Pilpres 2024

Asa Anies dan Ganjar ke Putaran 2 Sirna, Yusril Pastikan Prabowo-Gibran Menangi Pilpres 1 Putaran

Asa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke putaran 2 sirna, Yusril Ihza Mahendra pastikan Prabowo-Gibran menangi Pilpres 2024 1 putaran

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com/Fika Nurul Ulya
Asa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke putaran 2 sirna, Yusril Ihza Mahendra pastikan Prabowo-Gibran menangi Pilpres 2024 1 putaran 

TRIBUNKALTIM.CO - Peluang pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD melaju ke putaran 2 Pilpres 2024 dipastikan sirna.

Pasalnya, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming dipastikan mengantongi suara 50 persen lebih berdasarkan hasil rekapitulasi KPU yang sudah hampir selesai.

Dengan demikian, Pilpres 2024 dipastikan berlangsung 1 putaran.

Hal ini diungkapkan Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra.

Yusril mengatakan tidak akan ada putaran kedua pada perhelatan Pilpres 2024.

Baca juga: Dugaan Cawe-Cawe Jokowi di Pilpres 2024 Jadi Sorotan di Sidang PBB, Timnas AMIN: Harusnya Malu

Yusril mengatakan, Prabowo-Gibran sudah mendapat suara lebih dari 50 persen saat ini.

"MK tuh sudah dipastikan kapan dia akan bersidangnya.

Kalau misalnya sekarang ini pada putaran pertama sudah ada pemenangnya, artinya sudah mendapat 50 persen lebih seperti Pak Prabowo, Pak Gibran sekarang ini," ujar Yusril dalam keterangan videonya, Senin (18/3/2024).

"Selain 50 persen lebih, juga sudah memenangkan lebih 20 persen dari setengah provinsi yang ada di Tanah Air kita.

Maka, sudah dipastikan beliau itu adalah sebagai pemenang.

Artinya, tidak akan ada putaran kedua," ucap dia.

Yusril menyampaikan, hasil akhir dari Pilpres 2024 inilah yang bisa dipersengketakan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut dia, jika di putaran pertama belum ada pemenang, belum akan ada sidang MK.

Dia menegaskan, hasil Pilpres 2024 baru bisa dibawa ke MK jika hasilnya sudah ditetapkan secara final.

Hanya saja, Yusril menyebutkan, saat ini hampir dipastikan tidak akan ada putaran kedua.

"Maka hanya putaran pertama, dan putaran pertama sudah ada pemenangnya.

Nantinya tanggal 20 Maret akan diumumkan oleh KPU, maka surat keputusan KPU itu menjadi obyek sengketa untuk dibawa ke Mahkamah Konstitusi.

Dan itu ada jadwalnya ya," tutur Yusril.

Baca juga: Hasil Rekapitulasi Pilpres 2024 Hari Ini, Suara AMIN Menurun Ganjar Bukan 16 Persen, Sisa 5 Provinsi

Yusril mengatakan, ketika KPU sudah mengumumkan hasil resmi Pilpres 2024 pada 20 Maret 2024 nanti, mereka yang tidak puas, baik Anies-Muhaimin ataupun Ganjar-Mahfud harus mendaftar ke MK tiga hari setelah pengumuman.

Menurut Yusril, mereka yang tidak puas harus mendaftar ke MK pada tanggal 23 Maret 2024.

Yusril memprediksi MK baru akan menggelar persidangan pada pertengahan April 2024 karena terbentur libur panjang Ramadhan 2024.

"Mengingat ini sudah bulan suci Ramadhan, sudah menjelang akhir bulan Maret, dan kita tahu akhir Ramadhan ini kan ada libur panjang nih.

Dan sehingga dugaan saya baru akan mulai ya setelah tanggal 16 April yang akan datang.

MK itu bersidang itu dua minggu harus mengambil keputusan.

Berarti kalau tanggal 16 dia bersidang, ya sekitar tanggal 30 April sudah harus ada keputusan," ucap dia.

Baca juga: Jokowi Kader Golkar Sejak 1997? Kata Dewan Pakar Golkar Beber Doktrin Karya Siaga Gatra Praja

Anies: Kalau Ada Putaran II, Gimana?

Capres 01 Anies Baswedan masih menunggu hasil hitung manual yang dilakukan KPU terkait Pilpres 2024.

Hal ini membuat pasangan Cak Imin ini belum mau menentukan langkah politik selanjutnya, karena menilai Pilpres 2024 belum selesai.

Anies Baswedan mengungkapkan bagaimana bila ternyata Pilpres 2024 berlangsung 2 putaran.

"Jadi oposisi atau bergabung dengan koalisi pemerintah? tanya wartawan.

"Kalau ternyata hasilnya berubah gimana? Kalau ternyata ada putaran kedua gimana? kalau ternyata ada hasil yang berbeda gimana?

Jadi kita tunggu sampai tanggal 20 (Maret) baru kemudian nanti kita akan sampaikan," kata Anies saat ditemui di Graha CIMB Niaga, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).

Anies mengatakan, dalam proses pemilu pasti akan ada yang kalah dan yang menang.

Menurut dia, pihak yang kalah sudah sepatutnya berada di luar koalisi untuk mengimbangi pihak yang menang dalam Pilpres nanti.

"Saya pegang prinsip itu aja. Prinsip itu yang dipegang, bila menang berada di dalam pemerintahan bila tidak menang maka berada di luar pemerintahan dan dua duanya sama sama penting," imbuhnya seperti dilansir Kompas.com.

Mantan Gubernur DKI ini juga menyebut pernah menyatakan hal yang sama dalam debat Pilpres 2024.

"Debat pertama saya bilang, bahwa jangan sampai kita tidak tahan berada di posisi oposisi," ujarnya.

Saat itu Anies Baswedan menyatakan bahwa tidak semua politikus mampu menjadi oposisi pemerintah. Anies kemudian mencontohkan sosok capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Menurutnya, Prabowo tak tahan jadi oposisi karena hal itu dapat menghambat bisnis.

Baca juga: 7 Daftar Nama Kandidat Kuat Bakal Calon Gubernur di Pilkada DKI 2024, Tidak Ada Anies Baswedan

“Sayangnya tidak semua orang tahan untuk berada menjadi oposisi.

Seperti disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi,” kata Anies disambut sorak sorai pendukungnya.

“Apa yang terjadi? Beliau sendiri menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha, karena itu harus berada dalam kekuasaan,” ujarnya lagi.

Padahal, lanjut Anies, dalam negara demokrasi, pemerintah dan oposisi sama-sama terhormat.

Dalam proses pengambilan keputusan, oposisi akan memberikan pandangan dan berbeda. Perspektif ini membantu masyarakat memberikan penilaian yang lebih komprehensif.

“Karena itu, oposisi itu penting dan sama-sama terhormat,” ujar Anies.

Anies juga mengungkapkan, kekuasaan bukan soal bisnis, tapi menjalankan kedaulatan rakyat.

“Kekuasaan lebih dari soal bisnis, kekuasaan lebih dari soal uang, kekuasaan adalah kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat,” kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yusril: Tak Akan Ada Putaran Kedua, Prabowo-Gibran Sudah Dapat 50 Persen Lebih"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved