Ramadhan 2024

Bolehkah Berbuka Puasa Ramadhan dengan Air Es? Simak Juga Efeknya Bagi Tubuh

Bolehkah berbuka puasa Ramadhan dengan air es? Simak juga efeknya bagi tubuh.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
pinterest
Ilustrasi. Bolehkah berbuka puasa Ramadhan dengan air es? Simak juga efeknya bagi tubuh. 

TRIBUNKALTIM.CO - Bolehkah berbuka puasa Ramadhan dengan air es? Simak juga efeknya bagi tubuh.

Es atau minuman dingin terkesan menyegarkan untuk berbuka puasa setelah tidak makan dan minum seharian.

Rupanya, minum es saat buka puasa tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan.

Untuk mengetahui lebih lanjut apakah boleh minum es saat berbuka puasa, simak penjelasan berikut.

Baca juga: Bagaimana Hukum Menggunakan Obat Tetes Mata saat Berpuasa di Bulan Ramadhan 2024?

Dikutip dari Healthshoots, efek minum es yang pertama yaitu menyebabkan gangguan pencernaan.

Minum air dingin maupun es dapat mengakibatkan pembuluh darah menyusut sehingga menghambat proses pencernaan.

Proses pencernaan yang tidak lancar bisa menyebabkan penyerapan nutrisi ikut terhambat.

Minum air dingin atau es saat berbuka puasa dalam keadaan perut kosong juga memicu kontraksi pada lambung.

Mengonsumsi air dingin dan beragam jenis es saat berbuka puasa juga berpotensi meningkatkan produksi lendir.

Hal ini dapat menurunkan fungsi imunitas atau kekebalan tubuh yang membuat Kamu mudah terserang penyakit.

Meski demikian, ada temuan yang menyebut bahwa es dan air dingin aman-aman saja dikonsumsi saat buka puasa.

American College of Sports Medicine's (ACSM) menyatakan bahwa minuman bersuhu dingin lebih cepat menggantikan cairan tubuh yang hilang setelah berpuasa selama seharian.

Namun, penting diingat bahwa cairan paling tepat untuk buka puasa yaitu air putih hangat atau dengan suhu ruang.

Jadi, sebaiknya jika kamu ingin tetap mengonsumsi es setelah berbuka puasa, sebaiknya dilakukan setelah minum air putih dan makan besar.

Baca juga: Bagaimana Hukum Menggunakan Obat Tetes Mata saat Berpuasa di Bulan Ramadhan 2024?

Pastikan juga es yang kamu konsumsi tidak mengandung gula atau pemanis berlebihan karena berdampak buruk pada kadar gula darah.

Apalagi, jika saat berbuka puasa Kamu juga mengonsumsi kudapan berupa kue kering atau makanan manis lainnya.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa es tidak disarankan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa:

1. Menyebabkan Kontraksi Lambung

Konsumsi es atau minuman dingin secara langsung dapat menyebabkan kontraksi lambung yang tiba-tiba.

Ini bisa mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan rasa tidak nyaman.

2. Gangguan pada Proses Pencernaan

Minuman dingin dapat menyebabkan pembekuan lemak pada makanan yang baru saja Anda konsumsi, membuatnya lebih sulit untuk dicerna.

Ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung, gas, atau diare.

Baca juga: Terjawab Kenapa Sebaiknya Tidak Minum Kopi saat Sahur, Dapat Menyebabkan Dehidrasi

3. Reaksi Refleks Tubuh

Tubuh bereaksi terhadap minuman dingin dengan meningkatkan aliran darah ke dalam perut untuk mengimbangi suhu dingin.

Hal ini dapat menyebabkan perasaan kram atau kedinginan pada perut.

4. Sensasi Tidak Nyaman

Minuman dingin pada perut kosong dapat menyebabkan sensasi tidak nyaman atau perasaan kembung bagi beberapa orang,

Terutama bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan.

5. Peningkatan Sensitivitas terhadap Rasa Dingin

Saat perut kosong, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap suhu dingin.

Ini bisa membuat Anda lebih rentan terhadap ketidaknyamanan akibat konsumsi minuman dingin.

Meskipun es atau minuman dingin pada perut kosong mungkin terasa menyegarkan, disarankan untuk menghindari konsumsinya dalam jumlah besar atau secara teratur.

Lebih baik jika Anda menyesuaikan suhu minuman dengan kondisi tubuh Anda, terutama saat perut masih kosong atau sebelum makanan dicerna dengan baik.

Menu Buka Puasa yang Sehat

Ahli gizi RSJD Dr. RM Soedjarwadi Klaten, Luviana Widyawati, S.Gz, menjelaskan, menu makanan saat buka puasa diusahakan dengan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak sehat, lengkap dengan sayur dan buah-buahan.

Saat memilih karbohidrat, pilih sumber karbohidrat kompleks yang indeks glikemiknya sedang, seperti nasi merah, kentang, jagung atau ubi.

Jika ingin mengonsumsi nasi putih, sebaiknya dalam jumlah yang cukup.

Hal itu karena nasi putih termasuk makanan dengan indeks glikemik tinggi yang bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah.

Kemudian, untuk sumber protein yang bisa dijadikan menu buka puasa sehat, Anda dapat memilih ikan, daging ayam, atau telur.

Bisa juga dengan protein nabati seperti tempe.

Selanjutnya untuk pilihan buahnya, Luviana menganjurkan agar memilih buah yang tidak terlalu asam.

Luviana memberikan salah satu contoh buah yang aman untuk buka puasa misalnya kurma yang kadar gulanya cukup aman serta memiliki kandungan kalium untuk menyeimbangkan cairan elektrolit tubuh.

Seseorang juga perlu mengganti cairan yang hilang dengan minum air putih sebanyak satu gelas untuk berbuka puasa.
Konsumsi air putih dapat dilanjutkan setelah shalat maghrib, tarawih, sebelum dan setelah bangun tidur, serta saat sahur.

Makanan yang Tidak Dianjurkan Saat Berbuka Puasa

Selain mengetahui menu buka puasa sehat, Anda juga perlu memahami macam-macam makanan yang tidak dianjurkan saat berbuka.

Menurut Luviana, makanan yang tidak dianjurkan saat berbuka puasa yaitu makanan dengan rasa asam karena dapat meningkatkan asam lambung.

Kemudian makanan kedua yang tidak dianjurkan saat berbuka yaitu makanan pedas.

Ketiga, aneka camilan dan minuman yang terlalu manis karena bisa memicu gula darah tinggi.

Selain itu, Luviana juga menyarankan agar tidak mengonsumsi gorengan, minuman bersoda, dan kopi saat berbuka puasa.
Nah, itulah penjelasan mengenai makanan yang tidak dianjurkan saat buka puasa.

Anda bisa juga berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui menu sehat dan yang perlu dihindari saat puasa. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved