Ramadhan 2024

Keutamaan Ramadhan, Sunah, Hukum dan Berkah Dibalik Sahur, Ada Ampunan dari Allah SWT

Keutamaan Ramadhan, hukum dan berkah dibalik sahur, ada ampunan dari Allah SWT

Editor: Rafan Arif Dwinanto
The PeepSpot
Ilustrasi sahur di bulan Ramadan bersama keluarga. Keutamaan Ramadhan, hukum dan berkah dibalik sahur, ada ampunan dari Allah SWT 

TRIBUNKALTIM.CO - Bulan Ramadhan penuh dengan keutamaan atau keistimewaan dibanding bulan-bulan lainnya.

Termasuk keistimewaan di dalam setiap ibadahnya.

Mulai keutamaan puasa, membaca doa-doa, salat Tarawih, sahur dan berbuka.

Semua memiliki keutamaan tersendiri.

Baca juga: Jadwal Imsak Kabupaten Nunukan Hari Ini, Catat Jadwal Salat 5 Waktu Selama Ramadhan 2024

Kali ini kita akan membahas keutamaan sahur.

Sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan, umat Islam biasanya terlebih dahulu menyantap makanan sahur.

Umumnya, makan sahur dilakukan pada sepertiga terakhir malam atau menjelang waktu Subuh.

Saat waktu sahur tiba, masjid-masjid di Indonesia akan membangunkan dengan berbagai cara.

Tak hanya masjid, warga sekitar juga akan berkeliling kampung dengan membawa alat musik seadanya untuk membangunkan warga.

Lalu, bagaimana hukum dan keutamaan sahur pada Ramadhan?

Hukum Sahur

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis menyatakan hukum melakukan sahur sebelum puasa.

"Sahur hukumnya sunah," ujarnya, Senin (11/3/2024).

Hal senada diungkapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Menurutnya, umat Islam sangat dianjurkan untuk sahur sebelum memulai puasa terutama puasa Ramadhan.

"Sahur itu sunah Nabi Muhammad SAW.

Rasullah sangat menganjurkan sahur," ujarnya saat dikonfirmasi secara terpisah, Senin.

Haedar menjelaskan, sahur memiliki keutamaan karena mengandung berkah bagi umat Islam yang menjalaninya.

Di sisi lain, lanjut dia, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umat Islam untuk mengakhirkan sahur menjelang waktu imsak serta menyegarakan berbuka puasa.

"(Ini) yang terkandung asas kemudahan dalam beribadah dengan tetap khusyuk," katanya.

Sahur juga bisa menjadi waktu untuk melafalkan niat bagi umat Islam yang sebelumnya belum melakukannya pada malam hari.

Baca juga: Hukum Menangis di Siang Hari saat Puasa Ramadhan, Batalkah atau Mengurangi Pahala?

Waktu yang Tepat untuk Sahur

Dikutip dari situs resmi Kementerian Agama (Kemenag), umat Islam dianjutkan melakukan sahur sejak pertengahan malam hingga tiba waktu subuh.

Waktu sahur yang paling utama untuk sahur adalah setelah memasuki waktu sepertiga terakhir malam atau dini hari.

Selain itu, umat Islam juga disarankan sahur menjelang waktu subuh dengan jarak waktu kira-kira selesai membaca lima puluh ayat Al Qur'an.

Terdapat sejumlah kesunahan yang bisa dilakukan saat sahur, yakni:

- Mengonsumsi kurma saat sahur

- Mendoakan kebaikan untuk Muslim yang saht

- Mengakhirkan waktu sahur

- Membaca istighfar setelah makan sahur

Keutamaan Sahur

Sementara itu, pelaksanaan sahur sebelum menjalani puasa terutama pada bulan suci Ramadhan memiliki berbagai keutamaan.

1. Sahur adalah berkah

Dilansir dari situs resmi MUI, sahur merupakan berkah yang didapatkan umat Islam saat akan berpuasa, terutama puasa Ramadhan.

Dalam hadis riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW menyebut sahur sebagai berkah.

Hal ini diutarakan untuk memotivasi umat Islam melaksanakan sahur.

Sahur merupakan berkah karena jika dilakukan dapat membuat orang yang berpuasa kuat menjalankan ibadah, tidak merasa keberatan, dan mengurangi rasa lelah ketika berpuasa.

Baca juga: Sekaligus 3 Bulan, Gaji Tambahan untuk Guru Non Sertifikasi Cair di Ramadhan 2024, Ini Besarannya

2. Mendapat ampunan Allah SWT

Dikutip dari buku Tuntunan Puasa menurut Al Quran dan Sunah (2019) karya Alik al Adhim, Allah SWT akan memberi ampunan dan rahmat bagi orang yang sahur.

Selain itu, malaikat akan memintakan ampunan dari Allah SWT bagi orang yang bersahur, mendoakan orang sahur agar dimaafkan Allah SWT, dan meminta orang itu dibebaskan pada Ramadhan.

Tak hanya itu, Allah SWT dan malaikat akan memberi pujian, kehormatan, dan berselawat untuk orang-orang yang sahur.

Ibadah Sunah di Bulan Ramadhan

1. Qiyamul-Lail

Rasulullah SAW menganjurkan melaksanakan qiyamul-lail selama bulan Ramadan.

"Barangsiapa mengerjakan qiyam (shalat) Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu" [HR. al-Bukhari dan Muslim].

Salah satu qiyamul lail yang dapat dilakukan selama bulan Ramadhan adalah salat tarawih dan witir.

Selain itu, umat muslim pun dapat melakukan salat sunnah lainnya seperti dhuha dan tahajud.

2. Mengakhirkan Makan di Waktu Sahur

Rasullah SAW menganjurkan untuk makan sahur, bahkan untuk mengakhirkannya.

"Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur." (HR. Ahmad).

Sunnah dari makan sahur adalah mengakhirkan sahur.

Baca juga: Katalog Promo KFC Hari ini 13 Maret, Paket Ramadhan 10 Potong Ayam, 10 Nasi dan 10 Minum Rp 254.545

3. Menyegerakan Berbuka

Saat berbuka puasa adalah salah satu waktu terkabulnya doa.

Nabi SAW bersabda,

"Ada tiga orang yang do'anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do'a orang yang terzalimi."

Berbuka adalah waktu terkabulnya doa karena saat itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.

4. Sedekah

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, "Nabi shallahu 'alaihi wasallam lebih banyak lagi melakukan kebaikan di bulan Ramadhan. Beliau memperbanyak sedekah, berbuat baik, membaca Al Quran, salat, dzikir dan i'tikaf.

5. Memahami dan Mempelajari Al Quran

"Dari Ibnu Abbas r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadhan, ketika ditemui oleh Malaikat Jibril pada setiap malam pada bulan Ramadhan, dan mengajaknya membaca dan mempelajari al-Qur'an. Ketika ditemui Jibril, Rasulullah adalah lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan." [Muttafaq ‘Alaih].

6. Perbanyak Itikaf

"Dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw selalu beriktikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadhan." [Muttafaq ‘Alaih]. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hukum dan Keutamaan Sahur Saat Ramadhan"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved