Ibu Kota Negara
IKN Nusantara atau Makan Siang Gratis? Rocky Gerung Beber Potensi Pertengkaran Jokowi dan Prabowo
IKN Nusantara atau program Makan Siang Gratis. Rocky Gerung beber potensi pertengkaran Jokowi dan Prabowo Subianto.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar ibu kota negara alias IKN Nusantara terkini.
Dua rencana pembangunan pemerintah, IKN Nusantara atau program Makan Siang Gratis jadi sorotan publik.
Terbaru, Rocky Gerung beber potensi pertengkaran Jokowi dan Prabowo Subianto.
Kedua rencana besar pemerintah itu bisa jadi titik konflik antara Jokowi dan Prabowo Subianto.
Apalagi pernyataan terbaru mantan Gubernur Bank Indonesia sekaligus petinggi Gerindra yang menyebut program makan siang gratis lebih penting dari IKN Nusantara.
Adalah mantan Gubernur BI, Prof. Soedrajad Djiwandono saat hadir di program acara ROSI di Kompas TV, Kamis (28/3/2024),
Baca juga: IKN Nusantara Diincar Bandar untuk Peredaran Barang Haram, Polisi Telah Menangani Kasusnya
Baca juga: 3 Fungsi Media Massa terhadap IKN Nusantara di Kaltim
Baca juga: Janji Prabowo Pajang Lukisan Karya SBY di Istana Presiden IKN Nusantara, Bukan Tanpa Alasan
Pernyataan mantan Gubernur BI sekaligus petinggi Gerindra yang membandingkan antara program makan siang gratis dengan IKN Nusantara ini menurut pengamat politik, Rocky Gerung bakal menjadi titik konflik Jokowi dan Prabowo.
Simak pernyataan mantan Gubernur BI dan analisa Rocky Gerung terkait program makan siang gratis Prabowo-Gibran dan IKN Nusantara.
Di acara ROSI Kompas TV, Mantan Gubernur Bank Indonesia 1993-1998, Prof. Soedrajad Djiwandono mengatakan pandangannya terkait sejumlah program yang akan dikerjakan pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka seperti makan siang gratis hingga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menurut Soedrajad, program makan siang gratis adalah program yang penting untuk menyelesaikan masalah gizi di Indonesia seperti stunting.
"Saya kira iya, masalah stunting itu sesuatu yang benar-benar terjadi di masyarakat kita dan kita tidak bisa memperbaikinya jika sudah terlambat," kata Soedrajad dalan program ROSI Kompas TV, Kamis (28/3/2024).
Seperti yang diketahui, makan siang gratis merupakan program unggulan dari Prabowo-Gibran.
Nantinya, program ini akan memberikan makan gratis bagi lebih 80 juta masyarakat Indonesia.
Dan setiap tahunnya akan memakan dana sebesar Rp450 triliun.
Dengan dana yang cukup besar dan ada program lain yang dikerjakan seperti IKN Nusantara, tentu akan membebani keuangan negara.
Saat ditanya tentang program IKN ini, Soedrajad menjawab, "Ya kalau belum mampu, jangan dulu."
Baca juga: Deretan Proyek Baru 2024 di IKN Nusantara Senilai Rp 34 Triliun, Sri Mulyani Bakal Tambah Dana IKN
Menurutnya, Indonesia belum mampu untuk membangun IKN karena banyak yang harus dibangun.
"Ya kalau untuk itu ya belum dong, karena yang harus dibangun begitu banyaknya, mulai dari nol, kok," lanjutnya.
"Memang kondisi Jakarta makin enggak enak dan seterusnya, cuman kita harus mampu hidup di sana sebelum betul-betul punya kemampuan membangun IKN sampai selesai," imbuhnya.
Menurut Soedrajad, program makan siang gratis lebih penting untuk dikerjakan demi membangun generasi Indonesia yang akan datang.
"Makan siang gratis lebih penting untuk saya, karena ini (untuk) generasi yang akan datang membangun Indonesia, kok.
Kalau punya penduduk banyak tapi bodoh-bodoh kan sebuah masalah," jawabnya.
"Saya sangat yakin soal itu," tegas Soedrajad.
Baca juga: Rocky Gerung Sebut Titik Awal Konflik Prabowo dan Jokowi, Makan Siang Gratis dan IKN Nusantara
Titik Konflik Jokowi dan Prabowo
Pengamat politik, Rocky Gerung menyebut Prabowo Subianto, calon Presiden RI terpilih bisa berpeluang melawan Presiden Jokowi setelah masa kepemimpinan di Indonesia berganti.
Pertengakaran antara Jokowi dan Prabowo pasti terjadi antara prioritas makan siang gratis dan IKN Nusantara.
"Presiden Jokowi menginginkan Prabowo menjadi presiden supaya IKN bisa dilanjutkan agar Jokowi bisa meresmikan IKN itu," kata Rocky Gerung dalam acara bersama Pemuda Muhammadiyah NTT, Sabtu 30 Maret 2024 di Kupang.
Saat ini Indonesia sedang diganggu oleh dunia internasional.
Kemampuan Prabowo Subianto sebagai pemimpin selanjutnya republik ini, menjamin APBN agar tidak dominan digunakan dari sisi konsumtif.
Belakangan petinggi Gerindra sekaligus mantan Kepala Bank Indonesia, Sudrajat Djiwandono menyebut Gerindra memprioritaskan makan siang gratis ketimbang mengurus IKN Nusantara.
Menurut Rocky Gerung, narasi itu sedang memberi teguran ke Jokowi. Baginya ketika kekuasaan berpindah dari Jokowi ke Prabowo Subianto, berpeluang dibatalkan.
"Artinya ada potensi terjadi persaingan lagi, pertengkaran antara Jokowi dan Prabowo.
Pasti akan terjadi," ucap Rocky Gerung di resto Celebes Kota Kupang.
Sebab, ambisi Jokowi itu akan dihalangi APBN sebagai sumber pembiayaan untuk segala program yang dijalankan.
Baca juga: Menteri PUPR Ungkap Prabowo-Gibran Dilantik Sebagai Presiden dan Wapres Indonesia di IKN Nusantara
Kebutuhan untuk melanjutkan IKN, makan siang gratis hingga membayar utang negara akan terlihat.
Secara makro ekonomi, akan sangat tidak mungkin. Prabowo Subianto, pasti tidak melanjutkan IKN bersamaan dengan program makan siang gratis.
Hal itu akan sangat tidak logis.
Berbagai dinamika yang terjadi belakangan ini, baginya merupakan ambisi Jokowi.
Sisi lain, ujar dia, Prabowo menyimpan amarah untuk melawan.
Pada permenungan hari-hari ini, ia menyebut, oposisi sebagai bagian dari perwujudan perubahan.
Dalam kerangka ini memerlukan batin yang lebih kuat menjadi oposisi.
"Kalau APBN hancur, bangsa ini akan tercerai-berai. Karena berebut makan siang gratis, BLT dan segala macam," sebut Rocky Gerung. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di KompasTV dan Tribunflores.com dengan judul Rocky Gerung, Perkelahian Jokowi dan Prabowo, Prioritas Makan Siang Gratis dan IKN.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.