Pilpres 2024
Petinggi Nasdem Sebut Usulan Hak Angket Tidak Serius Dilakukan karena Parpol Saling Tunggu
Petinggi Nasdem, Ahmad Ali menyebut usulan hak angket tidak serius dilakukan karena parpol saling tunggu.
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Petinggi Nasdem, Ahmad Ali menyebut usulan hak angket tidak serius dilakukan karena parpol saling tunggu.
Tak hanya itu Ahmad Al juga menyebut jika hak angket berujung pemakzulan, minta parpol pengusung hak angket mundur dari kabinet Jokowi.
Hak angket Pemilu hingga kini belum menemui titik terang.
Desakan dan usulan hak angket hingga kini belum terealisasi.
Anggota Komisi III DPR dari Nasdem Ahmad Ali bahkan menyebut usulan hak angket tidak serius, karena saat ini parpol masih saling menunggu.
Padahal menurutnya tidak sulit mengajukan hak angket.
Selain itu Ahmad Ali yang juga Wakil Ketua Umum Nasdem ini meminta partai politik (parpol) yang mendorong penggunaan hak angket DPR RI untuk menyelidiki kecurangan Pemilu 2024 mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Baca juga: Akhirnya Mahfud MD Bocorkan Sikap Megawati yang Sebenarnya Soal Hak Angket, Cek Dampak Politiknya
Baca juga: Terus Dorong Hak Angket, Refly Harun Diminta Akui Kekalahan Pilpres, Sebut Pengkritiknya Orang Bodoh
Baca juga: Dua Hal dalam Penghitungan Suara yang Membuat Cak Imin Curigai KPU, Minta Dibongkar lewat Hak Angket
Ia menganggap, langkah itu perlu dilakukan sebagai pendidikan politik pada masyarakat.
Bahkan partai politik (parpol) tempatnya bernaung, Partai Nasdem pun harus siap mengambil keputusan itu.
“Kalau parpol pemerintahan mau mengajukan angket dan memakzulkan Jokowi ya mundur dari kabinet. Sesederhana itu cara berpikirnya kok. Supaya masyarakat tidak berprasangka,” ujar Wakil Ketua umum Partai Nasdem itu pada Kompas.com, Selasa (12/3/2024).
Menurut Ali, parpol yang mendorong hak angket harus berani mengambil jarak dari Jokowi.
Sebab, tak mungkin angket hanya dipakai untuk menyelidiki kecurangan pemilu.
Ia menuturkan, hak angket pasti memiliki tujuan akhir untuk memakzulkan Jokowi sebagai presiden.

"Kalau ingin memakzulkan Jokowi berarti menang-menangan, kalah-kalahan, kalau demikian pertanyaan saya di mana komitmen PDI-P, komitmen Nasdem, PPP, PKB yang katanya akan mengawal pemerintahan sampai selesai?” papar Ali.
“Karena enggak mungkin angket dilakukan hanya untuk menyelidiki kecurangan pemilu, itu naif menurut saya,” sambung dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.