Amalan dan Doa
Adab Bertakziah, Penjelasan dan Keutamaannya
Inilah penjelasan dan informasi terkait adab bertakziah dan penjelasan serta keutamaannya dalam Islam.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
وَتَعاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوى وَلا تَعاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوانِ
Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran (QS Al-Maidah [5]: 2).
Tolong-menolong, termasuk takziah, juga didasari oleh hadits Rasulullah saw:
وَاللهُ فِي عَوْنِ العَبْدِ ما كانَ العَبْدُ في عَوْن أخيه
Artinya: Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya (HR Abu Dawud).
Kedua, takziah tak hanya berarti memberikan kunjungan atau melayat kepada keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga memberikan dukungan moral agar mereka tetap tabah, tegar, dan menerima cobaan kehilangan orang yang dicintai.
Ketiga, tujuan takziah adalah untuk menghibur dan menguatkan hati keluarga yang berduka atas kepergian orang terkasih.
Keempat, takziah diharapkan dapat mengurangi kesedihan dan meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Cara untuk mengurangi kesedihan dan memberikan bantuan praktis bisa beragam, mulai dari membantu mengurus jenazah hingga memberikan bantuan finansial jika dibutuhkan.
Kelima, dalam takziah juga termasuk upaya untuk mendorong dan mengajak kepada kebaikan serta menolak perbuatan yang buruk. Hal ini didasarkan pada prinsip dalam Islam untuk mendorong kebaikan dan melarang kemungkaran.
Keenam, takziah juga mencakup doa dan permohonan ampunan bagi orang yang telah meninggal. Terdapat banyak doa khusus yang bisa dibaca untuk mayit, baik itu dalam shalat jenazah maupun di luar shalat jenazah.
Adapun keutamaan bertakziah dapat kita lihat dalam beberapa hadits Rasulullah saw, di antaranya hadits yang diriwayatkan Abdullah ibn Mas‘ud berikut:
مَنْ عَزَّى مُصَاباً فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ
Artinya: Siapa saja yang bertakziah kepada orang yang terkena musibah, maka dia akan mendapat pahala seperti orang yang mendapat musibah tersebut (HR at-Tirmidzi dan al-Baihaqi).
Dikemukakan Abu Barzah, Rasulullah saw juga bersabda:
مَنْ عَزَّى ثَكْلَى كُسِيَ بُرْداً في الجَنَّةِ
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.