Pilpres 2024

Anies Tegaskan 3 Partai Koalisi Perubahan Masih Solid Usai Paloh Bertemu Jokowi, Cek Respon Cak Imin

Anies Baswedan tegaskan 3 partai Koalisi Perubahan masih solid usai Surya Paloh bertemu Jokowi, cek respon Cak Imin

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunJakarta/Serambinews
Hasil penghitungan suara di TPS Surya Paloh dan Tom Lembong, TPS 008, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, selesai dilakukan, Rabu (14/2/2024). Anies Baswedan tegaskan 3 partai Koalisi Perubahan masih solid usai Surya Paloh bertemu Jokowi, cek respon Cak Imin 

TRIBUNKALTIM.CO - Anies Baswedan akhirnya merespon pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.

Banyak kalangan menilai, pertemuan itu menjadi kode Nasdem akan meninggalkan Anies Baswedan dan merapat ke Prabowo-Gibran.

Meski demikian, Anies Baswedan menepis kabar tersebut.

Capres nomor urut 1 ini memastikan 3 partai pengusungnya masih solid di Koalisi Perubahan.

“Kita semua ini solid, enggak ada yang berubah. Anies, Muhaimin jalan terus bersama,” ujar Anies di Gedung Yusuf Building Lawfirm, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Gibran Bocorkan Tujuan Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh, Kini Tak Sabar Bertemu Ganjar dan Anies

Baca juga: Basuki Hadimuljono tak Ingin Sendiri Tinggal di IKN Nusantara, Bawa Serta Istri Pindah Juli 2024

Hal itu disampaikannya dalam menanggapi pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Minggu (18/2/2024).

Ia menyebutkan, pertemuan Surya dan Jokowi tak menyebabkan internal Koalisi Perubahan bergejolak.

Anies yakin tidak ada yang spesial dalam pertemuan Surya dan Jokowi.

“Jadi begini, kalau pertemuan itu kedengaran media dua tiga hari sesudahnya itu baru serius.

Tapi, belum kejadian sudah ramai itu berarti tontonan saja,” ucap dia.

Anies dan calon wakil presidennya, Muhaimin Iskandar sama-sama menyatakan masih akan berada di jalan perubahan.

“Kami terus di jalan perubahan,” ucap Anies dan Muhaimin bersamaan.

Surya dan Jokowi makan malam bersama di Istana Negara, Jakarta, Minggu.

Jokowi mengatakan siap menjadi jembatan untuk siapa pun.

Namun, Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menegaskan, pertemuan itu tak lantas menunjukan sikap Nasdem untuk pemerintahan 2024-2029.

Ia mengeklaim, Surya punya etika untuk menunggu hasil penghitungan suara resmi yang tengah dilakukan oleh KPU.

Baca juga: Hasil Real Count Parpol DPRD Kaltim Dapil 5 Hari Ini, Partai Gerindra Unggul Sementara

Baca juga: Gakumdu Diminta Selidiki Dugaan Ketidaksesuaian Jumlah Total Suara Pileg DPRD Kaltim Dapil Kukar

Muhaimin Minta Tak Buru-Buru

Muhaimin Iskandar memastikan dirinya masih ada di barisan perubahan.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menampik anggapan yang menyatakan pihaknya bakal bergabung ke gerbong calon presiden dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Saya terus di jalan perubahan,” sebut Muhaimin di Gedung Yusuf Building Lawfirm, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

Meski begitu, Cak Imin tak menjawab secara pasti ketika ditanya apakah posisi itu akan terus dipertahankan sampai penghitungan suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) berakhir.

Malahan, calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan meminta awak media tak buru-buru menanyakan posisi politik PKB dan Muhaimin ke depan.

Ia meminta agar publik menunggu semua proses Pilpres 2024 selesai.

“Ini KPU belum memutuskan siapa pemenang,” ucap dia.

Di sisi lain, Anies mengklaim posisi tiga partai politik (parpol) di Koalisi Perubahan sampai saat ini tetap solid.

Baca juga: Tak Ingin Dinilai Tinggalkan Anies Nasdem Sebut Surya Paloh Paham Etika, Jokowi Akui Jadi Penghubung

Analisis Pengamat

Sebelumnya, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menganggap PKB sulit menjadi oposisi.

Sebab, menurutnya selama ini PKB selalu menjadi partai politik (parpol) yang berada di dalam kekuasaan atau pemenang pilpres.

“Karena memang mazhab politik PKB itu enggak pernah jadi oposisi.

Ya mirip-mirip Golkar The Ruling Party (partai penguasa), jadi siapapun yang menang jadi presiden, kecenderungan besar berkoalisi,” sebut Adi, Sabtu (17/2/2024).

Oleh karena itu, ia memprediksi PKB pada akhirnya akan merapat ke Prabowo-Gibran yang saat ini unggul berdasarkan hitung cepat atau quick count berbagai lembaga.

Baca juga: Kubu Anies-Ganjar Kian Mesra, Temukan 4 Pelanggaran Pilpres, Sebut Jokowi Terlibat Menangkan Prabowo

Nasdem Tegaskan Masih Bersama AMIN

Partai Nasional Demokrat (NasDem) yakin pertemuan Surya Paloh dan Jokowi di Istana Negara tak membahas Pemerintahan 2024, dan tegaskan NasDem masih bersama Anies Baswedan.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, mestinya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto jika membahas soal langkah politik Nasdem pada 2024-2029.

Maka, ia menekankan bahwa pertemuan Surya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Minggu (18/2/2024) malam tidak terkait dengan langkah politik Nasdem pada pemerintahan berikutnya.

Tapi, masih terkait dengan peta politik saat ini di mana Nasdem merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin.

“Pak Surya sangat paham etika lah, bahwa hari ini proses KPU belum selesai.

Sehingga tidak mungkin akan melakukan pembicaraan-pembicaraan yang kemudian melanggar komitmen demokrasi sendiri.

Jadi, saya meyakini betul bahwa pembicaraan tadi itu hanya sebatas pada pemerintahan 2019-2024,” ujar Ali pada Kompas.com, Senin (19/2/2024).

“Bicara tentang pemerintahan 2024, saya pikir Pak Surya bukan ketemu Pak Jokowi, tapi ketemu Pak Prabowo,” sambung dia.

Meski begitu, ia mengklaim belum ada komunikasi antara Partai Gerindra dan Nasdem untuk membahas konstelasi politik ke depan.

Baca juga: Hasil Real Count Pilpres 2024 KPU vs KawalPemilu Hari Ini, Cek Perbedaan Suara Anies-Muhaimin

Ali menuturkan, Surya tak ingin dianggap meninggalkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menyelesaikan penghitungan suara.

“Putusan KPU kan belum selesai, kalau kemudian nanti bertemu sebelum putusan KPU pihak pendukung Anies akan mengatakan Nasdem meninggalkan Anies. Enggak elok, enggak etis, enggak pantas, bukan teladan menurut saya,” sebut dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditanya soal Gabung ke Prabowo-Gibran, Cak Imin: Saya di Jalan Perubahan"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved