Berita Viral

Viral Bayi Meninggal Ditinggal Ibunya Liburan, Nasib Sang Ibu Kini Divonis Penjara Seumur Hidup

Beredar viral kasus bayi meninggal ditinggal liburan oleh ibunya di Amerika Serikat, kini nasib sang ibu divonis penjara seumur hidup.

canva.com
Ilustrasi kaki bayi. Bayi meninggal usai ditinggal ibunya liburan 10 hari viral, nasib sang ibu kini divonis penjara seumur hidup. 

Faraglia menyebutkan, Candelario telah mendandani Jailyn dengan pakaian bersih sebelum petugas tanggap darurat tiba.

Kendati demikian, pakaian ganti tersebut tidak menyembunyikan kengerian yang dialami sang bayi.

Menurut Faraglia, Jailyn ditemukan tergeletak di kasur yang dipenuhi air seni dan feses.

"Hewan saja merawat bayinya dengan lebih baik," ujar Faraglia. 

Baca juga: Viral Video Truk Kontainer vs Motor di Tanjakan Mazda Balikpapan, Pengendara Motor Tewas

Jailyn ditemukan dehidrasi dan kurus

Ilustrasi kaki bayi. Bayi meninggal usai ditinggal ibunya liburan 10 hari viral, nasib sang ibu kini divonis penjara seumur hidup.
Ilustrasi kaki bayi. Bayi meninggal usai ditinggal ibunya liburan 10 hari viral, nasib sang ibu kini divonis penjara seumur hidup. (canva.com)

Ahli patologi forensik Elizabeth Mooney mengungkapkan, Jailyn meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah akibat kelalaian.

Wakil pemeriksa medis di Cuyahoga ini menuturkan, perbuatan sang ibu bisa dinyatakan sebagai pembunuhan.

Gadis kecil itu tampak kurus dengan mata yang cekung, bibir kering, serta kotoran di mulut dan kuku jarinya.

Mooney mengatakan, berat badannya sekitar 5,8 kilogram, 3 kilogram lebih ringan dibandingkan saat kunjungan dokter terakhir dua bulan sebelum peristiwa ini terjadi.

Menurutnya, kematian Jailyn sebagai salah satu kasus paling tragis dan malang yang pernah ditemui sepanjang kariernya.

"Rasa sakit dan penderitaan yang dia alami tidak hanya berlangsung berjam-jam, bukan berhari-hari, tapi mungkin bahkan seminggu," kata Mooney sambil menahan air mata.

"Perasaan ditinggalkan selama berhari-hari, ditambah dengan rasa sakit karena kelaparan dan rasa haus yang ekstrem adalah jenis penderitaan yang menurut saya tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh siapa pun di antara kita," sambungnya. 

Beralasan karena masalah mental

Dilansir dari NBC News, Candelario mengakui kesalahannya dan memohon maaf atas kematian putrinya.

"Saya tidak mencoba untuk membenarkan tindakan saya, tapi tidak ada yang tahu seberapa besar penderitaan saya dan apa yang saya alami," kata dia dalam persidangan, Senin.

Pengacara Candelario, Derek Smith mengatakan, meski tidak ada seorang pun yang mencoba memaafkan perilaku kliennya, tetapi Candelario sedang berjuang secara emosional.

Kliennya juga dinilai kewalahan menjalani hidup sebagai seorang ibu tunggal dari dua anak.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved