Jejak Islam di Bumi Etam

Jejak Islam di Bumi Etam 11 - Abu Thalhah, Diutus Sebarkan Islam Bersama 4 Saudara

Dalam catatan jejak syiar Islam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Syekh Abu Thalhah memiliki banyak versi dengan cerita yang terekam.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Makam Syekh Abu Thalhah di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur saat dikunjungi TribunKaltim.co pada 28 Februari 2024. Abu Thalhah dikenal sebagai seorang ulama yang ikut menyebarkan Islam di Kutai Kartanegara. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

Dikisahkan sang ayah memerintahkan Abu Thalhah serta empat saudaranya untuk menyebarkan Islam di lima daerah, di antaranya Sampit, Kandangan, Pagatan, sedangkan Syekh Abu Thalhah menjadi ulama besar dengan meneruskan permintaan ayahnya tersebut ke Tanah Kutai.

TRIBUNKALTIM.CO - Dalam catatan jejak syiar Islam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Syekh Abu Thalhah memiliki banyak versi dengan cerita yang terekam dalam sejarah.

Kendati demikian, sosok Syekh Abu Thalhah jarang diketahui jasa besarnya dalam jejak penyebaran Islam di Kutai Kartanegara.

Namun tim TribunKaltim.co mencoba menggali sosok Syekh Abu Thalhah dari berbagai sumber.

Salah satunya dari pengurus makam beliau, Taufik.

Ia menceritakan, mubaligh yang berilmu luas ini dikenal sebagai ulama tersohor yang berasal dari Kalimantan Selatan.

Beliau seorang keturunan, yakni cucu dari Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau biasa dikenal dengan Datu Kalampayan.

Baca juga: Jejak Islam di Bumi Etam 10 - Makam Kelambu Kuning, Saksi Bisu Penyebaran Islam di Kesultanan Kutai

Baca juga: Jejak Islam di Bumi Etam 9 - Pangeran Noto Igomo Membuka Perkebunan Sembari Berdakwah

Baca juga: Jejak Islam di Bumi Etam 8 - Kisah Pangeran Noto Igomo, Ulama Besar di Kesultanan Kutai

Adapun ayah Syekh Abu Thalhah yang merupakan seorang mufti di Kerajaan Paser, memerintahkan ke lima dari 12 anaknya untuk menyebarkan agama Islam ke daerah terpencil.

Di antaranya Syekh Abu Hamid di Sampit, Syekh Ahmad Balimau di Kandangan, Syekh M. Arsyad di Pagatan, dan Syekh Sa'dudin Taniran di Kandangan.

Sedangkan Syekh Abu Thalhah menjadi ulama besar dengan meneruskan permintaan ayahnya tersebut ke tanah Kutai.

Maka tak heran, jika akhlak mulia sang ayah diwariskan kepada anak-anaknya yang menjadi penerus menyebarkan ajaran Islam. Khususnya di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Salah satu dzuriyat Datu Kalampayan ini wafat dan dimakamkan di Jalan K.H. Ahmad Muksin, Gang Kubur, Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Baca juga: Jejak Islam di Bumi Etam 7 - Gelar Raja Berubah jadi Sultan

Taufik menuturkan bahwa sosok Syekh Abu Thalhah adalah salah satu ulama besar yang sangat berjasa di Kutai Kartanegara.

Mulanya, beliau diperintahkan oleh Datu Kalampayan untuk berhijrah dengan menyebarluaskan agama Islam ke Kutai Kartanegara.

Dengan menyampaikan ilmu-ilmu agama dalam bahasa syiar Islam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved