Berita Nasional Terkini

Jabatan Cak Imin Mulai Digoyang, Gus Ipul PBNU Minta Ketua Umum PKB Diganti di Muktamar

Jabatan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mulai digoyang, Gus Ipul PBNU minta Ketua Umum PKB diganti di Muktamar.

TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyanyikan yel-yel bersama para relawan di Grand Kanaya Hotel Jalan Darussalam Nomor 12, Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Jumat (8/12). Jabatan Cak Imin Mulai Digoyang, Gus Ipul PBNU Minta Ketua Umum PKB Diganti di Muktamar 

TRIBUNKALTIM.CO - Jabatan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mulai digoyang, Gus Ipul PBNU minta Ketua Umum PKB diganti di Muktamar.

Usai Pilpres 2024, jabatan Cak Imin sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun ikut 'digoyang.'

Permintaan agar dilakukan pergantian ketua umum PKB ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Jabatan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai diperbincangkan.

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin telah menguasai jabatan Ketua Umum PKB selama 20 tahun atau sejak 2005.

Baca juga: Kode Cak Imin akan Merapat ke Pemerintahan Prabowo, PKB Akui Tak Punya Pengalaman Jadi Oposisi

Baca juga: Respon Muhaimin Iskandar Dengar Ketua PBNU Sebut Cak Imin Tidak akan Menang di Pilpres 2024

Baca juga: Terjawab Nasib Cak Imin Usai Kalah Pilpres 2024, PKB Bocorkan Ada Tempat Mulia, Bukan Pilkada Jatim

Cak Imin mendapat jabatan Ketua Umum PKB pada tahun 2005 lewat muktamar.

Gus Ipus mengatakan perlu melakukan perubahan pengurus di PKB atau regenarasi.

Hal ini kata Gus Ipul sangat biasa di sebuah kepengurusan Partai Politik.

Menurut Gus Ipul, pergantian pengurus dalam sebuah organisasi adalah hal biasa, bukan istimewa.

Gus Ipul, Sekjen PBNU
Gus Ipul, Sekjen PBNU (SURYAOnline/bobby constantine koloway)

Ia mencontohkan seperti di PBNU yang selalu ada pengganti pengurusan.

"Saya bilang memang ini proses biasa sajalah, kalau memang ada isu pergantian itu kan biasa, enggak istimewa. Ketua umum NU berulang sudah ganti. Dan PKB didirikan oleh NU," kata Gus Ipul di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis, (18/4/2024).

Dikatakan Gus Ipul, setiap momen pergantian pengurus harus ada muktamar.

Dan muktamar itu salah satu agendanya regenerasi pergantian pengurus DPP PKB, termasuk posisi ketua umumnya.

Gus Ipul menekankan, regenerasi dalam partai politik merupakan hal yang baik.

Ia berharap hal itu bisa diterima.

"Baik sekali kalau misalnya ada pergantian. Ini biasa dan harap bisa diterima sebagai bagian dari proses organisasi, proses partai," jelasnya.

Gus Ipul lalu menyinggung soal kader-kader PKB yang juga meyakini bahwa partai berlogo bola dunia itu didirikan oleh NU.

Atas hal itu Gus Ipul berharap PKB bisa meminta nasihat kepada pengurus NU.

"Maka itu saya minta PKB minta nasihat. Itu saja yang paling penting. Tapi sampai sekarang tidak ada komunikasi," tegasnya.

Kuasai PKB Sejak 2005 dan Sempat Konflik dengan Gus Dur

Muhaimin Iskandar telah menjabat sebagai Ketua Umum PKB sejak 2005 dari hasil Muktamar PKB di kota Semarang, Jawa Tengah.

Dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi Ketua Umum Dewan Syuro PKB saat itu.

Ketua Umum Dewan Syuro merupakan struktur dengan kedudukan tertinggi di PKB saat itu.

Internal PKB mulai bergejolak pada medio Maret 2008 atau setahun menjelang Pemilu 2009.

Peletupnya adalah Cak Imin diberhentikan dari jabatan Ketua Umum PKB dalam rapat gabungan Dewan Syura dan Dewan Tanfidz yang digelar di Jakarta 26 Maret 2008.

Cak Imin dicopot dari posisinya lantaran disinyalir menggagas Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk menggusur Gus Dur. Namun, Cak Imin kala itu membantahnya.

Cak Imin lantas tak terima atas pencopotannya tersebut karena ia terpilih sebagai Ketum DPP PKB melalui forum Muktamar dan seharusnya pencopotan harus melalui forum yang sama.

Dia lantas menggugat Dewan Syura DPP PKB dan Dewan Tanfidz DPP PKB ke jalur hukum lewat gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Gugatan itu dikabulkan pengadilan dan dikuatkan oleh putusan kasasi dari Mahkamah Agung pada 17 Juli 2008.

PKB kembali bergejolak lantaran Cak Imin menarik Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf dari Kabinet Indonesia Bersatu dan menggantikannya dengan Sekjen PKB saat itu, Lukman Edy.

Gus Dur lantas memberhentikan Lukman Edy dari jabatan sebagai Sekjen PKB dalam rapat pleno DPP PKB dan menggantikannya dengan putrinya, Yenny Wahid.

Konflik internal kemudian mulai meruncing dan makin memanas.

Dua pihak yang berseteru sama-sama menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB untuk mendapatkan keabsahan.

PKB pimpinan Gus Dur lebih dulu menggelar MLB di Ponpes Al-Asshriyyah, Parung, Bogor pada 30 April-1 Mei 2008.

Muktamar Luar Biasa kubu PKB Gus Dur ini menghasilkan keputusan Ali Masykur Musa sebagai Ketum menggantikan Cak Imin, Yenny Wahid sebagai Sekjen dan Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.

Baca juga: Terjawab Nasib Cak Imin Usai Kalah Pilpres 2024, PKB Bocorkan Ada Tempat Mulia, Bukan Pilkada Jatim

Selang sehari setelahnya, PKB pimpinan Cak Imin gantian menggelar MLB di Hotel Mercure Ancol, Jakarta.

PKB Muktamar Ancol menghasilkan keputusan Cak Imin tetap sebagai Ketua Umum, Lukman Edy sebagai Sekjen dan KH Aziz Mansyur sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.

Konflik ini lantas menghasilkan dualisme kepengurusan PKB, antara kepengurusan Cak Imin dan Ali Masykur Musa sebagai Ketua Umum.

Akhirnya PKB pimpinan Cak Imin mendaftarkan kepengurusan hasil muktamarnya ke Kementerian Hukum dan HAM.

Hingga akhirnya pada 5 September 2008, Menteri Hukum dan HAM saat itu Mohammad Andi Mattalatta menerbitkan surat keputusan yang mengesahkan Kepengurusan DPP PKB periode 2008-2013 di bawah Ketua Umum Cak Imin dan Lukman Edy sebagai Sekjen.

Keputusan Menkumham itu lantas digugat kubu PKB Gus Dur ke PTUN Jakarta. Namun, PTUN dalam putusannya menolak gugatan tersebut. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul 20 Tahun Cak Imin Jabat Ketum PKB, Gus Ipul Minta Pergantian Pengurus: Ketum NU Berulang Kali Ganti

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved