Ramadhan 2024
Lupa Baca Niat Puasa saat Sahur Apakah Puasa Ramadhan Sah atau Tidak?
Lupa membaca niat puasa saat sahur apakah puasa Ramadhan sah atau tidak?
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Lupa membaca niat puasa saat sahur apakah puasa Ramadhan sah atau tidak?
Tidak membaca niat puasa karena bangun kesiangan atau lupa, apakah puasa Ramadhan tetap sah?
Majelis Ulama Indonesia menjelaskan apabila kita lupa membaca niat saat malam hari hingga setelah subuh.
Apakah puasa Ramadhan kita sah atau tidak sah?
Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Baca juga: Lupa Mandi Wajib hingga Siang Hari di Bulan Ramadhan, Apa Puasanya Tetap Sah? Ini Penjelasannya
Baca juga: Tidak Sengaja Muntah di Siang Hari Bulan Ramadhan Apakah Bisa Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya
Baca juga: Ceramah Singkat Ramadhan 2024, Tentang Amalan Bulan Puasa, Cocok Jadi Bahan Kultum dan Tugas Sekolah
Umat Islam telah memasuki Ramadhan 1445 Hijriah.
Di mana, salah satu kewajiban muslim di bulan suci Ramadhan ini adalah berpuasa, terutama untuk mereka yang telah memenuhi syarat.
Seperti yang diketahui, sebelum berpuasa, umat Islam harus membaca niat puasa Ramadhan terlebih dahulu.
Di mana, niat puasa Ramadhan ini dianjurkan untuk dibaca pada malam hari atau sebelum terbitnya fajar.
Kendati demikian, beberapa orang kerap lupa membaca niat puasa karena berbagai alasan, seperti waktu sahur mepet, bangun kesiangan sehingga tidak sahur, dan lain sebagainya.
Lantas, apakah puasa tetap sah bila seseorang lupa membaca niat saat sahur?

Penjelasan MUI
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, seseorang yang lupa membaca niat puasa Ramadhan saat sahur puasanya masih tetap sah.
Menurutnya, niat puasa tidak perlu diucapkan dan cukup diamalkan dalam hati.
"Jelas tetap sah, karena orang saat makan sahur kan untuk puasa. Jadi sebenarnya tidak kita lafazkan pun niat kita, Allah sudah tahu bahwa dengan kita makan sahur berarti kita akan berpuasa," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/3/2024).
"Meskipun ada juga orang yang makan sahur tapi dia memang tidak akan berpuasa dan hanya sekedar ikut makan sahur saja. Tapi Tuhan kan maha tahu," imbuhnya.
Baca juga: Update Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kota Sangatta Kabupaten Kutai Timur dan Sekitarnya 2024 Lengkap
Adanya perbedaan pandangan
Anwar mengungkapkan, ada empat mazhab yang mengatur terkait hukum tidak membaca niat puasa di bulan Ramadhan.
"Dari empat mazhab yang ada, tiga mazhab boleh dikatakan mempunyai pendapat yang sama yaitu mazhab Syafii, Hambali, dan Hanafi," ungkapnya.
Dalam pandangan mereka, niat merupakan salah satu rukun puasa Ramadhan yang wajib dilaksanakan.
Rukun puasa adalah hal yang wajib dilakukan di saat melakukan suatu pekerjaan.
Adapun bila salah satu tidak terpenuhi, maka puasa dianggap tidak sah atau batal.
Mereka berpendapat bahwa niat puasa wajib dilakukan setiap malam yaitu antara shalat maghrib sampai sebelum shalat subuh.
Sementara dalam mazhab Maliki, kata Anwar, niat untuk puasa Ramadhan itu cukup dilakukan sekali saja yaitu di awal puasa.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa perbedaan merupakan hal yang biasa, dan ia berharap agar perbedaan tersebut tidak memecah belah umat Islam.
"Namun, perbedaan ini tidak perlu dipertajam. Silakan saja masing-masing akan mengikuti yang mana, karena masalah ini memang masuk ke dalam majalul ikhtilaf yaitu adanya kemungkinan untuk berbeda pendapat," jelas dia.
Oleh karena itu, Anwar mengatakan, sikap yang harus diutamakan dalam menghadapi masalah ini adalah sikap bertoleransi antar muslim. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.