Berita Samarinda Terkini
Soal Kematian Pria di Depan Tempat Karaoke Samarinda, Polisi Sebut Tak Ada Unsur Kekerasan
Soal kematian pria di depan tempat karaoke Samarinda, polisi sebut tak ada unsur kekerasan.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, tidak ditemukan adanya unsur kekerasan dalam kematian relawan yang ditemukan tergeletak di depan salah satu tempat karaoke keluarga di Samarinda, Sabtu (10/2/2024) lalu.
"Berdasarkan keterangan saksi mata yang kami periksa dan bukti-bukti yang ada murni tidak ada unsur kekerasan," jelas Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli melalui Kapolsek Sungai Pinang AKP Rachmad Aribowo, Selasa (13/2/2024).
Dari rekaman CCTV di lokasi kejadian, almarhum Rahmadani (40) tampak mabuk berat.
Kepalanya kemudian membentur pilar di dekat meja kasir dan terjatuh.
"Enggak lama itu istrinya datang. Katanya memang kalau suaminya mabuk, nanti sadar baru pulang sendiri, makanya ditinggal di depan situ," lanjutnya.
"Jadi, lebamnya itu bukan karena tindak kekerasan atau dikeroyok seperti informasi yang beredar," tambahnya.
Baca juga: Pengakuan Karyawan, Pencurian di Eks Karaoke Teluk Lerong Samarinda Kerap Terjadi
Disinggung soal penyebab kematian Rahmadani, pihaknya masih menunggu hasil visum rumah sakit.
"Kemarin itu pihak keluarga tidak ada biaya dan almarhum sadarkan diri, makanya dibawa pulang ke rumah. Jadi meninggal di rumah," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria bernama Ramadani (40) ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri dengan kondisi penuh luka di bagian wajahdan tak mengenakan pakaian di tempat karaoke keluarga di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Sabtu (10/2/2024) pukul 16.00 Wita.
Menurut keterangan Amanda (20), salah satu pekerja toko pakaian yang tidak jauh dari lokasi kejadian mengatakan, sore itu ia terkejut saat puluhan orang mendadak memenuhi area karaoke.
Sedari pagi memang ia telah melihat korban dalam kondisi terbaring di jalan coran.
Namun, karena tidak mengenakan pakaian, Amanda mengira pria tersebut orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
"Tapi pas ramai itu saya ikut lihat ternyata orangnya luka dan tidak sadar. Diduga korban penganiayaan," bebernya saat dijumpai di seputar TKP, Minggu (11/2/2024).
Baca juga: Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Sidak ke Samsat Induk Samarinda, Ingin PAD Meningkat
Ramadani akhirnya dievakuasi ke RSUD AW. Sjahranie Samarinda guna mendapatkan perawatan medis.
Sementara itu, Eka Rahmawati (40) yang merupakan istri Rahmadani mengatakan, malam hari setelah mendapatkan perawatan medis sang suami telah sadar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.