: DKPP Putuskan Ketua KPU Langgar Kode Etik, Cek Respons Ganjar-Mahfud MD dan Anies-Cak Imin

Baca juga: Jokowi akan Segera Tunjuk Menko Polhukam Definitif Pengganti Mahfud MD, Presiden: dari Non-Parpol

Baca juga: Pengganti Mahfud MD Diprediksi Sosok yang Loyal ke Jokowi, Ini Nama yang Mengemuka Versi Pengamat

"Saya dapat laporan ada semacam operasi untuk menekan rektor-rektor lain yang belum menyatakan sikap dan akan membuat deklarasi untuk kebaikan bangsa untuk membangun demokrasi yang bermartabat," ujar Mahfud MD menjawab pertanyaan seorang peserta di acara "Tabrak Prof" di Koat Kopi Seturan, Sleman, Senin (5/02/2024).

Meski begitu, dia menyebut kampus tidak takut dengan tekanan semacam itu.

"Adanya intervensi nanti saya tunjukan, bahwa itu mungkin saja terjadi. Tapi kalau mengatakan perguruan tinggi takut karena ada tekanan itu tidak juga. Karena sampai sore ini sudah 59 perguruan tinggi yang terus mengalir," katanya.

Mahfud menyampaikan setiap peguruan tinggi akan terus menyatakan sikap untuk mengawal pemilu dan munculnya pemerintahan yang beretika.

"Oleh karena itu, karena sedang di Yogya, mari kita mengucapkan terima kasih kepada para guru besar dan sivitas universitas UGM yang telah memulai lebih dulu untuk mengajak perguruan tinggi lain menyatakan sikap yang sama," ucapnya.

Dia mengatakan operasi mendekati para rektor yang belum menyatakan sikap muncul setelah UGM dan kampus lain bergerak.

Menurutnya, para rektor yang belum menyatakan sikap didekati. Kemudian mereka diminta untuk menyatakan sikap yang berbeda.

"Mereka diminta untuk menyatakan sikap yang berbeda. Sikap yang berbeda, mereka diminta untuk menyatakan bahwa Presiden Jokowi baik, pemilu baik, penanganan covid baik," tuturnya.

Baca juga: Alasan Tito Karnavian Ditunjuk Presiden Jokowi jadi Plt Menko Polhukam Gantikan Mahfud MD

Dia mengatakan ada beberapa rektor perguruan tinggi yang kemudian membuat pernyataan seperti yang diminta oleh orang yang melakukan operasi itu.

Namun ada juga rektor perguruan tinggi yang secara tegas menolak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved