Ibu Kota Negara

2 Negara dari Asia akan Realisasikan Investasi Puluhan Triliun Rupiah di IKN Nusantara Tahun Ini

Demikian dijelaskan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi IKN Agung Wicaksono usai peresmian groundbreaking proyek gedung Bank BUMN.

Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.co/Nevrianto
ISTANA NEGARA IKN - Wujud nyata bangunan Istana Presiden di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (21/2/2024). Pemerintah terus membangun kawasan IKN dengan tekad mewujudkan Indonesia emas 2045. 

Setelah sejumlah negara menyatakan ketertarikannya dan membuat komitmen kerja sama pengembangan IKN seperti Kazakhstan, Australia, Inggris dan lain-lain, kini giliran China dan Malaysia.

Bukan sebatas komitmen kerja sama, kedua negara ini langsung masuk melalui sektor investasi swasta.

Dalam wawancara khusus bersama Kompas.com, usai peresmian groundbreaking proyek gedung Bank BUMN, Kamis (29/2/2024), Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi IKN Agung Wicaksono mengungkapkan, investor China akan masuk melalui Konsorsium Nusantara.

Baca juga: Australia Menyatakan Ketertarikan untuk Berinvestasi Peternakan di Kaltim

"Ini berbeda dengan Konsorsium Nusantara yang membangun Hotel Nusantara ya. Investor asal China ini akan membangun hunian vertikal atau apartemen beberapa tower," cetus Agung.

Investor Malaysia pun akan masuk dengan membangun properti serupa berikut sejumlah fasilitas dan infrastruktur yang akan mereka bangun sendiri.

PEMBANGUNAN IKN NUSANTARA - Perkembangan konstruksi Kawasan Istana Presiden, di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
PEMBANGUNAN IKN NUSANTARA - Perkembangan konstruksi Kawasan Istana Presiden, di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. (HO/OIKN)

Dengan demikian, menurutnya, ini merupakan investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) yang tidak ada campur tangan negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Perkara mereka akan bermitra dengan siapa, itu diserahkan pada investor yang bersangkutan. Karena perusahaan kan bisa bermitra dengan siapa saja," imbuh Agung.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahun Ini, Giliran China dan Malaysia Masuk IKN."

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved