Sejarah
Sejarah 22 Februari: Lahirnya Pierre Jules Janssen yang Merupakan Penemu Helium
Simak informasi terkait Sejarah 22 Februari lahirnya Pierre Jules Janssen yang merupakan penemu helium.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi terkait Sejarah 22 Februari lahirnya Pierre Jules Janssen yang merupakan penemu helium.
Penemuan Helium menjadi waktu yang bersejarah bagi dunia, bagaimana tidak?
Helium yang saat ini selalu kita pelajari semasa SMA di tabel periodek merupakan salah satu penemuan yang berhasil mengubah sejarah dunia.
Penemu helium sendiri ialah Pierre Jules César Janssen yang sosoknya patut kita kagumi karena kontribusinya pada penemuan yang mengubah dunia.
Pierre Jules César Janssen adalah seorang astronom Prancis yang lahir pada 22 Februari 1824 di Paris, Prancis, dan meninggal pada 23 Desember 1907 di Meudon, Prancis.
Ia dikenal karena kontribusinya yang signifikan dalam bidang spektroskopi matahari.

Pierre Janssen mendapatkan gelar doktor dalam bidang fisika di Paris pada tahun 1852, dan setelah itu, ia menjadi dosen di Collège de France.
Untuk mengetahui informasi sejarah terkait kelahiran Pierre Jules Janssen berikut adalah informasi lebih detail tentang Pierre Janssen yang berhasil dikumpulkan oleh Tribunkaltim.co mengutip dari beberapa sumber.
1. Pendidikan dan Awal Karir
Pierre Jules César Janssen lahir pada 22 Februari 1824, di Paris, Prancis.
Pendidikan tingginya mengarah pada perolehan gelar doktor dalam bidang fisika di Paris pada tahun 1852, menandai awal dari perjalanannya sebagai seorang ilmuwan. Setelah meraih gelarnya, Janssen terjun ke dunia akademis dan menjadi dosen di Collège de France.
Sebagai dosen, ia tidak hanya menyumbangkan pengetahuan dan wawasannya kepada para mahasiswa, tetapi juga terlibat dalam penelitian ilmiah yang menciptakan landasan bagi kontribusinya yang mengesankan dalam bidang astronomi.
Baca juga: Sejarah 22 Februari: Hari Kepanduan Pramuka Sedunia dan Lahirnya Baden Powell
Pierre Janssen terkenal atas penelitiannya dalam studi matahari dan spektroskopi.
Salah satu momen puncak dalam kariernya terjadi pada tahun 1868, ketika ia berhasil mendeteksi unsur helium di atmosfer Matahari selama gerhana matahari total di Guntur, India.
Penemuan ini tidak hanya memberikan kontribusi signifikan pada pemahaman kita tentang komposisi Matahari, tetapi juga membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dalam spektroskopi dan astronomi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.