Ibu Kota Negara

Pemilu 2024 Usai, Jokowi Ungkap Investor Sudah Antre Masuk IKN Nusantara, Wilayah Barat Paling Padat

Pemilu 2024 Usai, Jokowi Ungkap Investor Sudah Antre Masuk IKN Nusantara, Wilayah Barat Paling Padat

Editor: Rafan Arif Dwinanto
tribunkaltim.co
Perkantoran Kementrian Negara di kawasan Ibu Kota Negara (IKN)Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, Rabu (21/2/2024) TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

"Yang lebih padat sebetulnya di IKN barat, hanya ini titik-titiknya belum ditunjukkan di sini, tapi ini yang paling padat nantinya.

Dalam dua-tiga bulan ini yang paling padat," imbuhnya.

Giliran Investor Luar Negeri

Sebelumnya diberitakan, setelah sejumlah negara menyatakan ketertarikannya dan membuat komitmen kerja sama pengembangan IKN seperti Kazakhstan, Australia, Inggris dan lain-lain, kini giliran China dan Malaysia.

Bukan sebatas komitmen kerja sama, kedua negara ini langsung masuk melalui sektor investasi swasta.

Dalam wawancara khusus bersama Kompas.com, usai peresmian groundbreaking proyek gedung Bank BUMN, Kamis (29/2/2024), Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi IKN Agung Wicaksono mengungkapkan, investor China akan masuk melalui Konsorsium Nusantara.

"Ini berbeda dengan Konsorsium Nusantara yang membangun Hotel Nusantara ya.

Investor asal China ini akan membangun hunian vertikal atau apartemen beberapa tower," cetus Agung.

Baca juga: Penampakan Hero Memorial IKN Nusantara, Didesain Ridwan Kamil, Hadirkan Ribuan Nama dan Patung Bunga

Baca juga: Jadwal Imsak PPU/IKN Nusantara dan Sekitarnya, Lengkap dengan Bacaan Niat Sahur dan Buka Puasa

Investor Malaysia pun akan masuk dengan membangun properti serupa berikut sejumlah fasilitas dan infrastruktur yang akan mereka bangun sendiri.

Dengan demikian, menurutnya, ini merupakan investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) yang tidak ada campur tangan negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Perkara mereka akan bermitra dengan siapa, itu diserahkan pada investor yang bersangkutan.

Karena perusahaan kan bisa bermitra dengan siapa saja," imbuh Agung.

Namun demikian, Agung belum bisa memerinci berapa nilai investasi masing-masing investor asal negeri jiran dan sahabat itu.

Yang pasti, nilai keseluruhan investasi asing yang tercatat akan direalisasikan sekitar Rp 40 triliun dari total Rp 55 triliun tahun ini.

Termasuk di dalamnya adalah investasi Ciputra Group yang juga akan direalisasikan tahun ini.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved