Berita Nasional Terkini

RUU DKJ Dinilai Untungkan Anies dan Ahok di Pilkada Jakarta, Potensi Ikut Lagi di Pilpres 2029

RUU DKJ dinilai untungkan Anies Baswedan dan Ahok di Pilkada Jakarta, potensi ikut lagi di Pilpres 2029

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram aniesbaswedan/TribunManado
ANies Baswedan - Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama. RUU DKJ dinilai untungkan Anies Baswedan dan Ahok di Pilkada Jakarta, potensi ikut lagi di Pilpres 2029 

TRIBUNKALTIM.CO - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan dinilai paling diuntungkan dengan aturan baru Pilkada Jakarta.

Diketahui, aturan baru Pilkada Jakarta ini masuk di dalam Rancangan UU Daerah Khusus Jakarta alias RUU DKJ.

Sebelumnya, aturan Pilkada Jakarta mirip dengan Pilpres 2024.

Di mana, pemilihan bisa berlangsung dua putaran bila tak ada pasangan calon yang meraih lebih dari 51 persen suara.

Baca juga: Pesan Emak Ini ke 4 Anaknya Sebelum Ikut Demo Pilpres 2024 di Gedung KPU, Demi Masa Depan Kalian

DPR dan pemerintah telah menyepakati untuk menghapus aturan pemilihan kepala daerah (pilkada) bisa berlangsung dalam dua putaran.

Kesepakatan itu diambil dalam rapat lanjutan RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ) di Badan Legislasi (Baleg) DPR.

Menyikapi itu, Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia Arifki Chaniago menilai bahwa aturan baru Pilkada Jakarta yang tidak lagi dua putaran menjadikan bursa kandidat cagub dan cawagub Jakarta bakal lebih menarik.

Arifki menilai para kandidat nantinya hanya memaksimalkan untuk menang dari calon lain tanpa harus khawatir dengan persyaratan 50 persen plus satu.

"Pilkada Jakarta tetap menjadi sorotan publik meskipun Jakarta nanti tidak lagi ibukota dan aturannya pilkadanya sama dengan pilkada lain.

Karena siapa yang terpilih menjadi gubernur Jakarta bakal tetap berpotensi ikut bursa Pilpres 2029," ujar Arifki dalam pesan yang diterima Tribunnews.com, Selasa (19/3/2024).

Dari nama-nama yang muncul saat ini, Arifki mencatat sejumlah tokoh yang bakal masuk bursa tidak jauh dari nama Anies Baswedan, Riza Patria, Ridwan Kamil, hingga Ahmad Sahroni.

Bahkan, Arifki mengatakan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga diperhitungkan.

"Aturan baru Pilkada Jakarta bakal menguntungkan Ahok dan Anies karena lebih populer dibandingkan kandidat lain," katanya.

Baca juga: Jokowi Titip Salam ke Cak Imin, Pengamat Sebut Anies Langsung Jaga Ketum PKB dari Rayuan Istana

Arifki mengatakan mau tidak mau para kandidat bakal memaksimalkan pilkada satu putaran untuk menang.

"Tanpa berharap menjadi kuda hitam dengan melihat peluang kandidat yang kalah di putaran pertama bakal bergabung. Situasi ini tentu menarik melihat situasi Ahok dan Anies di Pilkada Jakarta 2017. Ahok kalah dari Anies di Pilkada putaran kedua," kata dia.

Meskipun sejauh ini, Arifki menilai Anies masih belum tentu maju di Pilkada Jakarta 2024 karena dinilai turun kelas karena mantan capres.

"Tetapi, politik itu adalah bargaining dan rencana lima tahunan., dan pilihan Anies tidak ada lagi kecuali maju di Pilkada Jakarta agar kembali masuk bursa di Pilpres 2029," kata dia.

"Politik itu ibarat mengayuh sepeda. Kita harus terus mengayuh agar tidak jatuh. Sepertinya filosofi tersebut tetap menarik bagi siapa saja, terutama mas Anies dan Pak Ahok di Pilkada Jakarta," tandas Arifki.

Sebelumnya, Pemerintah dan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menyetujui pemilihan gubernur (Pilgub) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) berlangsung 1 putaran.

Kesepakatan ini diambil dalam rapat panitia kerja (Panja) pembahasan daftar inventarisasi masalah (DIM) RUU DKJ di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2024).

Ketua Baleg DPR, Supratman Andi Agtas mengatakan, usulan Pilgub hanya berlangsung satu putaran datang dari pemerintah.

Supratman menjelaskan, dalam RUU DKJ diatur bahwa pemenang Pilkada adalah peraih suara terbanyak.

"UU DKI sekarang sama dengan pemenang Pilpres 50 persen plus 1. Sekarang di usulan pemerintah tak menyebut 50 persen plus 1. Artinya sama dengan Pilkada lain, suara terbanyak," kata Supratman.

Dia menegaskan, kesepakatan itu diambil mempertimbangkan adanya pembelahan sosial hingga pembiayaannya.

Baca juga: Akhirnya Roy Suryo Terpaksa Bongkar Bukti Jejak Digital Server Sirekap di Sidang Komisi Informasi

"Ini tentu sudah pertimbangkan menyangkut soal pembelahan, aspek sosiologisnya, pembiayaannya. Karena kalau sampai 2 putaran seperti 2017. Nah sekarang konsekuensinya, siapa yang menang langsung selesai," ujar Supratman.

Sementara, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Suhajar Diantoro mengatakan, aturan Pilkada ini disesuaikan dengan beberapa daerah khusus lainnya.

"Jadi satu kali pemilihan, pemilik suara terbanyak adalah pemenangnya," ungkap Suhajar.

Supratman pun meminta persetujuan dari seluruh anggota Baleg terkait usulan pemerintah tersebut.

"Setuju ya? Setuju?" ucapnya lalu dijawab setuju oleh anggota Baleg.

Dalam rapat Panja ini juga disepakati bahwa Pilkada di DKJ tetap dipilih langsung oleh rakyat.

Anies Sebut Pengalihan Isu

Anies Baswedan masuk dalam deretan nama yang berpeluang maju dalam Pilkada atau Pilgub DKI Jakarta 2024 mendatang.

Menanggapi kabar tersebut, Anies dengan tegas membantah soal kemungkinan dirinya kembali maju di Pilkada DKI Jakarta.

Bahkan Anies menyebut kabar itu hanyalah isu belaka yang bertujuan untuk mengalihkan persoalan Pilpres 2024.

Sehingga, kata dia, isu membuat seakan-akan perhelatan Pilpres 2024 sudah selesai.

"Itu isu untuk mengalihkan Pilpres. Seakan akan pilpres sudah selesai," kata Anies dilansir WartakotaLive.com, Jumat (8/3/2024).

Sementara itu, partai pengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024, NasDem menyebut semua kemungkinan bisa terjadi.

Termasuk kemungkinan Anies kembali maju memperebutkan kursi DKI 1.

Hal tersebut diungkap oleh Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago.

"Ya mungkin saja," kata Irma saat ditemui di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).

Baca juga: Terjawab Alasan Refly Harun Sebut Sirekap Alat Bantu Kecurangan, Ungkit Pernyataan KPU Depok

Namun, secara pribadi Irma mengaku dirinya lebih mendukung Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni yang maju di Pilkada DKI.

Meski demikian, Irma tetap tak masalah dan akan memberikan dukungan jika nanti diputuskan Anies yang maju di Pilkada DKI.

"Kan baru saya pribadi yang mengatakan bahwa saya mendukung Sahroni, tapi kalau misalnya nanti Anies didukung atau kita mendukung Anies ya enggak masalah juga, bagus-bagus saja," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pilgub Jakarta Hanya Satu Putaran, Pengamat Nilai Anies dan Ahok Paling Diuntungkan

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved