Ibu Kota Negara
Dampak Pembangunan IKN Nusantara, Harga Tiket Pesawat Mahal, Aktivitas Ekonomi Tinggi
Pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia yang baru bernama IKN Nusantara memberikan dampak dari sisi ekonomi bagi Kalimantan Timur
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia yang baru bernama IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, memberikan dampak dari sisi ekonomi bagi Kalimantan Timur.
Di antaranya, berefek pada harga tiket pesawat terbang jadi mahal.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan BI Kaltim Budi Widihartanto kepada Kompas.com melalui press rilis yang dikirim pada Jumat (8/3/2024).
Mahalnya tiket pesawat di batas atas seiring tingginya aktivitas ekonomi di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara mendorong inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kalimantan Timur.
Itu catatan pada Februari 2024 mencapai 0,27 persen secara bulanan dan 3,28 persen secara tahunan.
Baca juga: Myrna A Safitri Klaim Lokasi IKN Nusantara Bekas Tanaman Industri, Kini Rehabilitasi jadi Hutan
Selain tingginya tiket pesawat, faktor lain yang menjadi penyebab inflasi adalah momen peringatan hari besar keagamaan serta kenaikan harga beras.

Kenaikan harga tiket pesawat sejumlah maskapai terjadi seiring dengan meningkatnya permintaan pada momen libur imlek dan peringatan Isra Miraj.
Efek Pergeseran Masa Panen
Sementara itu kenaikan harga beras dipengaruhi oleh terbatasnya pasokan sebagai dampak pergeseran masa panen.
Kenaikan harga beras menjadi komoditas penyumbang inflasi utama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 6,95 persen secara bulanan dan andil 0,10 persen secara bulanan.
Baca juga: Alasan Penulis Sejarah Lokal dari Samarinda Usul Prasasti Yupa Dipindahkan ke IKN Nusantara
Kepala Perwakilan BI Kaltim Budi Widihartanto mengatakan, selain pergeseran masa tanam, kenaikan harga beras juga terjadi akibat penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) Provinsi Kalitim yang sebelumnya lebih rendah dari Provinsi Kalimantan lainnya.
Ikan-ikanan juga menjadi penyumbang inflasi pada kelompok ini. Seperti ikan layang dan ikan tongkol mengalami kenaikan harga sebagai dampak gelombang tinggi.
"Di sisi lain, terdapat koreksi harga komoditas yang menahan laju inflasi yaitu daging ayam ras, tomat, bawang merah, cabai rawit, dan jagung manis," ujar Budi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (8/3/2024).
Upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus dilakukan untuk menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kalimantan Timur.
Hal ini dilakukan guna memastikan ketersediaan pasokan beras, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Samarinda telah melaksanakan pendistribusian Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Baca juga: Terungkap Kecepatan Laju dan Biaya Taksi Terbang, akan Diterapkan di IKN Nusantara
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.