Pilpres 2024
Hasil Survei LSI: Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pemilu 2024 yang Jujur dan Adil Turun Drastis
Berdasarkan survei yang dilakukan LSI, kepercayaan masyarakat terhadap kejujuran dan keadilan (jurdil) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, turun.
TRIBUNKALTIM.CO - Berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), kepercayaan masyarakat terhadap kejujuran dan keadilan (jurdil) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, turun drastis.
Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap proses jalannya Pemilu 2024 turun drastis setelah pemungutan suara dilakukan, 14 Februari lalu.
Turunnya tingkat kepercayaan publik terhadap proses Pemilu 2024 tergolong mengkhawatirkan, mengingat sebelum pencoblosan kepercayaan publik masih di angka 90 persen.
Lantas, apa penyebab menurunnya kepercayaan masyarakat terhadai proses Pemilu 2024?
Baca juga: Tahapan Akhir Pemilu 2024, Polda Kaltim Pastikan Pengamanan Tidak Mengendur
Baca juga: Reaksi Golkar Dengar Kabar Megawati dan Jusuf Kalla Segera Bertemu di Tengah Isu Hak Angket Pemilu
Baca juga: 3 Petugas Penyelenggara Adhoc Pemilu 2024 di Paser Meninggal Dunia Paska Pemungutan Suara
Ini merupakan salah satu hasil temuan dalam survei pasca pemilu (post-election survey) yang dilakukan LSI pada 19-21 Februari 2024.
Dalam survei pasca pemilu itu, responden yang menilai Pemilu 2024 berlangsung jujur dan adil hanya 76,4 persen.
Padahal, pada hari pemungutan suara, angkanya menyentuh 94,3 persen.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan, penurunan tajam ini terbilang parah.
Baca juga: Bawaslu Kaltim Akan Tindak Tegas Penyelenggara atau Peserta Pemilu Coba Manipulasi Data Hasil Rekap
"Ada penurunan tingkat keyakinan masyarakat terhadap jurdil (jujur, adil)-nya proses pemilu kalau dilihat dari data ini," kata Djayadi dalam rilis temuan LSI secara daring, Minggu (24/2/2024).
"Turunnya hampir 20 persen. Penurunan yang sangat signifikan," ujarnya melanjutkan.
Secara rinci, responden yang menilai pelaksanaan Pemilu 2024 "sangat jujur dan adil" terjun bebas dari 45,5 persen ke 17,6 persen.
Selisih ini tidak dapat mengompensasi kenaikan responden yang menganggap pelaksanaan pemilu cukup jujur dan adil, yakni hanya naik ke 58,8 persen dari sebelumnya 48,8 persen.
Baca juga: Muhammad Faisal Prediksi Kaltim Setelah Penghitungan Suara Pemilu 2024 Tetap Kondusif
Sisanya, ada penambahan 8,1 persen responden yang menganggap Pemilu 2024 kurang jujur dan adil, serta penambahan 4,8 persen responden yang menilainya tidak jujur dan adil sama sekali.
Lebih lanjut, Djayadi mengungkapkan, tren penurunan juga tampak pada kepuasan publik terhadap pelaksanaan Pemilu 2024.
Dalam survei pasca pemilu itu, tingkat kepuasan publik mencapai 83,6 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.