Pemilu 2024

Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Tolak Kecurangan Pemilu 2024, Minta KPU Hentikan Penghitungan Suara

Eks Danjen Kopassus pimpin demo tolak kecurangan Pemilu 2024. Minta KPU hentikan penghitungan suara.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A
EKS DANJEN KOPASSUS - Eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen (Purn) Soenarko memimpin demonstrasi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024) siang. Menurut eks Danjen Kopassus, Mayjen TNI (Purn) Soenarko ini adalah meminta KPU menghentikan perhitungan suara yang diduga curang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Eks Danjen Kopassus, Soenarko pimpin aksi demi di depan KPU yang menolak kecurangan Pemilu 2024.

Aksi demo di depan KPU ini bertajuk 'Rakyat Selamatkan Indinesia' dipimpin oleh Eks Danjen Kopassus, Mayjen TNI (Purn) Soenarko.

Menurut eks Danjen Kopassus, Mayjen TNI (Purn) Soenarko ini adalah meminta KPU menghentikan perhitungan suara yang diduga curang.

Di sela-sela aksi, Eks Danjen Kopassus, Soenarko mengatakan,  "Mengingatkan kepada KPU agar menghentikan perhitungan suara curang.

Baca juga: Resmi dari KPU! Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Paling Lama 20 Maret dan Pelantikan Presiden 20 Oktober

Baca juga: Kisah Caleg yang Nol Suara di Pemilu 2024, Pernah Jadi Relawan Jokowi, Apa Penyebabnya?

Baca juga: Sosok Buronan Kasus Pemalsuan DPT Pemilu Kuala Lumpur yang Menyerahkan Diri, Nasibnya Usai Disidang

Karena kita sudah tahu kecurangan dari Sabang sampai Merauke sudah terbuka." 

Eks Danjen Kopassus itu kemudian menyinggung, bahwa TNI pasti melihat kekacauan yang terjadi di Pemilu 2024.

Meski demikian, Soenarko menyayangkan, institusi yang pernah menjadi tempatnya bernaung itu tak bersuara atau bersikap apa-apa.

"Saya katakan, saya tidak tahu (TNI) netral atau tidak, tapi TNI pasti melihat amburadulnya pelaksanaan pemilu ini, tapi dia tidak bersuara," ungkapnya.

Saat berorasi di atas mobil komando, Soenarko menegaskan demo ini dilakukan untuk menolak kecurangan pemilu.

"Intinya adalah bahwa pemilu atau pelaksanaan pilpres yang baru selesai pada pemungutan suara, pada 14 Februari 2024 lalu sampai hari ini masih ditemukan banyak kecurangan, ketidakjujuran," kata Soenarko, dalam orasinya di atas mobil komando aksi, Senin ini.

Soenarko menyebut, ia telah mengetahui adanya kecurangan pada Pemilu 2024, bahkan sebelum digelar.

"Dan kami memang sudah ketahui kecurangan dan ketidakjujuran itu sudah jauh sebelum pemilu pilpres," ucapnya.

EKS DANJEN KOPASSUS - Eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Mayjen (Purn) Soenarko saat diwawancarai di depan Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024)
EKS DANJEN KOPASSUS - Eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Mayjen (Purn) Soenarko saat diwawancarai di depan Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024) (Kompas.com/Xena Olivia)

Oleh karena itu, ia menyampaikan sejumlah tuntutan dari kelompoknya.

Pertama, katanya, tolak hasil pemilu curang.

Baca juga: KPU Umumkan Hasil Pemilu 2024 Senin Ini Usai Rampungkan Rekapitulasi Nasional di 5 Provinsi Tersisa

"Audit TI KPU, diskualifikasi paslon nomor dua, adili komisioner KPU yang telah menipu, berbohong kepada rakyat," kata Soenarko, saat ditemui di sela-sela aksi, Senin siang.

Sikap TNI Disinggung

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved