Berita Nasional Terkini
Pekan Kedua Juli, Taksi Terbang IKN Buatan Hyundai Bakal Uji Coba di Bandara APT Pranoto Samarinda
Pekan kedua Juli, taksi terbang IKN buatan Hyundai bakal uji coba di Bandara APT Pranoto Samarinda.
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar gembira, taksi terbang atau sky taxi akan segera menjalani tahap uji coba.
Uji coba taksi terbang yang akan menjadi transportasi publik cerdas di Ibu Kota Nusantara (IKN) itu akan dilakukan di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur, Juli 2024 mendatang.
Demikian yang disampaikan Kepala Otorita IKN (OIKN), Bambang Susantono saat acara halal bihalal di PMC Balikpapan, Rabu (10/4/2024).
"Sky taxi, kita sedang meminta mereka untuk mengirim segera, uji coba dilakukan di Bandara Samarinda," ujar Bambang.
Taksi terbang dimaksud merupakan hasil karya Hyundai Motors Group.
Sementara uji coba sebelumnya yang telah dilakukan di Bandara Curug, Tangerang Selatan, Banten, merupakan produksi Guangzhou EHang Intelligent Technology Co. Ltd.
Baca juga: Deretan Transportasi Canggih IKN Nusantara Segera Diujicoba, Ada dari Korsel, China dan Kazakhstan
Sebelum proof of concept (PoC), taksi terbang Hyundai ini telah menjalani serangkaian tahapan sebagai tonggak kunci dan bersejarah bagi pengembangan smart mobility di IKN.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi, memerinci sejumlah key milestone mengenai transportasi publik cerdas dalam kerangka kerja sama Advanced Air Mobility (AAM) OIKN-Korea ini.
Pada 5 Februari lalu dilakukan pendampingan kunjungan survei di dua lokasi, yakni Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggdan dan APT Pranoto Samarinda.
Dari hasil survei lokasi tersebut, Bandara APT Pranoto Samarinda diputuskan sebagai lokasi uji coba terbang terbang.
Keputusan tersebut keluar pada Maret 2024.
Selanjutnya dibentuk kelompok kerja bersama atau working group untuk memastikan tahapan berikutnya berjalan lancar.
Working group ini merupakan hasil dari pertemuan dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Hyundai Motors Group pada 22 Maret 2024.
"PTDI dilibatkan karena OIKN ingin ada transfer teknoogi. Hal ini mengingat kemampuan PTDI yang telah dapat memproduksi pesawat. Ini tuju bertujuan agar ke depannya kita dapat turut memproduksi moda transportasi bahkan hingga ke level autonomous sky taxy," tutur Ali.
Dia melanjutkan, pada tanggal 4 April 2024, telah digelar pertemuan antara Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menentukan frekuensi.
Baca juga: Terjawab Jadwal Uji Coba Taksi Terbang IKN Nusantara, Transportasi Buatan Hyundai Dites di Samarinda
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.