Pemilu 2024
Terjawab Partai Politik Pemenang Pileg 2024 Menurut Quick Count Lembaga Survei Litbang Kompas
Inilah hasil quick count lembaga survei Litbang Kompas untuk Pemilu 2024 atau Pileg 2024 hampir final.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah hasil quick count lembaga survei Litbang Kompas untuk Pemilu 2024 atau Pileg 2024 hampir final.
Saat ini data masuk quick count sudah menjacapai 94 persen.
Perolehan suara PDIP, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mencapai 16,29 persen.
Selain itu, ada tiga partai politik lain yang perolehan suaranya di atas 10 persen.
Baca juga: Bukan Prank, Terjawab Alasan Janji Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo-Gibran Baru Sempurna di 2029
Baca juga: Satu Orang Petugas KPPS di Kutai Barat Kaltim Masuk Rumah Sakit Karena Tipes
Baca juga: Hari Ini Bawaslu Rekomedasikan Pencoblosan Ulang 6 TPS di Bentian Besar, 1 TPS Masih Ditelusuri
Yakni Partai Golkar (14,65 persen), Partai Gerindra (13,55 persen), dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB (10,83 persen).
Selanjutnya, Partai Nasdem menempati posisi kelima dengan perolehan angka 9,75 persen, lalu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan perolehan suara 8,45 persen.
Berikut perolehan sementara 18 partai politik nasional peserta Pemilu 2024 sesuai nomor urut, merujuk pada hasil quick count Litbang Kompas dengan persentase data masuk 94,35 persen:

- PKB: 10,83 persen
- Partai Gerindra: 13,55 persen
- PDIP: 16,29 persen
- Golkar: 14,65 persen
- Partai Nasdem: 9,75 persen
- Partai Buruh: 0,68 persen
- Partai Gelora: 0,83 persen
- PKS: 8,45 persen
- PKN: 0,22 persen
- Partai Hanura: 0,82 persen
- Partai Garuda: 0,28 persen
- PAN: 7,06 persen
- PBB: 0,38 persen
- Partai Demokrat: 7,61 persen
- PSI: 2,83 persen
- Perindo: 1,36 persen
- PPP: 3,91 persen
- Partai Ummat: 0,48 persen
Baca juga: Update Hasil Hitung KPU Pileg 2024 DPRD Kaltim Dapil 2 Kota Balikpapan dan Cara Menghitung Suara
Adapun quick count Litbang Kompas ini menggunakan metodologi stratified random sampling dan memiliki margin of error sebesar 1 persen.
Quick count ini dibiayai secara mandiri oleh Harian Kompas.
Hasil quick count bukanlah hasil resmi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari tingkat terendah sampai tertinggi, yakni tempat pemungutan suara (TPS), lalu kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
Menurut Komisioner KPU RI Hasyim Asy’ari, penetapan hasil rekapitulasi suara dilakukan paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara.
Oleh karena pemungutan suara digelar secara serentak pada 14 Februari 2024, penetapan rekapitulasi suara nasional dilakukan paling lambat pada 20 Maret 2024.
PSI Tak Lolos
Dari hasil quick count Pileg 2024 Litbang Kompas, PSI tak lolos ambang batas atau parliamentary threshold sebesar 4 persen.
Sosok Jokowi yang dianggap dekat dengan PSI tak memuluskan jalan ke Senayan, hingga sosok Jokowi dibandingkan dengan peran Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY terhadap Demokrat.
Baca juga: Amerika Serikat Enggan Buru-Buru Ucapkan Selamat ke Prabowo, Pernah Dilarang Masuk AS, Singgung HAM
Dari hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan bahwa PSI diprediksi tidak akan masuk ke parlemen karena perolehan suaranya sementera ini 2,84 persen, di bawah parliamentary threshold 4 persen.
Peneliti Litbang Kompas Bestian Nainggolan mengatakan, hasil hitung cepat itu membuktikan bahwa sosok Presiden Joko Widodo tidak menjamin pendukungnya memilih partai yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, itu.
"(Sosok Jokowi) enggak menjamin (orang memilih PSI)," kata Bestian, Kamis (15/2/2024).
Bestian menuturkan, pengaruh Jokowi terhadap PSI tidak sebesar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Partai Demokrat pada 2004.
Ia menjelaskan, ketika itu, SBY sedang berada dalam posisi yang dianggap menjanjikan oleh publik sehingga sukses mendongkrak suara Partai Demokrat.
Untuk diketahui, suara Demokrat pada Pemilu 2004 berada di 7,45 persen, lalu melonjak menjadi 20,85 persen pada 2009 ketika SBY sudah lima tahun berkuasa sebagai presiden.
"Tawaran ini memberikan gambaran sosok tuh, kemudian tahap kedua setelah jadi presiden itu 20 (persen), tinggi kan?
Setelah tidak jadi presiden, anjlok lagi," ujar Bestian.
Baca juga: Update Hasil Hitung KPU Pileg 2024 DPRD Kaltim Dapil 1 Kota Samarinda dan Cara Menghitung Suara
Baca juga: Dilarang Jokowi Teriak Curang, Disarankan Lapor Bawaslu dan MK, PDIP Singgung Independensi Pengawas
Menurut dia, situasi ini yang tidak dialami Jokowi karena mantan Walikota Solo itu baru diasosiasikan dengan PSI saat dirinya hendak lengser dari jabatan presiden.
"Sekarang posisinya Pak Jokowi sudah dalam posisi tidak menjadi presiden lagi ke depan kan, jadi dalam pikiran orang itu bukan harapan, masa lalu," kata Bestian. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Quick Count" Litbang Kompas Pileg 2024 Data 94 Persen: PDI-P Unggul, Disusul Golkar dan Gerindra"
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.