Sejarah
Sejarah 22 Februari: Hari Kepanduan Pramuka Sedunia dan Lahirnya Baden Powell
Simak informasi dan penjelasan terkait Sejarah 22 Februari Hari Kepanduan Sedunia (Pramuka) dan lahirnya Baden Powell
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
Dalam bukunya, Baden Powell menguraikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan, baik yang diperoleh dari alam maupun dari tokoh masyarakat setempat.
Contohnya termasuk kemampuan untuk mengenali jejak perjalanan yang baru dilalui sebagai kunci untuk keluar dari hutan yang lebat.
Selain itu, buku ini juga memberikan panduan tentang cara mengenali buah-buahan yang aman untuk dikonsumsi dan mengidentifikasi sumber air yang dapat diminum, keterampilan yang sangat penting dalam situasi penjelajahan.
Sebagai tambahan, Baden Powell menyajikan teknik untuk mengetahui arah mata angin tanpa mengandalkan posisi matahari, terutama saat berada di dalam hutan yang rimbun.
Semua informasi ini disusun dengan rinci, mencakup aspek-aspek praktis dari kehidupan di alam liar yang dapat membantu tentara dalam menjalankan tugas mereka dengan lebih efektif.
Baca juga: Sejarah 16 Februari: Peresmian Gorontalo Sebagai Provinsi ke-32 di Indonesia
Untuk menguji kebenaran isi buku itu, 21 orang pemuda mengundang Baden Powell bersama-sama membuktikannya mengadakan perkemahan di Pulau Brownsea (Brownsea Island) pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari peserta perkemahan melakukan pengembaraan menerapkan isi buku Aids for Scouting bersama Baden Powell.
Pengalaman dalam perkemahan tersebut dicatat setiap hari pada akhir perkemahan catatan tersebut dikumpulkan menjadi satu oleh Baden Powell dijadikanlah sebuah buku denan judul “ SCOUTING FOR BOYS “ yang diterbitkan than 1908.
Kelompok anak muda yang melakukan perkemahan di Brownsea tersebut mengubah nama kelompoknya dari Boys Brigade menjadi BOY SCOUT dan menjadikan Scouting For Boys sebagai buku panduannya.
Kemudian ajaran Baden Powell ini berkembang dan berdirilah organisasi kepanduan-kepanduan (yang semua hanya untuk anak laki-laki berusia penggalang) yang disebut Boys Scout.
Kemudian disusul berdirinya organisasi kepanduan putri yang diberi nama GIRL GUIDES, atas bantuan Agnes adik perempuan Baden Powell dan diteruskan oleh Ny. Baden Powell dengan buku panduan HANDBOOK GIRL GUIDESS (dikerjakan sama-sama dengan Agnes Baden Powell tahun 1912), GIRL GUIDES (1918).
Baden Powell kembali ke Inggris tahun 1908 menjadi Letnan Jendral dianugrahi Ksatria tahun 1909, Pada tahun 1910 Baden Powell minta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letjend.
Kemudian tahun 1918 Baden Powell membentuk Rover Scout (Pramuka usia Penengak) untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun tetapi masih sering giat di bidang kepanduan, dengan buku panduan ROVERING TO SUCCES (Mengembara Menuju Kebahagiaan) yang telah diterbitkan tahun 1912.
Pada tahun 1920 para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama.
Ketika hari terakhir kegiatan jambore tanggal 6 Agustus 1920 Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of The World atau Bapak Pandu Sedunia.
Sejak Tahun 1920 itu dibentuklah Dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya berada di London Inggris.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.