Tribun Kaltim Hari Ini

Harga Cabai Lokal di Tarakan Rp 150 Ribu per Kilogram, Disebabkan Stok dari Sulawesi Kosong

Harga cabai rawit lokal meroket. Sebaliknya harga cabai besar dan keriting turun. Ini disampaikan sejumlah pedagang sembako

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
PENJUAL CABAI - Aktivitas penjual cabai di Pasar Tenguyun Kota Tarakan. 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN – Harga cabai rawit lokal meroket, Sebaliknya harga cabai besar dan keriting turun.

Ini disampaikan sejumlah pedagang sembako di Pasar Tenguyun dan di Pasar Gusher Kota Tarakan.

Sundari (38), pedagang yang sudah berjualan 16 tahun di pasar Tenguyun mengatakan harga cabai keriting turun. “Harga sebelumnya di kisaran Rp100 ribu sekarang Rp80 ribu.

Kemudian cabai besar Rp90 ribu dari sebelumnya Rp120 ribu. Cabai besar sekarang Rp55 ribuan dari sebelumnya Rp70 ribuan. Cabai rawit hijau kecil sebelumnya Rp100 ribuan sekarang Rp90 ribuan,” kata Sundari.

Baca juga: Pelaku Pencoblosan Dua Kali di Tarakan Diduga Menghapus Tinta Sebelum ke TPS

Namun harga khusus cabai lokal justru berbeda. Harga cabai lokal tembus di angka Rp150 ribu per kg. Harga itu bertahan selama pasokan dari Sulawesi kosong. “Jadi dijual ecer saja.

Kemarin jual Rp20 ribuan per ons sekarang Rp17 ribuan per ons.

Tapi sempat juga tembus harga Rp170 ribuan kemarin itu,” tutur Sundari. Bahkan harga cabai lokal Tarakan pernah tembus Rp200 ribuan di bulan sebelumnya.

Menurutnya harga tersebut merupakan rekor tertinggi selama dia berjualan. Saat ini untuk harga modal diberikan petani Rp140 ribu per kilogram.

“Jadi kalau jual lagi Rp150 ribuan,” katanya.
Adapun khusus harga cabai yang turun karena barang sudah datang dari Sulawesi.

“Kalau orang mau mahal tetap belanja. Apalagi sekarang sedang musim ‘arwahan’, mau ada acara kan. Mengeluh juga tapi butuh dan tetap dibeli. Kalau harga stabil sebenarnya di kisaran Rp70 ribu cabai lokal Tarakan. Itu kalau stok melimpah,” tuturnya.

Selain Sundari ada juga pedagang lain yaitu Fatmawati. Dia sendiri mengakui menjual cabai di kisaran Rp100 ribu sampai lebih dari Rp100 ribu untuk jenis cabai lokal.

“Per 23 Februari kemarin cabai lokal di angka Rp100 ribu. Memang harganya berubah, bergantung stok. Jika barang sedikit yang datang, maka harga naik. Jika stok melimpah, maka harga berkurang,” kata Fatmawati.

Sebelum kapal kapal pengangkut cabai masuk ke Tarakan, harga cabai tembus di angka Rp160 ribu. Sekarang turun Rp100 ribu.

“Kalau cabai luar Rp85 ribu bergantung jenis barang. Kalau bagus, tidak busuk bisa lebih mahal,” bebernya.

Cabai kriting standar Rp75 ribu per kilogram dan tidak ada kenaikan. Namun angka ini dinilai masih mahal karena cabai kriting pernah di angka Rp45 ribu.

“Kenaikan tergantung barang masuk. Stok kurang, harga naik. Kalau cabai besar lokal Rp100 ribu,” jelasnya. Sementara untuk bawang putih Rp38 ribu dan bawang merah Rp35 ribu. Harga masih stabil dan dinilai masih murah. (andi pausiah)

 

Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved