Pilpres 2024

Gibran Bocorkan Tujuan Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh, Kini Tak Sabar Bertemu Ganjar dan Anies

Gibran Rakabuming bocorkan tujuan pertemuan Jokowi dan Surya Paloh, kini tak sabar bertemu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube/Gibran Rakabuming
Potret Gibran Rakabuming saat pidato di Istora usai quick count Pilpres 2024 Prabowo-Gibran unggul. Gibran Rakabuming bocorkan tujuan pertemuan Jokowi dan Surya Paloh, kini tak sabar bertemu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan 

TRIBUNKALTIM.CO - Cawapres Gibran Rakabuming membocorkan tujuan pertemuan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.

Pasangan Prabowo Subianto ini juga kembali menegaskan dirinya tak sabar untuk bertemu dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Diketahui, Presiden Jokowi membuat kejutan dengan bertemu Surya Paloh di Istana Negara.

Surya Paloh lewat Nasdem merupakan pengusung utama Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Baca juga: Nasib Koalisi Perubahan, Pengamat Prediksi PKB dan Nasdem akan Loncat, Jokowi Berperan Jadi Jembatan

Terbaru, Gibran Rakabuming Raka menyebut pertemuan ayahnya dengan Surya Paloh sebagai upaya mendinginkan tensi politik usai proses pencoblosan Pemilu 2024 selesai.

“Saya kira semua tokoh-tokoh, ketua umum partai, bertemu, bersilaturahmi, saling menjaga komunikasi akan mendinginkan suasana.

Saya kira bagus sekali,” ungkapnya saat ditemui di Pura Mangkunagaran dikutip dari TribunSolo, Senin (19/2/2024).

Melihat Jokowi bertemu Surya Paloh, Gibran pun mengaku semakin tidak sabar ingin temui pesaingnya di Pilpres yakni Anies Baswedan-Cak Imin dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Apalagi, berbagai lembaga telah mengumumkan hasil hitung cepat atau quick count, di mana memposisikan Prabowo-Gibran di peringkat teratas.

“Makanya dari awal quick count sudah jelas, saya kan juga sudah statement, saya juga sudah tidak sabar untuk sowan ke paslon nomor 1 dan 3.

Saya kan nunggu dipanggil aja,” tuturnya.

Sedangkan mengenai PDI Perjuangan yang akan menjadi oposisi pemerintah jika kalah, ia pun mempersilakan.

“Ya itu monggo (PDIP jadi oposisi),” jelasnya.

Menurutnya, dengan berbagai komunikasi yang dijalin antar kubu paslon membuat suasana lebih cair.

Jika di kalangan elit mereka bisa cair maka di kalangan rakyat pun bisa tercipta kesejukan.

“Yang penting kita warga bisa melihat pimpinannya saling berkomunikasi, bersilaturahmi, adem. Kalau di atas adem insyaallah di bawah adem,” tuturnya.

Baca juga: Beda Hasil Pilpres 2024 Versi Real Count KPU dengan KawalPemilu.org di Jakarta, Prabowo atau Anies?

Dengan ketegangan yang sudah berakhir, Gibran berharap bisa kembali fokus dengan kerja-kerja dalam rangka meningkatkan perekonomian.

“Dan kita bisa move on dengan kegiatan ekonomi atau kegiatan lain menjelang puasa ini,” jelasnya.

Ia juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan berbagai tokoh.

Termasuk capres yang didampinginya, Prabowo Subianto yang sudah bersilaturahmi dengan berbagai tokoh.

“Kalau saya selalu menjalin dengan semua. Pak Prabowo kan juga sudah muter ke kyai-kyai, habaib-habaib, tokoh-tokoh,” tuturnya.

Jokowi Jadi Jembatan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal pertemuannya dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Minggu malam 18 Februari 2024.

Presiden mengatakan dalam pertemuan tersebut dirinya hanya menjadi jembatan.

"Tapi itu sebetulnya saya itu sebetulnya hanya jadi jembatan," kata Jokowi usai meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Jenderal Soedirman di Jalan Veteean, Bintaro, JakartaSelatan, Senin (19/2/2024).

Jokowi tidak menjelaskan lebih jauh soal menjembatani apa dan menjembatani siapa.

Hanya saja Presiden mengatakan bahwa pertemuan dirinya dengan tokoh politik tersebut masih awal awal.

"Ini baru awal-awal, nanti kalo sudah final nanti kami..," kata Jokowi.

Presiden Jokowi kemudian meluruskan bahwa menjembatani yang ia maksud bukan masalah politik. Menurut Jokowi, urusan politik merupakan urusan Parpol.

Baca juga: Kubu Anies-Ganjar Kian Mesra, Temukan 4 Pelanggaran Pilpres, Sebut Jokowi Terlibat Menangkan Prabowo

"Ya semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya. Urusan politik itu urusan partai," katanya.

Menurut Presiden pertemuan dengan Surya Paloh merupakan pertemuan biasa. Pembahasan politik juga hal yang biasa dilakukan.

"Ya pertemuan politik biasa. Bicara masalah politik juga biasa," kata Jokowi.

Presiden tidak menjelaskan lebih rinci soal pertemuan tersebut. Hanya saja ia mengatakan bahwa pertemuan tersebut sangat bermanfaat.

"Itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara kita. Yang paling penting itu," katanya.

Presiden enggan menjawab mengenai siapa yang menginisiasi pertemuan tersebut.

Menurut Presiden mengenai siapa yang mengundang dan diundang tidaklah penting.

"Dua duanya gak perlu lah siapa yang undang. gak perlu, yang paling penting memang ada pertemuan," kata Jokowi.

Analisis Pengamat

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno mengaku yakin bahwa NasDem dan PKB bakal berubah haluan mendukung Prabowo-Gibran yang unggul dalam Pilpres 2024.

Menurutnya, langkah PKB dan NasDem berbeda dengan PKS.

"PKS ini iman politik luar biasa, setiap jadi oposisi selain PDIP, PKS adalah yang konsisten menyatakan sikap baik di dalam atau di luar pemerintahan sama-sama terhormat," kata Adi.

Adi menilai PKS tak begitu saja menyerah dan 'lempar handuk' meninggalkan Anies setelah Surya Paloh bertemu Jokowi di Istana.

"Kalau saya termasuk yang dari awal yakin PKB dan NasDem bakal berbelok arah, menjadi bagian dari kongsi paslon nomor 2," katanya.

Baca juga: Tak Ingin Dinilai Tinggalkan Anies Nasdem Sebut Surya Paloh Paham Etika, Jokowi Akui Jadi Penghubung

Sikap PKB

Di sisi lain, pertemuan Paloh dengan Jokowi itu, disebut tidak berkoordinasi dengan partai koalisi pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

PKB yang notabene satu koalisi dengan Nasdem menyebut, bahwa pihaknya tak diajak berkoordinasi oleh Surya Paloh.

"Tidak ada koordinasi dengan ketum-ketum partai di Koalisi AMIN.

Tidak ada," ujar Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurija di kantornya, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2024) dikutip dari wartakotalive.com.

Meski demikian, PKB menghormati pertemuan Surya dengan Jokowi itu.

Menurutnya, setiap partai politik memiliki hak masing-masing untuk membangun komunikasi politik.

Oleh sebab itu, sesama partai politik tidak boleh mengintervensi.

"Itulah hak Bang Surya Paloh kalau memang demikian, dan kami tidak boleh mengintervensi hak-hak semua partai," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Bertemu Surya Paloh, Gibran Ngaku Tak Sabar Ingin Temui Anies dan Ganjar

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved