Pilkada Kaltim 2024

Mahyudin dan Rudy Mas'ud baru Nyatakan Siap, Pengamat: Andi Harun Terkunci di Gerindra

Pasangan Calon Petahana di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Isran Noor-Hadi Mulyadi nyaris belum memiliki lawan

TRIBUNKALTIM.CO/HO
KANTOR GUBERNUR KALTIM- Pilgub 2024 yang semakin dekat kini mulai muncul beberapa figur yang menyatakan kesiapan, analisa pengamat menjelaskan petahana sangat siap dalam mempersiapkan dan maju melalui jalur independen, sementara beberapa nama digadang KT 1 dan KT 2 turut diulas. 

Meski begitu, Mahyudin juga mesti punya kemampuan finansial tinggi, jika ingin maju melalui partai politik (parpol).

Apalagi karakteristik parpol memang sedang butuh modal baru, setelah melalui Pilpres dan Pileg.

Atau, Mahyudin melangkah seperti yang dilakukan oleh Isran-Hadi (independen).

"Ketika finansial berkurang, apalagi gejala parpol saat ini dengan pembiayaan tertentu, lebih relevan independen, jika terpilih, paling ada persoalan di penetapan APBD, karena tidak ada dukungan di parlemen, tetapi Isran Noor dan Mahyudin tentu mengerti kuncinya karena pernah berorganisasi di parpol," terangnya.

Berhembus juga isu, Isran Noor telah sudah bertemu Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto.

Sebagai Presiden terpilih yang telah ditetapkan KPU, tentu kedekatan Isran Noor dengan Prabowo memberi kesan membuka kemungkinan menjadikannya menteri.

Tetapi Isran Noor memilih tetap menjadi Gubernur dan meminta dukungan Partai Gerindra.

Seandainya isu ini benar adanya, maka Isran Noor yang akan diusung Gerindra, tinggal menggandeng satu partai lagi untuk sampai pada ambang batas syarat pencalonan.

Berdasarkan Pasal 40 ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2016, parpol atau gabungan parpol harus memiliki minimal 20 persen dari jumlah kursi DPRD, atau 25 persen akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu DPRD untuk bisa mengusung kandidat di Pilkada.

Artinya, untuk bisa mengusung calon gubernur parpol atau gabungan parpol minimal harus 11 kursi DPRD Kaltim.

Tetapi, Partai Gerindra sampaj saat ini belum menentukan, banyak yang mendorong Andi Harun untuk maju di Pilgub 2024, tetapi Wali Kota Samarinda ini menunggu instruksi Prabowo Subianto.

Budiman, bertolak belakang, menurutnya Andi Harun bisa dikatakan satu circle dengan Isran Noor, tetapi mantan Gubernur Kaltim tersebut punya kedekatan sangat tinggi dengan Prabowo Subianto.

"Kalau pertarungan elite Gerindra, sudah dipastikan Isran Noor menang. Apalagi pergerakan saat kampanye Pilpres, di Desa Pampang, Convetion Hall dan Gor Segiri Kota Samarinda. Sangat jelas sekali meski bukan Tim Pemenangan Daerah, langkah Isran Noor mengunci Andi Harun lewat Gerindra," ujarnya.

Jika memang berniat maju, lanjut Budiman, Andi Harun mesti punya alternatif lewat partai lain, karena Isran Noor secara tidak langsung mengunci langkah Wali Kota Samarinda untuk naik KT 1 melalui gerak-geriknya saat Pilpres 2024 lalu.

"Partai NasDem misalnya kan kosong, dan partai lainnya, misalnya. Irisannya sama, Andi Harun dan Isran Noor ini, kalau urusan politik, bisa jadi ada konflik, kalau konflik circle ini pecah, jadi menarik kalau muncul poros Andi Harun," kata Budiman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved