Breaking News

Pilpres 2024

Ray Rangkuti Ungkap Nasdem, PKB, PKS Punya Beban Moral Usung Perubahan, Tak Pantas Gabung Prabowo

Ray Rangkuti ungkap Nasdem, PKB, PKS punya beban moral usung perubahan, tak pantas gabung Prabowo Subianto

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Warta Kota/YULIANTO
Founder Lingkar Madani Ray Rangkuti dalam acara Talkshow Memilih Damai Membedah Genealogi Presiden dari Masa ke Masa Di Universitas Al-Azhar Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2022). Dalam talkshow Memilih Damai, Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengatakan masyarakat memilih capres karena kedekatan dan programnya. Bukan suku 

"Itu sebagai tanggung jawab politik mereka," tegasnya.

Anies Pantas Ditinggalkan Sendiri?

Anies Baswedan tampaknya mulai ditinggalkan sendiri usai Pilpres 2024.

3 partai pengusungnya yakni Nasdem, PKB dan PKS dinilai berpotensi meninggalkan capres 01 ini.

Ketua Nasdem Surya Paloh sudah bertemu dengan Prabowo Subianto.

Sementara itu, 2 menteri asal PKB yakni Ida Fauziyah dan Abdul Halim Iskandar yang tak lain kakak Cak Imin sudah menghadap Presiden Jokowi.

Sementara, PKS turut menerima hasil Pilpres 2024 yang ditetapkan KPU.

Yang paling menonjol tentu pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai eks Gubernur DKI Jakarta itu mulai ditinggalkan oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, di antaranya Partai NasDem, PKS, dan PKB.

Baca juga: Yusril Kumpulkan 45 Lawyer 3 Diantaranya Sosok Kondang untuk Lawan Timnas AMIN dan Kubu 03 di MK

Baca juga: Pengamat Nilai Wajar Anies Ditinggalkan Nasdem, PKB dan PKS, Gagal Bawa Kemenangan di Pilpres 2024

"Saya melihat kalau bicara soal Anies Baswedan dan itu ditinggalkan sendiri oleh partai koalisi perubahan," ucap Ujang, Senin (25/3/2024).

Dia mengatakan wajar bila Anies mulai ditinggalkan oleh parpol pendukungnya karena tidak mampu membawa kemenangan pada kontestasi Pilpres 2024.

"Jadi saya melihat ya, Anies ya kelihatannya ya ditinggalkan, suka tidak suka, senang tidak senang, partai politik sudah selesai, katakanlah menggunakan jasanya Anies dengan tidak menang, dengan kekalahan itu," ucap dia.

Ujang menjelaskan, bila nanti keputusan NasDem, PKS dan PKB bergabung kepada koalisi partai pemerintah selanjutnya yaitu Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo-Gibran harus dihormati Anies.

"Nah dalam konteks itu ya tentu Nasdem, PKS, PKB punya desain sendiri untuk masa depan partainya," kata dia.

Bukan tanpa alasan, Ujang melihat adanya sinyal tersebut terlihat dari pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto di Nasdem Tower, Jumat (22/3) kemarin.

Baca juga: Cara KPU Hadapi 1.000 Pengacara Timnas AMIN dan 100 Lawyer TPN Ganjar-Mahfud di Mahkamah Konstitusi

Baca juga: Sayangkan Kubu AMIN dan Ganjar Terus Gaungkan Kecurangan Pemilu 2024, Demokrat: Tapi Tidak Ada Bukti

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved