Berita Nasional Terkini

Pesan Emak Ini ke 4 Anaknya Sebelum Ikut Demo Pilpres 2024 di Gedung KPU, 'Demi Masa Depan Kalian'

Pesan emak ini ke 4 anaknya sebelum ikut demo Pilpres 2024 di Gedung KPU, 'Demi Masa Depan Kalian'

Editor: Rafan Arif Dwinanto
(BAY ISMOYO / AFP)
Para pengunjuk rasa membakar ban saat unjuk rasa menyuarakan tuntutan kecurangan Pemilu 2024 di depan kantor Komisi Pemilihan Umum di Jakarta. Senin (18 Maret 2024). 

TRIBUNKALTIM.CO - Aksi unjuk rasa atau demo kecurangan Pilpres 2024 mulai berjalan di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.

Dijadwalkan, KPU akan mengumumkan pemenang Pilpres 2024 pada 20 Maret ini.

Sementara itu, kalangan yang berdemo di depan gedung KPU pun berasal dari berbagai latar dan motif.

Mulai mahasiswa hingga emak-emak.

"Mama mau pergi demo dulu, demi masa depan kalian".

Demikian pesan Esa (45) kepada empat anaknya, Senin (18/3/2024) jelang siang.

Baca juga: Jokowi Titip Salam ke Cak Imin, Pengamat Sebut Anies Langsung Jaga Ketum PKB dari Rayuan Istana

Dari rumah petaknya di Tugu Selatan, Jakarta Utara, Esa bertolak ke Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, menggunakan bus Transjakarta.

Merujuk pada informasi yang berseliweran di media sosial, ia mengetahui akan ada unjuk rasa digelar di sana.

Sebagai seorang ibu, Esa turut terpanggil dalam unjuk rasa yang memprotes dugaan kecurangan pada Pemilu 2024.

Selain itu, ia juga menjadi salah satu orang yang mendukung pemakzulan Presiden Joko Widodo.

Sebab, selain dianggap menjadi pihak yang bertanggung jawab atas dugaan kecurangan pemilu, pemerintah juga dianggap gagal menstabilkan harga pangan.

"Emak-emak turun ke jalan kayak begini kalau kondisinya sudah mengganggu dapur," ujar Esa saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (18/3/2024).

"Bayangin saja, beras yang harganya biasanya Rp 11.000 per liter, sekarang jadi Rp 15.000. Meresahkan banget," lanjut ibu rumah tangga itu.

Selain beras, harga bahan pangan lain juga merangkak naik seolah tidak bisa dikendalikan.

Esa meyakini, apa yang ia lakukan saat ini bukan untuk dirinya semata, tetapi untuk masa depan anak-anaknya juga.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved