Tribun Kaltim Hari Ini
Tiongkok Akan Berkunjung ke Kaltim Bahas soal Investasi, DPMPTSP Sebut Ketertarikan IKN Jadi Faktor
Tiongkok akan berkunjung ke Kaltim bahas soal investasi, DPMPTSP sebut ketertarikan IKN jadi faktor.
Penulis: Martinus Wikan | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Negara Tiongkok direncanakan bakal berkunjung ke Provinsi Kalimantan Timur untuk membahas soal investasi.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim mengatakan, kerja sama antara Kaltim dengan Tiongkok akan berlangsung secara serius di tahun ini dan sampai pada tahap proses persetujuan.
"Selain itu juga, kita masih mengumpulkan data dari berbagai OPD, serta menyeleksi kembali sektor yang bisa dikerjasamakan," kata Kepala DPMPTSP Provinsi Kaltim, Puguh Harjanto melalui Kepala Bidang (Kabid) Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Kaltim Arie Nur Nakahasima Oetomo, Jumat (9/2/2024).
Kemungkinan di bulan Mei 2024 mendatang delegasi Negara Tirai Bambu akan berkunjung langsung ke Bumi Etam guna menindaklanjuti kerja sama tersebut.
Baca juga: Berikut 4 Sektor Prioritas Kerja Sama Investasi Antara DPMPTSP Kaltim dengan Provinsi Anhui Tiongkok
Dalam kunjungannya nanti sekaligus penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dan memorandum of agreement (MoA).
Kerja sama yang dijalin antara Kaltim dan Tiongkok meliputi 5 investasi yakni; perindustrian, perdagangan, pertanian, dan pendidikan, hingga pariwisata.
"Kerja sama ini juga merupakan inisiatif langsung dari Pemprov Kaltim," tegas Arie.
Ia juga menyampaikan, awalnya Tiongkok sudah lebih dahulu kerja sama dengan Provinsi Kalimantan Selatan. Namun bergeser ke Kaltim, lantaran ketertarikan Tiongkok karena adanya Ibu Kota Negara(IKN) Nusantara yang akan menjadi pusat perekonomian Indonesia baru.
Arie menegaskan pada bidang sektor industri di Kaltim.
Rencananya akan dibangunkan pabrik mobil listrik, truk listrik serta alat berat listrik.
"Jadi untuk pabrik perakitan mobil nantinya akan dibangun di Kaltim, walaupun untuk sementara mesinnya masih didatangkan dari Jawa," ujarnya.
Kemudian dalam kerja sama tersebut ada juga rencana membangun pabrik crude palm oil (CPO) di Kawasan Ekosistem Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan dan pembangunan pabrik baterai lithium.
Baca juga: DPMPTSP Kaltim Sebut Jumlah Investasi di Kaltim Kian Meningkat, Paling Banyak di kota Balikpapan
Selain sektor perindustrian, sektor perdagangan seperti kayu, batubara, serta industri kimia batubara juga mulai dilirik, lalu sektor pertanian yang menyangkut soal persawahan turut menjadi perhatian negara Tiongkok.
"Memang untuk pembangunan pabrik litium belum diketahui pasti posisinya dimana, tetapi memang dalam perencanaannya sudah ada di sebutkan," ujar Arie.
"Untuk sektor pendidikan memang sempat di bahas dan kedepan akan mengarah pada proses pelatihan, lalu beasiswa, dan pertukaran pelajar. Hal ini tentu sangat bermanfaat khususnya bagi masyarakat Kaltim sendiri," sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.