Berita Samarinda Terkini

BPBD Catat 42 Kali Karhutla dengan Luas 28,16 Hektare Tahun 2024 di Samarinda, Berikut Rinciannya

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda mencatat sebanyak 42 kali Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dengan total luas 28,16 ha

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
ILUSTRASIKEBAKARAN LAHAN- Asap membumbung dari kawasan lahan di kawan Sungai Siring Jalan Poros Samarinda -Bontang, Kecamatan Samarinda Utara, Minggu (15/9/2019). Kebakaran diduga karena pembakaran lahan, areanya sekira 1 kilometer dari Bandara APT Pranoto.TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda mencatat sebanyak 42 kali Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dengan total luas 28,16 hektare tahun 2024 di Samarinda.

Jumlah peristiwa tersebut terhitung pada tahun 2024 dimulai dari priode Januari hingga Maret saja, yang tersebar hampir seluruh kecamatan di Kota Tepian, terkecuali di Kecamatan Loa Janan Ilir dan Samarinda Seberang.

Disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Edy Susanto bahwa Karhutla yang terjadi ini didominasi faktor diduga adanya aktivitas pembukaan lahan baru yang telah dilakukan.

"Sebagian besar penyebabnya itu karna sengaja dibakar untuk pembukaan lahan," ungkapnya saat diwawancarai TribunKaltim.co, pada Rabu (3/4/2024).

Tidak hanya itu, Edy Susanto membeberkan bahwa juga ada kawasan di Kota Tepian lada priode ini yang diduga terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang diakibatkan lantaran cuaca yang memang terik atau panas.

Baca juga: Bahas Raperda Penanggulangan Karhutla, Delapan Fraksi Sampaikan Pandangan Umum di Paripurna Ke-5

Baca juga: Tujuh Kasus Karhutla Terjadi Selama Maret, BPBD Tarakan Dibantu Tim Kolakar All Out Padamkan Api

"Cuaca beberapa waktu bekangan ini termasuk saat memasuki Bulan Ramadhan banyak panas, itu juga salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya Karhutla," ucanya.

Ia mengatakan dalam upaya melakukan pemadaman Karhutla yang telah terjadi tersebut tidak ada yang terlalu menghambat, hanya saja memang secara jumlah personil dan armada kini masih terbatas.

Mengingat, dulunya pernah ada pristiwa Karhutla di dua tempat, terpaksa pihak turun harus turun bergantian. Padahal sebenarnya, ketika mempunyai lebih maka bisa dilakukan penanganan secara bersamaan.

"Meskipun dengan berbagai tantangan kami siap untuk menghadapi kasus-kasus kebakaran hutan dan lahan," tegasnya.

Ia membeberkan saat ini pihaknya terdapat dua unit mobil tangki, satu memang dimiliki BPBD Samarinda dan satunya pinjaman dari BPBD Provinsi Kaltim yang memang dititipkan untuk membackup di Kota Tepian.

"Sedangkan alat-alat lain kita sudah lengkap tinggal mungkin jumlahnya aja yang ditambahin, seperti selang, baju tahan panas dan sebagainya," imbuhnya.

Dirinya pun menghimbau masyarakat, sebaiknya untuk pembukaan lahan sebaiknya jangan dilakukan dengan membakar. Selain itu memang berbaha, ini juga menyebabkan gangguan bagi masyarakat yang lain.

"Biasanya asap Karhutla bisa menyebar kemana-mana, tapi akibat itu bisa menggangu ke perkamoubgan di sekitarnya. Jadi jangan buka lahan dengan membakar," pungkasnya.

Baca juga: Karhutla di Muara Kaman Kukar Kembali Ratakan 50 Hektare Kebun Sawit

Berikut rinciannya :

Total kejadian 42 kali
Total luas kebakaran 28,16 hektare

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved