Mantan Plt Sekda PPU Meninggal Dunia
Mantan Plt Sekda PPU Muliadi Meninggal, sang Istri Sebut Sempat Ucap Mau Pergi dan Minta Maaf
Mantan Plt Sekda PPU Muliadi meninggal dunia, sang istri mengungkapkan sempat mengucapkan akan pergi dan minta maaf.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Suasana duka menyelimuti kediaman mantan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Penajam Paser Utara (PPU) periode 2021, Muliadi.
Muliadi meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda pada Selasa (5/3/2024) hari ini sekira pukul 05.45 Wita.
Jenazah kini berada di kediamannya yang beralamat di Jalan Dayak Basap, Blok M No M1, Perumahan Dosen Unmul, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Berdasarkan pantauan TribunKaltim.co di lokasi, di jalan masuk rumah tampak dua berndera hijau terpasang.
Ucapan duka dari berbagai instansi juga tampak berada di depan rumah duka.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mantan Plt Sekda PPU Muliadi Meninggal Dunia, Begini Penjelasan RSUD AWS Samarinda
Keluarga, kerabat hingga orang terdekat almarhum silih barganti berdatangan untuk mendoakan almarhum yang terbaring dengan dibaluti kain berwarna cokelat-putih.
Tampak istri almarhum, Marhayati yang selalu berada di sisinya sembari menyambut orang yang datang silih berganti.
Kepada TribunKaltim.co, Marhayati menceritakan bahwa suaminya Muliadi berencana akan kembali melakukan pemasangan ring.
Pada Senin (4/3/2024) kemarin, almarhum sudah dilakukan USG jantung dan dirawat oleh dokter spesialis jantung di mana pada hari ini atau esok har akan dipasangi ring.
"Sebelumnya sudah pernah pasang 1 ring tahun 2010 di Makassar, lalu tahun 2021 dipasang 2 di RSUD AWS. Nah ini disuruh lagi pasang dua," jelasnya.
Namun tak lama berselang, almarhum menyampaikan bahwa dirinya tidak perlu lagi dipasangi ring lantaran akan pergi.
Baca juga: Profil Muliadi, Eks Plt Sekda PPU Tersangka KPK Dikabarkan Wafat, Karir Akademisi hingga Jabat Sekda
Istrinya pun sontak menanyakan, "Mau pergi ke mana?", tetapi almarhum hanya menjawab, "Iya, saya mau pergi".
Bahkan, semua anaknya juga langsung diteleponnya guna memberitahu itu.
"Malam anaknya ditelpon semua bapak mau pergi, terus kata anaknya yang di Makassar, ah bapak ini apa diomong," ujarnya menceritakan.
Hal itu dikira Marhayati dan anak-anaknya hanyalah sebuah canda yang dilontarkan almarhum.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.