Ibu Kota Negara
Kereta Autonomous Rail Transit Masuk Daftar Transportasi Canggih IKN Nusantara Selain Taksi Terbang
Kereta Autonomous Rail Transit (ART) masuk daftar transportasi canggih IKN Nusantara selain taksi terbang.
Pada 5 Februari lalu, dilakukan pendampingan kunjungan survei di dua lokasi Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggdan dan APT Pranoto Samarinda.
Dari hasil survei lokasi tersebut, Bandara APT Pranoto Samarinda diputuskan sebagai lokasi uji coba terbang terbang.
Keputusan tersebut keluar pada Maret 2024.
Selanjutnya dibentuk kelompok kerja bersama atau working group untuk memastikan tahapan berikutnya berjalan lancar.
Working group ini merupakan hasil dari pertemuan dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Hyundai Motors Group pada 22 Maret 2024.
"PTDI dilibatkan karena OIKN ingin ada transfer teknoogi. Hal ini mengingat kemampuan PTDI yang telah dapat memproduksi pesawat. Ini bertujuan agar ke depannya kita dapat turut memproduksi moda transportasi bahkan hingga ke level autonomous sky taxy," tutur Ali.
Baca juga: Spesifikasi Bandara VVIP IKN Nusantara, Juni hingga Juli 2024 Masuk Cek Fungsi Proses Sistematis
Dia melanjutkan, pada tanggal 4 April 2024, telah digelar pertemuan antara Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menentukan frekuensi.
Berikutnya, pada pekan keempat April ini, OIKN akan menyampaikan surat Hyundai Motors Group kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJU) Kementerian Perhubungan terkait permohonan penggunaan fasilitas Bandara APT Pranoto Samarinda.
Seraya proses surat permohonan tersebut, perangkat taksi terbang akan menjalani finalisasi sertifikasi hingga akhir Mei 2024.
"Proses sertifikasi ini dilakukan oleh Kementerian Perhubungan," terang Ali.
Direncanakan, perangkat pesawat dan mockup untuk showcase akan tiba di Indonesia pada rentang pekan keempat Mei hingga pekan pertama Juni 2024.
"Nah, uji cobanya akan dilakukan pada pekan kedua Juli 2024 di Bandara APT Pranoto Samarinda," ucap Ali.
Berbarengan dengan proses persiapan uji coba taksi terbang tersebut, OIKN juga terus melakukan sosialisasi untuk proses pengembangan dan peningkatan kapasitas (brainware) sumber daya manusia (SDM).
"Dengan begitu, momentum pembangunan IKN tidak hanya melulu mengerjakan pembangunan fisik (hardware), tetapi juga teknologi (software), dan kapasitas SDM (brainware)," tuntas Ali.
Menhub Pastikan Penerapan Sistem Transportasi di IKN yang Ramah Lingkungan dan Modern
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.