Berita Nasional Terkini

Pilot-Kopilot Batik Air Tertidur 28 Menit, Angkut 153 Penumpang, Pesawat Keluar Jalur Penerbangan

Pilot-Kopilot Batik Air tertidur 28 menit saat angkut 153 penumpang, pesawat keluar jalur penerbangan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
HO/LION AIR GROUP
Batik Air Boeing 737-800NG. (HO/LION AIR GROUP) 

TRIBUNKALTIM.CO - Pilot dan Kopilot pesawat Maskapai Batik Air tertidur sekitar 30 menit dalam waktu bersamaan saat pesawat mengudara.

Akibatnya, pesawat yang membawa 153 penumpang ini sempat keluar jalur penerbangan.

Hal ini terbongkar berdasarkan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

KNKT merilis hasil investigasi terkait pilot dan kopilot Batik Air BTK6723 yang tertidur selama 28 menit saat menerbangkan pesawat Airbus A320 rute Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024 lalu.

Berdasarkan hasil investigasi, peristiwa ini bermula pada saat pesawat berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng Banten, pukul 03.14 WIB menuju Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Kontak Terakhir Terjadi 30 Menit Mengudara, Pesawat Hilang Kontak di Kaltara Belum Ada Titik Terang

Setelah lepas landas, pesawat tersebut melaju dengan ketinggian 36.000 kaki. Di posisi ini, kopilot memberitahukan pilot bahwa dirinya kurang istirahat.

Kemudian, pilot menawarkan kopilot untuk istirahat di kokpit dan tidur sekitar 30 menit. Pilot mengambil alih tugas kopilot.

Kopilot terbangun saat pesawat mulai turun. Pesawat mendarat di kendari pukul 07.11 WITA.

Selama transit ini, pilot dan kopilot menyantap mi instan di kokpit. Setelah penurunan penumpang selesai, proses boarding penumpang dilakukan, penerbangan kembali ke Jakarta dimulai.

Setelah proses boarding selesai, pesawat mulai bergerak menuju tujuan penerbangan pulang dengan nomor penerbangan BTK6723 pukul 08.05 WITA.

Saat pesawat mencapai ketinggian 36.000 kaki, kedua pilot melepas headset dan mengeraskan volume pengeras suara kokpit.

Selama penerbangan ini, pilot meminta izin kepada kopilot untuk bergantian istirahat sehingga posisi pilot digantikan oleh kopilot.

Beberapa saat kemudian, pilot menawarkan kopilot untuk beristirahat, kopilot menolak. Mereka lalu berbincang selama 30 menit dan pilot melanjutkan tidur.

Kemudian, kopilot melakukan kontak awal dengan Air Traffic Services (ATS) Jakarta dan diinstruksikan menuju waypoin KURUS yang terletak di timur laut Bandara Soekarno Hatta. Beberapa saat kemudian, kopilot ikut tertidur.

Komunikasi ATS Jakarta dengan kopilot terputus. ATS Jakarta menelpon BTK6723 namun tidak ada respon dari pilot.

Bahkan, ATS Jakarta menghubungi pesawat lain untuk melakukan kontak dengan pilot BTK6723 tapi tidak ada satupun yang ditanggapi oleh pilot.

"Pada 09.11 WIB atau 28 menit setelah transmisi (komunikasi) terakhir yang direkam dari kopilot, si pilot terbangun dan sadar bahwa pesawat tidak berada pada jalur penerbangan yang benar. Pilot kemudian melihat kopilotnya tertidur, lalu membangunkannya," tulis Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam laporan investigasinya, dikutip Sabtu (9/3/2024).

Baca juga: TNI Bantu Cari Pesawat yang Hilang Kotak di Kaltara, Kodam VI Mulawarman Kerahkan Heli Bell-412EPI

Pada waktu yang hampir bersamaan, pilot menanggapi panggilan dari orang lain pilot dan Jakarta ACC.

Pilot memberi tahu ATS Jakarta bahwa BTK6723 mengalami radio masalah komunikasi dan saat ini masalah tersebut telah teratasi.

Penerbangan kemudian dilanjutkan dan mendarat di Jakarta dengan lancar. 153 orang penumpang selamat dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, serta tidak ada kerusakan pada pesawat.

Pesawat Logistik Tarakan-Nunukan Hilang Kontak

Insiden menghilangnya pesat terbang di Kalimantan Utara sudah terjadi kesekian kalinya. Faktor alam menjadi penyebab dominan kecelakaan pesawat.

Kasus terakhir terjadi pada pesawat terbang dari PT. Smart Aviation Type PC 6 (Pilatus Porter) Registrasi PK-SNE rute Kota Tarakan - Binuang (Kecamatan Krayan Tengah) Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara.

Pesawat ini diperkirakan mengalami hilang kontak 30 menit setelah mengundara, atau sama dengan 30 menit jelang pendaratan.

Pesawat dipiloti Kapten M. Yusuf dan EOB Deni take off dari Bandara Juata Tarakan pukul 08.25 WITA dengan mengangkut muatan kargo 583 kg dan estimasi mendarat di Binuang pukul 09.25 WITA.

Namun Pesawat Smart PK-SNE terakhir kontak dengan Tarakan Approach (APP) pukul 08.55 WITA berada di area Malinau dengan ketinggian 9000 feet.

Berdasarkan sinyal ELT Singapura, pesawat Smart PK-SNE diperkirakan berada di posisi 3°44'10.00"N 115°50'53.58"E dengan jarak ± 2 km ke Bandara Binuang (3°46'27.14"N 115°51'23.74"E).

Baca juga: Kabar Terbaru Pesawat Hilang Kontak di Kaltara, 4 Polisi Pakai Motor Trail Tembus Tebing dan Gunung

Atas kejadian tersebut, Airnav Tarakan sudah melakukan Declare Destressfa dan melakukan koordinasi dengan Basarnas, BMKG, PT. Smart Aviation, MAF Tarakan serta berkoordinasi dengan pihak dan aparat terkait lainnya.

Langkah lain yang sudah diupayakan dengan menggelar rapat darurat pada pukul 14.00 WITA di Loby Hotel Rivalia Long Bawan Krayan yang dipimpin Kepala BPBD Kabupaten Nunukan, Arif Budiman.

Rapat diikuti oleh Camat Krayan, Ronny Firdaus, Danramil 0911-06/Krayan Kapten Inf Joan, Kapolsek Krayan, Ipda Adi Yanto Ferdian dan 2 orang anggota BPBD guna merencanakan perbantuan pencarian pesawat Smart PK-SNE.

Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Tri Budi Utomo, di tempat lain saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dan memerintahkan memberikan bantuan dukungan dengan mengerahkan Heli BKO Koopsdam VI/Mlw jenis Bell-412EPI No.Reg.Ha-5224.

Tim Gabungan yang terdiri atas Crew Heli antara lain Mayor Cpn Luthfi Dian Pambudi, Lettu Cpn Mutjiono, Serka Soffan Yusuf, Serka Mukti Ary dan Tim Basarnas antara lain Mashuri, Hamzah, Fajar, Yusdi, Rangga dan Muzfadi mulai melakukan pencarian pada pukul 16.45 WITA dengan rute Tarakan-Binuang-Area-Malinau.

Sekitar pukul 17.45 WITA, Heli Tim Gabungan mendekat di Titik ELT Australia CO N 03 44.15 E 115 55.75 namun tertutup awan, Heli kemudian melanjutkan menuju ke Titik ELT Singapura CO N 03 44.16 E 115 50.89.

Selanjutnya sekitar pukul 17.55 WITA Heli Tim Gabungan tiba di Titik ELT Singapura dan mengelilingi titik tersebut sampai dua kali namun tidak terlihat tanda-tanda adanya puing pesawat.

Kemudian Heli kembali ke Malinau dan pada pukul 18.35 WITA landing di Malinau dengan aman.

Baca juga: Bawa Muatan 583 Kg! Update Pesawat Hilang Kontak Hari Ini di Kaltara, Nama Pilot hingga Kronologi

"Pencarian akan dilanjutkan besok pada pukul 09.00 WITA oleh Tim Gabungan,"ungkap Danramil 0911-06/Krayan, Kapten Inf Joan.

Rencana pencarian besok Sabtu, 9 Maret 2024 akan difokuskan pada tiga titik sasaran diantaranya Titik 1 CO N 03 42.90 E 115 56.54 Titik 2 CO N 03 42.98 E 115 56.09 Titik 3 CO N 03 42.77 E 115 55.89 dan take off pukul 09.00 WITA dari Malinau menuju Binuang selanjutnya menuju ketiga titik tersebut jika cuaca memungkinkan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pilot-Kopilot Batik Air Tertidur Saat Penerbangan Kendari-Jakarta

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved