Berita Nasional Terkini

Alasan DPP PDIP sebut Jokowi tak Mungkin Gantikan Megawati Jadi Ketua Umum, Golkar Disentil

Alasan DPP PDIP, Jokowi tak mungkin gantikan Megawati jadi Ketua Umum. DPP PDIP menyentil Golkar

Editor: Amalia Husnul A
Pool/Dok PDIP
MEGAWATI DAN JOKOWI - Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, dan Panitia Pengarah Rakernas PDIP Prananda Prabowo (kiri ke kanan) bersama para kader PDIP lainnya mengacungkan simbol metal dengan ketiga jarinya seusai pembukaan Rakernas III PDIP di Sanur, Bali, Jumat (23/2/2018) lalu. Alasan DPP PDIP, Jokowi tak mungkin gantikan Megawati jadi Ketua Umum. DPP PDIP menyentil Golkar 

Itu karena menurutnya keanggotaan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini bersifat sukarela.

"Keanggotaan partai bersifat sukarela dan soal nurani. Tanyakan kepada Pak Jokowi," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menyebut kabar Jokowi bergabung ke Golkar hanyalah wacana yang berkembang di tengah dinamika politik.

Baca juga: Hasil Survei Kepuasaan Kinerja Jokowi, 79 Persen Basis PDIP Puas, Catatan Minor Bukan dari Basis PKS

Oleh sebab itu, saat ini publik tinggal menunggu bagaimana perkembangan dari wacana tersebut.

"Kalau untuk (itu) wacana Pak Jokowi ke Golkar, ya, ditunggu perkembangannya," ungkap Viva Yoga ketika dimintai tanggapannya, Selasa (12/3/2024).

Di sisi lain, ia seakan memberikan isyarat PAN membuka peluang untuk Presiden Jokowi bergabung.

Pasalnya, Viva Yoga menyebut saat ini PAN adalah Jokowi, begitu pun sebaliknya, dengan alasan keduanya sudah tergabung menjadi keluarga besar.

"Pak Jokowi sudah menjadi keluarga besar PAN. Makanya Pak Jokowi itu sudah PAN," ungkapnya.

Hanya saja, Viva Yoga enggan membeberkan secara detail maksud dari pernyataannya tersebut.

Golkar Sambut Baik

Kabar Jokowi akan bergabung ke Partai Golkar sendiri disambut dengan baik oleh partai berlambang pohon beringin itu.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan partainya terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung, termasuk Jokowi.

"Sebagaimana posisi ketua umum kami, maka kita sebagai partai terbuka menerima siapa saja," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Meski begitu, ia enggan memberikan tanggapan lebih jauh mengenai isu merapatnya mantan Wali Kota Solo itu ke Partai Golkar.

Bamsoet hanya menyebut, keputusan itu berada di tangan Presiden Jokowi.

"Tanya Pak Jokowi lah," paparnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved