Berita Regional Terkini

Termuda Berumur 13 Tahun, Identitas dan Fakta Terkini 1 Keluarga Jatuh dari Apartemen di Penjaringan

Sejumlah hal baru terungkap dari kasus 1 keluarga jatuh dari apartemen di Penjaringan, 2 dari 4 korban ternyata masih belasan tahun.

Editor: Doan Pardede
TribunJakarta.com
JATUH DARI APARTEMEN - Polisi melakukan olah TKP di tempat kejadian empat orang sekeluarga tewas usai melompat dari rooftop lantai 21 Apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024). Sejumlah hal baru terungkap dari kasus 1 keluarga jatuh dari apartemen di Penjaringan, 2 dari 4 korban ternyata masih belasan tahun. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah hal baru terungkap dari kasus 1 keluarga jatuh dari apartemen di Penjaringan, 2 dari 4 korban ternyata masih belasan tahun.

Kasus 1 keluarga jatuh dari apartemen di Penjaringan masih terus menjadi sorotan.

Empat orang yang tewas terjatuh bersamaan dari lantai atas Apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara ternyata merupakan satu keluarga.

Mereka diduga mengakhiri hidup dengan cara melompat bersama hingga akhirnya jatuh ke halaman parkir outdoor di depan lobby apartemen tersebut.

Baca juga: Cek 5 Fakta Bos Agen J&T Jakbar Akhiri Hidup, Diduga Terlilit Hutang Pinjol, Sempat Chat Istri

Salah seorang pedagang minuman di apartemen, Siti Soleha (24) mengatakan, peristiwa jatuhnya keempat orang tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.

Menurut Siti keempat korban merupakan satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan dua orang anak.

"Ibunya, bapaknya, terus anak-anaknya, satu keluarga itu," kata Siti di lokasi, Sabtu (9/3/2024) malam.

Adapun berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJakarta.com, keempat jenazah masing-masing ialah sang ayah berinisial EA (50), ibu AI (50), anak perempuan JL (15), dan anak laki-laki JW (13).

Mereka diduga bukan merupakan penghuni tetap apartemen tersebut, namun pernah menetap di sana dalam beberapa waktu.

"Bukan penghuni mereka ini, kayak tamu gitu, tapi mereka ini katanya sudah pernah tinggal di sini," kata Siti.

Sebelumnya, warga yang sedang beraktivitas di apartemen dikagetkan bunyi benturan kencang dari tubuh empat sekeluarga itu ketika terjatuh ke halaman parkir apartemen.

"Setelah bunyi kencang gitu pada keluar, ternyata ada orang lompat dari atas, sudah ngegeletak semua," kata warga, seperti dilansir TribunJakarta.com di artikel berjudul Terkuak Identitas 4 Orang Tewas Jatuh Bersama dari Apartemen di Penjaringan, Ternyata Satu Keluarga.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, pada pukul 19.30 WIB keempat jenazah sudah dibawa mobil ambulans setelah polisi selesai melakukan olah TKP dan identifikasi awal.

Kondisi Tempat Kejadian Perkara (TKP) satu keluarga tewas loncat dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (10/3/2024).
JATUH DARI APARTEMEN - Kondisi Tempat Kejadian Perkara (TKP) satu keluarga tewas loncat dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (10/3/2024). Sejumlah hal baru terungkap dari kasus 1 keluarga jatuh dari apartemen di Penjaringan, 2 dari 4 korban ternyata masih belasan tahun.(Kolase Tribunnews)

Adapun pihak kepolisian yang bertugas di lokasi antara lain aparat Polsek Metro Penjaringan dan Tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara.

Polisi juga sudah memasang garis polisi di sekitar area keempat korban tewas tersebut.

Adapun keberadaan empat orang yang tewas terjatuh itu juga menjadi tontonan para penghuni apartemen hingga malam ini.

Simak 6 fakta terkait satu keluarga melompat bareng dari apartemen di Jakarta Utara berikut ini termasuk kronologinya.

1. Rekaman CCTV

Dari rekaman CCTV, terungkap bagaimana detik-detik sebelum satu keluarga tersebut melompat bareng dari apartemen di Jakarta Utara.

Dari penjelasan polisi, terlihat dari rekaman CCTV bagaimana momen terakhir satu keluarga ini ketika berada di dalam lift menuju ke rooftop. 

Terlihat dari CCTV sang ayah EA (50) sempat menciumi istrinya AEL (52) dan kedua anaknya.

"Terekam CCTV, di dalam lift EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya.

Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di lokasi, Sabtu malam.

Empat sekeluarga tersebut awalnya diketahui datang ke apartemen dalam satu mobil yang sama sekitar pukul 16.02 WIB.

Kemudian mereka turun di parkiran dan menaiki lift ke lantai 21, seperti terekam dalam CCTV apartemen.

"Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," ucap Kapolsek.

Baca juga: Terungkap Penyebab Geng Tai Merundung Korban, 4 Siswa Jadi Tersangka, Nasib Anak Vincent Rompies

Polisi pun memastikan keempat orang satu keluarga ini meninggal dunia karena mengakhiri hidupnya sendiri alias bunuh diri.

2. Tangan Terikat

Polisi mengatakan empat orang itu melompat bersama-sama dengan kondisi tangan yang saling terikat.

Menurut Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya sang ayah mengikatkan tangannya dengan sang anak perempuan, sementara sang ibu ke anak laki-laki.

Setelah saling mengikatkan tangan, mereka lalu melompat dari rooftop dan terjatuh di halaman parkir outdoor depan lobby apartemen.

"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AI terikat tali yang sama dengan JW, ikatan tali tersebut mengikat," kata Agus Ady.

"Kemudian hasil identifikasi dari inafis, disampaikan luka-luka itu mengalami luka kepala, kepalanya pecah di bagian belakang, patah-patah di sekujur tubuh, kedua tangan dan kaki patah-patah," ucap Agus Ady.

Usai kejadian, polisi pun melakukan olah TKP dan membawa jenazah ke RS Cipto Mangunkusumo untuk proses visum et repertum.

3. Jadi Tontotan Warga

Keberadaan empat orang yang tewas terjatuh itu juga menjadi tontonan para penghuni apartemen hingga malam ini.

Sementara beberapa penghuni apartemen mengatakan keempat orang tersebut terjatuh pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB.

"Dari sore itu jatuhnya, tiba-tiba langsung empat orang jatuh dan meninggal," ucap salah seorang penghuni apartemen.

4. Bukan Penghuni

Informasi yang diperoleh, keempat orang itu pernah menjadi penghuni apartemen tersebut selama beberapa waktu.

Mereka kemudian pindah dan tak terlihat sejak dua tahun lalu.

Namun, mereka kembali muncul di apartemen tersebut pada Sabtu (9/3/2024).

Ternyata, mereka berniat untuk mengakhiri hidupnya di hari itu.

"Dulu mereka pernah tinggal di sini, kemudian sudah 2 tahun belakangan tidak tinggal di sini," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di lokasi, Sabtu malam.

"Baru hari ini kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," sambung Kapolsek.

5. Sekuriti dengar benturan keras

Baca juga: Niat Kabur Gagal, Napi di Pontianak Sembunyi 2 Minggu di Plafon Akhirnya Turun karena Bekal Habis

Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, penemuan empat jenazah tersebut dijelaskan Gidion bahwa hal itu bermula ketika saksi sekuriti apartemen mendengar adanya suara benturan keras.

Setelah sekuruti itu mengecek, ternyata terdapat empat orang sudah tergeletak di pelataran parkir apartemen tersebut dalam posisi terlentang.

"Ketika saksi sedang berjaga di depan lobby apartemen mendengar suara benturan keras. Ketika menoleh ternyata empat jenazah sudah tergeletak di pelataran parkir dengan posisi terlentang," tuturnya.

Saksi pun selanjutnya langsung melapor ke Polsubsektor Teluk Intan dan tak lama kemudian petugas datang ke lokasi.

Setelah dilakukan pengecekan oleh petugas lanjut Gidion empat jenazah itu pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta untuk selanjutnya dilakukan proses autopsi.

"Empat jenazah tersebut dibawa tiga unit mobil ambulans ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum et repertum," pungkasnya.

6. Kesaksian warga

Suara keras terdengar saat keempat orang itu terjatuh dari lantai 21 apartemen.

Warga penghuni apartemen seketika kaget mendengar suara keras itu.

"Brak, bunyinya kencang banget itu tadi," ucap salah seorang penghuni apartemen yang enggan menyebutkan identitasnya kepada TribunJakarta.com, Sabtu malam.

Menurut warga, keempat orang tersebut terjun bebas bersamaan sekitar pukul 16.00 WIB sore tadi.

"Setelah bunyi kencang gitu pada keluar, ternyata ada orang lompat dari atas, sudah ngegeletak semua," kata warga.

Kontak Bantuan

Artikel di atas tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/saya-ingin-bunuh-diri/

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kata Saksi Mata soal Satu Keluarga yang Tewas Usai Melompat dari Lantai 22 Apartemen di Jakarta dan Ayah Cium Kening Istri dan 2 Anaknya Sebelum Lompat Bareng dari Apartemen di Jakarta, TribunJakarta.com di artikel berjudul Terkuak Identitas 4 Orang Tewas Jatuh Bersama dari Apartemen di Penjaringan, Ternyata Satu Keluarga

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved