Harga Beras di Kutai Timur Naik, Disperindag Sebut Stok Aman hingga Memasuki Ramadan

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Harga beras baik kualitas premium maupun medium di Kabupaten Kutai Timur mengalami kenaikan beberapa minggu belakangan ini.

Salah satu  penyebab kenaikan harga beras di Kutai Timur itu lantaran pasokan mulai berkurang.

Plt. Kepala Dimas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur, Andi Nurhadi Putra mengatakan, pihaknya terus melakuakan pemantauan stok beras.

"Untuk stok beras sampai memasuki bulan Ramadan mencukupi saja, cuman memang harga kita mengikuti pasar," ungkap Andi, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Miris, Anak 10 Tahun di Kutim Jadi Korban Penyaluran Nafsu Ayah dan Kakak Kandung Selama 5 Tahun

Lanjutnya, kenaikan harga beras juga terjadi dii Jawa, sehingga mayoritas pasokan beras di Kutai Timur yang berasal dari Jawa ikut naik.

Kenaikan itu diduga lantaran ada beberapa wilayah di Pulau Jawa yang mengalami gagaal panen.

"Persediaan beras masih cukup di beberapa agen yang ada di Kutim seperti Buana Mekar, Pulau Mas, CSP dan lainnya," imbuhnya.

Kendati demikian, pihaknya terus memantau harga beras, stok beras, hingga pasokan dari Jawa, Samarinda, Kutai Timur.

"Iya, kami ada petugas yang memantau harga di lapangan, sehingga diupayakan harga tidak meleset jauh dan stok aman," terangnya.

Baca juga: Harga Bahan Pangan di Pasar Induk Sangatta Utara Kutim, Cabai Rawit Turun Jadi Rp75 Ribu Per Kg

DiberitaKAN sebelumnya, harga beras di Pasar Induk Sangatta Utara Rp 17 ribu per kilogram untuk kualitas premium dan Rp 16 ribu per kilogram untuk kualitas medium.

Sedangkan pembelian dalam bentuk partai seharga Rp 410 ribu per karung dengan 25 kilogram untuk premium dan Rp 365 ribu per karung untuk yang biasa. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.