Ibu Kota Negara

OIKN Ungkap Sosok Bandung Bondowoso di Proyek IKN Nusantara: Bekerja Nonstop selama 24 Jam

Pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara tidak lepas dari peran Bandung Bondowoso yang bekerja nonstop selama 24 jam.

Editor: Doan Pardede
Kementerian PUPR
REFORESTASI IKN NUSANTARA - Ilustrasi pembangunan di kawasan IKN Nusantara. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara tidak lepas dari peran Bandung Bondowoso yang bekerja nonstop selama 24 jam.

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Otorita IKN (OIKN) Jaka Santos.

Jaka mengatakan, pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dikebut agar bisa mencapai target pemindahan ibu kota tahap I pada tahun 2024.

Menurut Jaka, capaian pembangunan infrastruktur dasar IKN yang masih sesuai target ini tidak terlepas dari sosok Bondong Bondowoso-nya IKN.

Baca juga: Pekerja Wanita di IKN Diberi Penyuluhan Guna Cegah Kekerasan Seksual

Adapun Bandung Bondowoso merupakan tokoh legenda yang dikenal dengan upayanya membangun 1.000 candi dalam satu malam demi pujaan hatinya, Roro Jonggrang.

Sementara dalam pembangunan IKN, sosok Bandung Bondowoso hadir di Satuan Tugas (Satgas) Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lewat kontraktor dan pekerja konstruksi dari BUMN Karya.

"Mungkin kalau zaman dulu adalah itu kerjanya Bandung Bondowoso dengan segala aparaturnya. Nah sekarang inilah Bandung Bondowoso dengan aparaturnya yang ada di karya-karya (BUMN)," ujar Jaka dalam Sosialisasi Kesiapan Pemindahan Ibu Kota Negara di Kantor Ombudsman Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Jaka mengatakan bahwa Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN bekerja non-stop selama 24 jam.

"Mereka bekerja 3 shift 24 jam dibantu teman-teman dari karya-karya (BUMN) tentunya, itu yang luar biasa," jelas Jaka.

Sebagai informasi, progres pembangunan infrastruktur dasar IKN tahap I telah mencapai 77 persen.

Mafia Tanah Disebut Kuasai Lahan Strategis IKN, Ini Langkah BBT

Badan Bank Tanah (BBT) memiliki Hak Pengelolaan (HPL) atas tanah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) seluas 4.162 hektar.

BANGUN IKN NUSANTARA - Presiden Joko Widodo melakukan seremoni penyelesaian akhir atau topping off hunian aparatur sipil negara dan personel pertahanan keamanan (hankam) di Kawasan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, Jumat (1/3/2024). 
IKN NUSANTARA - Presiden Joko Widodo melakukan seremoni penyelesaian akhir atau topping off hunian aparatur sipil negara dan personel pertahanan keamanan (hankam) di Kawasan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, Jumat (1/3/2024).  (HO/Sekretariat Presiden)

Lokasinya yang strategis dan merupakan bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN), memikat banyak oknum dan mafia tanah untuk menguasainya secara tidak sah.

Mereka disebut membangun pondok-pondok nonpermanen, tenda-tenda yang tidak beraturan serta penebangan pohon yang dilakukan secara masif dan telah mengganggu ketertiban kawasan.

Oleh karena itu, BBT bersama dengan pihak terkait melakukan langkah-langkah penertiban secara persuasif melalui imbauan untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan pengelolaan aset negara.

Penertiban bangunan atau pondok ini merupakan salah satu bentuk pengamanan aset negara dari oknum mafia tanah yang menguasai tanah negara tanpa itikad baik, dengan mengatasnamakan kelompok tertentu untuk kepentingan pribadi.

Sementara itu, bagi warga yang memanfaatkan lahan dengan benar, juga telah terdaftar di kelurahan dan kecamatan, berhak menjadi calon subyek penerima dalam program Reforma Agraria di atas HPL BBT wilayah PPU.

Project Team Leader BBT Kabupaten PPU Moh Syafran Zamzami mengakui lokasi HPL BBT sangat strategis, sehingga terdapat dinamika kompleks di masyarakat yang dapat mengarah pada upaya-upaya penguasaan tanah dan tindakan sewenang-wenang dari oknum.

"Namun, kami tegaskan bahwa segala kegiatan BBT dilakukan dengan pendekatan yang humanis dan melibatkan semua pihak terkait,” ungkap Syafran, dalam keterangan tertulis, Kamis (21/3/2024).

Pun dalam upaya menata kawasan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 64 tahun 2021 tentang Badan Bank Tanah, BBT PPU saat ini tengah menggelar serangkaian kegiatan untuk mengoptimalkan pemanfaatan tanah di atas Hak Pengelolaan (HPL) demi mendukung pembangunan nasional untuk kepentingan umum.

BBT berkomitmen untuk menyusun rencana induk kawasan yang mendukung produktivitas dan keberlanjutan dengan fokus pada pengelolaan hak dan penataan kawasan.

Baca juga: Sekretaris OIKN Bocorkan Harga Tanah di IKN Nusantara Bila Dibangun Hunian MBR: Nggak Mahal

Kegiatan yang sedang dipersiapkan antara lain, pemanfaatan lahan untuk reforma agraria sebesar 1.873 hektar, pembangunan bandara VVIP IKN seluas 347 hektar dengan target operasional tahap pertama pada bulan Juli mendatang, dan pembangunan jalan tol segmen 5B.

Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja mengatakan, pihaknya berupaya mengelola tanah negara yang terlantar menjadi satu kawasan yang lebih produktif sehingga dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat umum.

Dari 4.162 hektar lahan yang telah menjadi HPL BBT, seluas 1.873 hektar telah kami siapkan untuk program Reforma Agraria.

"Lahan tersebut akan diberikan untuk masyarakat dengan penentuan subjeknya diverifikasi oleh Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) yang diketuai oleh Bupati. Sehingga, pemenuhan hak-hak masyarakat telah kita akomodasi,” tutur Parman.

BBT juga menjalankan koordinasi dengan pemerintah daerah dan Forkompimda setempat untuk merencanakan masa depan yang lebih baik.

Dengan adanya proyek strategis nasional (PSN) seperti IKN, BBT berharap dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat sekitar melalui peningkatan nilai tanah dan kontribusi pembangunan.

Alasan Ombudsman Sebut IKN Tak Akan Jadi Seperti Jakarta

Ombudsman Republik Indonesia memperkirakan Ibu Kota Nusantara (IKN) tak akan menjadi seperti Kota Jakarta.

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih mengatakan, Jakarta merupakan kota multifungsi yang melayani administrasi publik hingga pusat ekonomi dan bisnis.

"Dengan adanya ibu kota baru, apakah nanti akan menjadi kota yang multifungsi seperti Jakarta? Saya kira tidak," ucap Najih dalam Sosialisasi Kesiapan Pemindahan Ibu Kota Negara di Kantor Ombudsman Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Najih berharap IKN nantinya menjadi kota pelayanan pemerintahan yang cerdas, cepat, efektif, dan efisien.

"Yang tentu akan mengubah lanskap penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia," lanjut Najih.

Sementara Kota Jakarta yang sudah tidak lagi menjadi ibu kota akan menjadi pusat kegiatan bisnis internasional dan perdagangan.

Akan membuat kegiatan-kegiatan ekonomi, bisnis, dan mobilitasnya lebih bagus dan tersebar," tutur Najih.

Baca juga: Petugas Puskesmas dan Kantin HPK IKN Ikuti Pelatihan Penjamah Makanan

Di sisi lain, Najih mengatakan bahwa pemindahan ibu kota negara tidak dilakukan secara mendadak dan hal ini merupakan wujud dari semangat anti-kolonialisme.

"Ibu kota yang semula dibentuk yaitu Jakarta sebagai peninggalan kolonial diharapkan untuk semakin nyata kemerdekaan kita, maka kita harus punya ibu kota yang dibangun oleh bangsa sendiri melalui IKN," tuntasnya.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Otorita Ungkap Sosok Bandung Bondowoso di IKN" dan "Mafia Tanah Disebut Kuasai Lahan Strategis IKN, Ini Langkah BBT"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved