Berita Nasional Terkini

Respons Gibran Usai Hasto Sebut PDIP Khilaf Usung Putra Jokowi di Pilkada Solo 2020

Respons Gibran Rakabuming Raka usai Hasto sebut PDIP khilaf usung putra Jokowi di Pilkada Solo 2020.

Penulis: Kun | Editor: Rita Noor Shobah
Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya/ KompasTV
Ilustrasi - Respons Gibran Rakabuming Raka usai Hasto sebut PDIP khilaf usung putra Jokowi di Pilkada Solo 2020. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Gibran Rakabuming terkini.

Tengok respons Gibran Rakabuming Raka usai Hasto sebut PDIP khilaf usung putra Jokowi di Pilkada Solo 2020.

Ya, ketegangan politik antara PDIP dan keluarga Jokowi masih jadi sorotan publik.

Blak-blakan Gibran Rakabuming Raka minta maaf ke PDIP usai Hasto Kristiyanto.

Bahkan Gibran Rakabuming mengucapkan terima kasih kepada Hasto Kristiyanto telah mengingatkan hal tersebut.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: PDIP Ungkit Kebohongan Gibran Sebelum Jadi Cawapres Prabowo, Anak Jokowi Beri Respons Singkat

Baca juga: PDIP Khilaf Calonkan Gibran jadi Walikota Solo, Hasto Sebut Soal Utang dan Nepotisme Kerabat Jokowi

Baca juga: Bandingkan dengan Sopir yang Tabrakan di Halim, Hasto Ungkap Kekhawatirannya Bila Gibran jadi Wapres

Menanggapi hal tersebut, Gibran mengucapkan terima kasih dan meminta maaf kepada Hasto.

“Ya, terima kasih, Pak Hasto. Mohon maaf, Pak Hasto,” ujar Gibran saat ditemui di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (30/3/2024) malam, dilansir TribunSolo.com.

Gibran juga menanggapi pernyataan Hasto yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dirinya biasa berbohong.

Di mana Hasto mengungkit momen ketika Wali Kota Solo itu dipanggil karena menemui calon presiden (capres) Prabowo Subianto di Angkringan Omah Semar 19 Mei 2023 lalu.

Saat itu, Gibran berdalih menemui Prabowo dalam kapasitasnya sebagai Wali Kota Solo yang menerima Menteri Pertahanan (Menhan).

Dan ketika diminta klarifikasi oleh PDIP, ia menegaskan bahwa akan taat pada keputusan partai.

Namun, pada akhirnya putra sulung Presiden Jokowi itu justru menyeberang dan berpasangan dengan Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024.

Mengenai apa yang disampaikan Hasto itu, Gibran meminta maaf.

“Mohon maaf Pak Hasto. Terima kasih. Pak Hasto paling oke,” ujarnya.

Baca juga: Blak-blakan Gibran Minta Maaf ke PDIP Usai Hasto Ngaku Khilaf Usung Anak Jokowi di Pilkada Solo 2020

Diberitakan sebelumnya, Hasto mengatakan saat itu PDIP mengusung Gibran karena melihat kepempimpinan Presiden Jokowi berhasil membawa kemajuan untuk Indonesia.

"Ya, kami jujur saja khilaf ketika dulu ikut mencalonkan Gibran karena kami juga di sisi lain memang mengakui terhadap kemajuan yang dilakukan Pak Jokowi," kata Hasto dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (30/3/2024).

Namun, pihaknya kemudian menyadari ternyata kemajuan itu dipicu beban utang pemerintah yang sangat besar.

Menurut Hasto, utang pemerintah hampir mencapai 196 miliar USD, lalu swasta dan BUMN hampir mencapai 220 miliar USD.

"Ketika ini digabung maka ke depan kita bisa mengalami suatu persoalan yang sangat serius," terangnya.

Selain itu, Hasto juga sempat mengkritik Jokowi karena dianggap sedang melakukan praktik nepotisme.

Selain Gibran yang dinyatakan memenangkan Pilpres 2024 bersama Prabowo, saat ini hampir seluruh keluarga atau orang dekat Jokowi digadang-gadang untuk maju dalam kontestasi Pilkada 2024.

"Hampir seluruh keluarga Pak Jokowi, siapa yang dekat dengan Pak Jokowi untuk maju," ucap Hasto.

Baca juga: Daftar Kritik PDIP untuk Jokowi yang Kini Beda Haluan, Singgung Gibran, Nepotisme hingga Utang

Bahkan, ungkapnya, untuk menempati posisi jabatan strategis harus mengenal Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo.

"Kami melihat untuk menjadi pejabat Indonesia itu harus kenal Pak Jokowi dulu di Solo. Ini kan anti-meritokrasi, apakah Solo betul-betul menjadi wahana penggemblengan?" ujarnya.

Hasto mencontohkan hal ini dengan menyinggung kabar Marsdya Tonny Harjono akan menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).

Ia menilai hal tersebut bernuansa nepotisme sebab istri Tonny merupakan saudara dari Iriana Joko Widodo.

"Sekarang yang menjadi KSAU itu juga menikah sama saudaranya Ibu Iriana, ya, Pak Tonny, Marsekal Tonny, itu istrinya meninggal kemudian dijodohkan oleh katanya Ibu Iriana, dan kemudian jadi saudaranya," sambungnya.

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini menyebut, praktik yang terjadi di lingkaran keluarga Jokowi ini adalah bentuk anti-sistem meritokrasi.

"Sehingga ketika segala sesuatunya melihat Indonesia dalam perspektif pengalaman di Solo, maka ini anti terhadap meritokrasi tadi, diperburuk dengan anti terhadap hukum," bebernya. (*)

Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reaksi Gibran soal PDIP Khilaf Usung Dirinya sebagai Wali Kota Solo: Mohon Maaf Pak Hasto

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved