Ibu Kota Negara

IKN Nusantara Diincar Bandar untuk Peredaran Barang Haram, Polisi Telah Menangani Kasusnya

Peredaran barang haram atau narkoba tidak saja merambah perkotaan besar, namun kini mulai mencoba merangksek ke kawasan IKN Nusantara

Editor: Budi Susilo
Grafis TribunKaltim.co
Ilustrasi katakan tidak pada barang haram narkoba karena bisa merusak jiwa dan raga manusia. Jauhkan narkoba, tidak untuk dikonsumsi. Lokasi Ibu Kota Negara Indonesia yang baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mulai diincar para bandar barang haram untuk pasarkan narkoba.  

TRIBUNKALTIM.CO, NUSANTARA - Peredaran barang haram atau narkoba tidak saja merambah perkotaan besar, namun kini mulai mencoba merangksek ke kawasan IKN Nusantara

Lokasi Ibu Kota Negara Indonesia yang baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mulai diincar para bandar barang haram untuk pasarkan narkoba. 

Tentu saja polisi mulai antisipasi bahkan telah ada penanganan kasus barang haram ini dengan lokus IKN Nusantara

Peredaran dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif berbahaya lainnya (narkoba) makin meluas di Kalimantan.

Baca juga: 3 Fungsi Media Massa terhadap IKN Nusantara di Kaltim

Tidak hanya di kota-kota besar seperti Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan, juga sudah merambah Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

IKN Nusantara, Ibu Kota Negara Indonesia. Lokasinya berada di Kalimantan Timur.
IKN Nusantara, Ibu Kota Negara Indonesia. Lokasinya berada di Kalimantan Timur. (HO/OIKN)

Bahkan, menurut Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto, Kalimantan masuk dalam wilayah jaringan trans-nasional.

Hal ini seiring dengan pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan sejak 10 Maret hingga 23 Maret 2024 yang melibatkan dua warga negara asing (WNA) asal Malaysia dan satu warga negara Indonesia (WNI) asal Samarinda.

Barang bukti yang diamankan berupa sabu seberat 31,9 kilogram, uang tunai senilai lebih dari Rp 1 miliar, dan serta uang dalam valuta asing sejumlah 3.000 ringgit Malaysia.

Baca juga: Langkah Antisipatif dalam Pengamanan Upacara HUT RI di IKN Nusantara

WNA Malaysia tercatat sudah masuk wilayah Indonesia khususnya Kalimantan sekitar tujuh kali.

Hal ini membuktikan bahwa Kalimantan bukan lagi wilayah transit, melainkan tujuan peredaran narkoba.

"Kalau kita melihat, sekarang peredaran narkoba luar biasa. Terlebih secara geografis, Kalimantan demikian luas dan panjang. Dengan pintu masuk perbatasan hanya beberapa titik (border). Ini celah yang kerap mereka manfaatkan," ujar Nanang, saat konferensi pers Penangkapan Kasus Tindak Pidana Narkoba Jaringan Internasional, Senin (1/4/2024).

Selain itu, satu hal yang harus dipahami adalah fenomena narkoba yang sebelumnya merambah hanya di wilayah perkotaan, kini sudah menjangkau perkebunan dan pertambangan.

Baca juga: 9 Tank Harimau Telah Hadir di Tenggarong Kukar, Alat Tempur Baru Pelindung IKN Nusantara

"Kalimantan adalah pangsa pasar yang menjanjikan untuk peredaran narkoba. Karena itu, kami mengimbau semua pihak bekerja sama. Kami juga berkoordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri dan Kepolisian Internasional," tutur Nanang.

BANGUN IKN NUSANTARA - Pembangunan jalan di IKN Nusantara, Kalimantan Timur.
BANGUN IKN NUSANTARA - Pembangunan jalan di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. (Kompas.com)

Tidak Luput dari Penetrasi Bandar

Direktur Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) Kombes Pol Arif Bastari menambahkan, IKN Nusantara pun tak luput dari penetrasi para bandar dan pengedar narkoba.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved