Pilpres 2024
Analisis Exit Poll Litbang Kompas, Terjawab Alasan Anies Gaungkan Perubahan, Cek Karakter Pendukung
Analisis exit poll Litbang Kompas, terjawab alasan Anies Baswedan gaungkan narasi perubahan, cek karakter pendukung
TRIBUNKALTIM.CO - Berbagai lembaga survei sudah merilis hasil quick count Pilpres 2024.
Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming unggul jauh dari 2 lawannya dan hampir memenangkan Pilpres 2024 dalam 1 putaran.
Sementara, berdasarkan analisis hasil exit poll Litbang Kompas, terjawab mengapa pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar mengusung narasi perubahan.
Hal ini sejalan dengan karakteristik pendukungnya yang mayoritas tak puas dengan kinerja Pemerintahan Presiden Jokowi.
Hasil survei exit poll Litbang Kompas menunjukkan bahwa mayoritas responden yang puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Baca juga: Hasil Real Count KPU di 38 Provinsi Indonesia, Perhitungan Belum Usai, Bandingkan dengan Quick Count
Baca juga: Ini Gian Sitorus, Ajudan Anies yang Jarang Disorot, Berperawakan Tegap, Sosok Cantik Setia Dampingi
"Hasil survei juga menunjukkan tidak kurang dari 62,6 persen responden yang merasa puas terhadap kinerja pemerintah tersebut menjatuhkan pilihan politiknya kepada pasangan Prabowo-Gibran," kata peneliti senior Litbang Kompas Bestian Nainggolan, Kamis (15/2/2024), dikutip dari Kompas.id.
Jumlah tersebut meningkat dari hasil survei prapemilu pada Desember 2023.
Saat itu, proporsi publik yang puas dengan Jokowi dan mendukung Prabowo berada di angka 42,9 persen.
Berbeda dengan Prabowo-Gibran, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak mengalami kenaikan proporsi pemilih dari kalangan yang puas dengan kinerja Jokowi.
"Bahkan, yang terjadi, terdapat kecenderungan penurunan dukungan dari kalangan yang puas terhadap kinerja pemerintahan pada Ganjar-Mahfud," kata Bestian.
Exit Poll Litbang Kompas memperlihatkan bahwa 16,3 persen responden yang mengaku puas dengan kinerja Jokowi dan memilih Ganjar-Mahfud.
Angka ini turun dari 18,1 persen pada survei prapemilu.
Sementara itu, pada pasangan Anies-Muhaimin, kecilnya porporsi dukungan dari repsonden yang mengaku puas dengan kinerja Jokowi (13,7 persen), diikuti oleh meningkatnya dukungan dari mereka yang tidak puas.
Baca juga: Komeng Sementara Unggul Telak dalam Perolehan Suara DPD Dapil Jabar, Ini Cerita di Balik Foto Viral
Menurut hasil exit poll Litbang Kompas, ada 55,0 persen responden yang tidak puas dengan kinerja Jokowi memilih Anies-Muhaimin.
Proporsinya terbesar dibandingkan Prabowo-Gibran 27,2 persen, dan Ganjar-Mahfud 9,3 persen.
"Semua ini sekaligus mengonfirmasi pilihan politik pasangan Anies-Muhaimin yang berseberangan langkah dengan pemerintahan Jokowi sejalan dengan karakteristik para pendukungnya," ujar Bestian.
Exit poll ini dilakukan Litbang Kompas dengan wawancara tatap muka terhadap responden seusai pemungutan suara Pemilu 2024 pada Rabu (14/2/2024) kemarin.
Sebanyak 7.863 responden dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis porporsional bertingkat di 38 provinsi.
Margin of error dari exit poll ini lebih kurang 1,11 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Anies Tetap di Gerakan Perubahan
Pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggelar pidato perdana usai pemungutan suara Pilpres 2024.
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berpidato di hadapan pendukungnya di Markas Timnas AMIN, Jalan Pangeran Diponegero, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024) malam.
Pada kesempatan itu, Anies Baswedan menekankan bahwa Ia tidak akan bergeser ke mana-mana, dan akan tetap berada di gerakan perubahan.
Baca juga: Tunjukkan Jari Bertinta Ungu Pemilu, Dapat Harga Kamar Spesial di Hotel Midtown Xpress Balikpapan
Penekanan gerakan perubahan itu beberapa kali diulang oleh Anies Baswedan.
Ini menunjukkan sinyal bahwa Anies tidak akan bergabung dengan pasangan calon yang dinyatakan menang pemilu.
Selain itu, Anies Baswedan juga menekankan kepada pendukung dan simpatisannya bahwa perjuangan belum selesai.
"Alhamdulillah, kami bersyukur bahwa gerakan perubahan yang kita kerjakan bersama-sama berhasil membawa nuansa baru. Tapi ini bukan sekedar tema kampanye, ada misi besar, kita ingin demokrasi Indonesia dapat menjunjung tinggi adab dan etika," ucap Anies.
"Kita ingin meneruskan gerakan perubahan ini, kepada seluruh pejuang perubahan, saya tidak akan berubah digerakan perubahan," sambungnya.
Anies menekankan, perjuangan belum lah usai dan perjuangan masih panjang.
"Perjuangan kita belum selesai, perjuangan kita masih panjang. Kita bersiap meneruskan perjuangan ini," tegas Anies.
Lalu, Anies menyinggung terkait perhitungan suara yang belum selesai dilakukan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Anies pun menunggu hasil resmi yang dikeluarkan oleh KPU.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, Ia akan patuh dan menghormati hasil keputusan yang dikeluarkan oleh KPU nantinya.
"Proses penghitungan belum selesai, saat ini penghitungan masih berjalan. Kami ingin tegaskan, saya ada demokrat sejati, kami akan hormati keputusan rakyat, ini komitmen kami," tegas Anies.
"Terima kasih tak terhingga kepada mereka yang telah berjuang dari pagi hingga malam di TPS-TPS. Dan, jangan khawatir, saya tidak akan bergeser kanan kiri, sata akan terus berjuang di gerakan perubahan," ungkap Anies.
Diketahui, berdasarkan hasil quick count Pilpres 2024, posisi Anies-Muhaimin berada di urutan kedua, di bawah pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Terjawab Nasib Kelanjutan IKN Nusantara, Pengusaha Kalimantan Timur Senang Prabowo-Gibran Menang
Rekapitulasi Berjenjang
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut penghitungan suara secara resmi (real count) tetap akan dilakukan KPU lewat rekapitulasi berjenjang mulai tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS), kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat.
“Pasca hari dan tanggal pemungutan suara, atau pasca hari ini atau 15 Februari 2024, PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) akan memulai proses rekapitulasi,” kata anggota KPU RI Idham Holik, Rabu (14/2/2024).
Sesuai Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, KPU mempunyai waktu sampai 19 Maret 2023, untuk menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara hingga tingkat nasional.
Dengan kata lain, paling lambat hasil rekapitulasi penghitungan suara diumumkan pada 20 Maret 2024.
Oleh karenanya, KPU memiliki waktu paling lambat sekitar 35 hari, untuk membereskan penghitungan suara.
Idham mengungkapkan, Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang menampilkan data formulir C-Hasil Plano di setiap TPS merupakan alat bantu saja untuk keterbukaan informasi publik.
Dia menegaskan bahwa hasil penghitungan suara yang sah tetap berdasarkan rekapitulasi berjenjang dengan penandatanganan berita acara pada setiap tingkatan.
“Semua pihak harus mematuhi UU (Undang-Undang) Pemilu. Dan UU Pemilu memerintahkan kepada KPU melakukan rekapitulasi secara berjenjang pasca penghitungan suara di TPS,” ujar Idham. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Exit Poll" Litbang "Kompas": 62,6 Persen Responden yang Puas dengan Kinerja Jokowi Pilih Prabowo-Gibran"
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
![]() |
---|
Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
![]() |
---|
'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.