Jejak Islam di Bumi Etam
Jejak Islam di Bumi Etam 17 - Orang Kepercayaan Sultan Dipilih jadi Arsitek Masjid
Masjid Jami Aji Amir Hasanuddin menjadi warisan jejak sejarah dari peninggalan Kesultanan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Syaiful Syafar
Bangunan menara yang masih tampak berdiri kokoh terbangun di samping masjid, dengan desain simple.
Tak lupa, tempat wudhu yang juga dibuat dengan atap limas bertumpang dua yang terlihat menyatu dengan bangunan masjid.
Masjid Jami Aji Amir Hasanuddin memiliki luas area bangunan 50 x 50 meter persegi dengan kapasitas dapat menampung sekitar 1.000 jemaah.
Sementara jika menghitung luas sampai di halaman depan masjid bisa menampung sekitar 1.600 jemaah.
Dari pintu masuk, sebanyak 19 buah pintu dengan tinggi sekitar 2,5 meter berwarna krem khas, kemudian 16 tiang utama penyangga langit-langit yang terbuat dari ulin.
Baca juga: Jejak Islam di Bumi Etam 13 - Masjid Shirathal Mustaqiem, Kisah 4 Tiang dan Syiar Islam di Samarinda
Dibangun berjejer dengan dasar keramik klasik berwarna khas.
Adapun dinding luarnya berlapis cat putih yang tiap tepinya diberi aksen hijau tua.
Masuk ke dalam masjid, mata kita akan dimanjakan dengan ruangan yang luas dan tampak klasik.
Lengkap dengan beberapa bagian bangunan masjid yang masih asli seperti mihrab, mimbar dan juga tiang soko gurunya.
Meski usia bangunannya sudah memasuki satu setengah abad atau hampir 150 tahun, masjid tersebut masih menjadi sentra kegiatan ibadah dan keagamaan warga setempat.
Terlebih, konstruksi dari bangunan masjid tersebut masih relavan dengan gaya arsitektur yang khas.
"Beberapa kali dilakukan pemugaran, tapi tidak mengurangi arsitekturnya dari awal. Karena masjid ini masuk di dalam cagar budaya," kata Maidy.
Baca juga: Jejak Islam di Bumi Etam 8 - Kisah Pangeran Noto Igomo, Ulama Besar di Kesultanan Kutai
Di dalam pengurusan masjid sendiri, Maidy menuturkan tidak ada kegiatan khusus yang dilakukan didalam masjid selain hari-hari besar keagamaan dan salat berjemaah.
"Kecuali hari Jumat malam Sabtu, itu kita mengadakan pengajian rutin mingguan di sini. Biasanya jadwalnya setelah salat maghrib berjemaah, pengajian tentang fiqih hari-hari dan lain sebagainya," ulasnya.
Sementara untuk aktivitas di bulan Ramadan, Masjid Jami Aji Amir Hasanuddin rutin mengadakan buka puasa bersama. Di selingi sebuah kegiatan, yakni kuliah tujuh menit.
Masjid Jami Aji Amir Hasanuddin
sejarah masjid jami aji amir hasanuddin tenggarong
Kesultanan Kutai Kartanegara
Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Jejak Islam di Bumi Etam
Sejarah Islam di Kalimantan Timur
Jejak Islam di Bumi Etam 26 Selesai - Batu Indra Giri, Penanda Hubungan Diplomatik Masuknya Islam |
![]() |
---|
Jejak Islam di Bumi Etam 25 - Sosok Abu Mansyuh Indra Jaya, Pembawa Islam di Tana Paser |
![]() |
---|
Jejak Islam di Bumi Etam 24 - Al-Qur'an Tua Tulisan Tangan Jejak Penyebaran Islam di Paser |
![]() |
---|
Jejak Islam di Bumi Etam 23 - Masjid Jami Nurul Ibadah, Bukti Perkembangan Islam di Paser |
![]() |
---|
Jejak Islam di Bumi Etam 22 - Datu Bejambe, Leluhur Tokoh Penyebar Islam di Paser |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.