Amalan dan Doa

Penjelasan Hukum Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan

Simak informasi dan penjelasan mengenai hukum ziarah kubur menjelang Ramadhan.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
Canva.com
ZIARAH KUBUR. Simak informasi dan penjelasan mengenai hukum ziarah kubur menjelang Ramadhan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi dan penjelasan mengenai hukum ziarah kubur menjelang Ramadhan.

Hukum ziarah kubur menjelang Ramadhan telah banyak dilakukan oleh masyarkat Indonesia, banyak yang belum mengetahui apakah ziarah kubur boleh atau tidak.

Menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, banyak masyarakat Indonesia yang melaksanakan kegiatan ziarah kubur sebagai ekspresi penghormatan dan doa bagi yang telah meninggal dunia.

Tradisi ini telah meresap dalam budaya masyarakat Indonesia, terutama ketika mendekati bulan suci Ramadhan.

Sebelum memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, ziarah kubur menjadi suatu amalan yang umum dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat.

Banyak di antara mereka menganggap ziarah kubur sebagai sebuah kewajiban untuk menghormati leluhur dan mereka yang telah berpulang.

Dalam menjalankan ziarah kubur, sangat penting untuk mematuhi prinsip-prinsip ajaran Islam agar kegiatan ini tidak melibatkan praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Setiap langkah pelaksanaan ziarah kubur harus mencerminkan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam.

Tujuan dari ziarah kubur melibatkan tiga aspek utama, yaitu mengenang, mendoakan, dan memberikan penghormatan kepada orang-orang yang telah meninggal.

Aktivitas ini tidak hanya menjadi suatu tradisi semata, tetapi juga merupakan wujud penghormatan spiritual yang sarat makna bagi masyarakat Indonesia menjelang bulan Ramadhan.

Untuk lebih memahami praktek ziarah kubur, melibatkan pemahaman mengenai hukum, tata cara, dan doa yang terkait dengan kegiatan ini.

Berikut ialah penjelasan mengenai hukum ziarah kubur, tata cara, dan doa ziarah kubur.

Hukum ziarah kubur

Artinya: “Diriwayatkan dari Buraidah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Dahulu aku pernah melarang ziarah kubur, maka telah diizinkan bagi Muhammad berziarah kubur bundanya. Maka berziarahlah kubur, sebab hal itu mengingatkan akhirat.” HR. Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan al-Hakim

Pada awal periode Islam, terdapat larangan terhadap ziarah kubur oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Larangan ini timbul karena khawatir bahwa praktik ziarah kubur bisa membawa risiko kemungkinan penyekutuan Allah, terutama mengingat dekatnya zaman itu dengan zaman jahiliyah.

Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin kuatnya iman umat Islam, Rasulullah mengizinkan ziarah kubur

Keputusan ini juga didorong oleh manfaat besar dari ziarah kubur, yaitu mengingatkan akan kematian yang pasti akan datang bagi setiap individu. 

Tujuannya adalah agar umat dapat mendekatkan diri kepada Allah, Sang Pengatur kehidupan dan kematian. 

Anjuran untuk ziarah kubur diberikan secara umum kepada seluruh umat Muslim, tanpa memandang jenis kelamin, sehingga tidak ada larangan khusus bagi kaum perempuan untuk melakukan ziarah kubur.

ZIARAH KUBUR - Ziarah kubur di daerah Kalimantan Timur.
ZIARAH KUBUR - Ziarah kubur di daerah Kalimantan Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO ADI WIDANANTO)

Larangan dan hal yang seharusnya dihindari saat ziarah kubur

Dalam Islam, ziarah kubur adalah tindakan yang diperbolehkan, asalkan dilakukan dengan niat baik dan sesuai dengan tuntunan agama.

Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat melakukan ziarah kubur, berikut ialah beberapa hal yang perlu diperhatikan

1. Bid'ah

Hindari melakukan tindakan atau ritual yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW atau tidak dicontohkan oleh para sahabatnya ataupun ulama.

Ziarah kubur sebaiknya dilakukan sesuai dengan tuntunan Islam tanpa menambahkan elemen baru yang tidak ada dasarnya dalam agama ataupun sesuatu yang menyimpang dan tidak pernah dikaji oleh ulama.

Baca juga: Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan, Apa Hukum dan Bagaimana Tata Caranya?

2. Syirik

Jangan melakukan tindakan atau doa yang menyerupai praktik-praktik kesyirikan.

Doa seharusnya ditujukan hanya kepada Allah SWT, dan tidak boleh ada unsur penyembahan terhadap makhluk lain.

3. Menghiasi Kubur dengan Berlebihan

Hindari menghiasi kubur dengan berlebihan, seperti memberi banyak ornamen atau benda-benda yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Hal ini dilakukan karena Islam mengajarkan kesederhanaan.

4. Berlebihan dalam melakukan ziarah kubur

Meskipun ziarah kubur dianjurkan, namun tindakan seperti memberikan kehormatan berlebihan dapat membawa konsep kesyirikan jika niat saat melakukan ziarah kubur menyimpang dari ajaran agama.

Kuburan seharusnya dihormati, tetapi kehormatan tertinggi hanya untuk Allah SWT.

5. Berbicara atau Berdoa kepada Orang Meninggal

Dalam Islam mendoakan orang yang telah meninggal boleh, namun ketika kita berdoa terhadap orang yang telah meninggal dan meminta sesuatu kepada orang yang mati selain Allah merupakan sesuatu yang menyimpang dan dapat menjadi suatu penyimpangan/syirik saat melakukan ziarah kubur.

Oleh karena itu, berbicara atau berdoa langsung kepada orang mati bukanlah praktik yang dianjurkan, karena niat ketika berdoa dan tempat meminta hanya kepada Allah SWT.

6. Berkumpul di Kuburan dengan Tujuan yang Salah

Hindari berkumpul di kuburan dengan tujuan sosial atau hiburan semata.

Ziarah kubur seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas untuk mengingat Allah SWT dan mendoakan orang yang telah meninggal.

7. Membaca Al-Qur'an dengan Tujuan Perdukunan

Hindari membaca Al-Qur'an di kuburan dengan niat perdukunan atau meminta bantuan dari roh orang yang telah meninggal saat melakukan ziarah kubur.

Membaca Al-Qur'an seharusnya dilakukan dengan niat ibadah kepada Allah SWT.

Selanjutnya, penting untuk memahami bahwa ziarah kubur seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas, mengikuti tuntunan agama, dan menjauhi segala bentuk praktik kesyirikan atau bid'ah.

Pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam sangat penting dalam melaksanakan setiap amalan, termasuk ziarah kubur.

Bacaan dan urutan doa ziarah kubur

Berikut ialah urutan doa ziarah kubur, doa ini dapat dibaca ketika kita melakukan ziarah kubur.

1. Doa Pertama

- Membaca Surah Al-Fatihah.

- Mendoakan ampunan untuk semua muslimin dan muslimat yang telah meninggal.

2. Doa Kedua

- Membaca Surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali.

- Mendoakan keberkahan dan ampunan.

3. Doa Ketiga

- Membaca Surah Al-Falaq, Surah An-Naas, Surah Al-Kafirun, dan Surah Al-Ikhlas.

- Mendoakan perlindungan dari segala kejahatan.

Baca juga: 10 Adab Ziarah Kubur dan Penjelasannya yang Wajib Diketahui, Simak Bacaan Doa Beserta Amalannya

4. Doa Keempat

- Membaca Surah Al-Baqarah ayat 255, Ayat Kursi.

Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur.

Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya.

Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki.

Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung."

- Mendoakan perlindungan dan keberkahan.

Baca juga: Hukum Boleh atau Tidak Wanita Haid Ziarah Kubur Jelang Lebaran 2023, Simak Penjelasan Buya Yahya

5. Doa Kelima

- Membaca Surah Yasin.

- Mendoakan ampunan, keringanan, dan keselamatan bagi mayit.

6. Doa Keenam

- Membaca Surah Al-Mulk.

- Mendoakan perlindungan dari siksa kubur.

7. Doa Ketujuh

- Mendoakan para shuhada (martir) dan para wali Allah (Doa ziarah kubur).

- Mendoakan agar kita bisa meneladani kebaikan mereka.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved