Pilkada Samarinda 2024

PAN dan Golkar Kemungkinan Usung Kader Sendiri di Pilkada Samarinda

Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Samarinda misalnya, kini bersiap menyusun tim pemenangan Pilkada sambil melihat peluang mengusung kader internal

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi surat suara Pemilu 2024- Pilkada Samarinda 2024, PAN dan Golkar panaskan mesin serta menggulirkan nama-nama kader potensialnya. Sementara pengamat menilai figur yang dimunculkan lebih bertarung untuk dipasangkan oleh petahana. Proses pelipatan kertas surat suara Pemilu 2024 terus dilakukan di gudang logistik KPU Balikpapan di Jl Alam Baru Somber Balikpapan.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Mesin politik mulai dipanaskan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kota Samarinda atau Pemilihan Wali Kota (Pilwali) November mendatang.

Partai politik (parpol) kini mengukur kapasitas kader untuk diusung, serta bersiap dalam menjaring figur bakal calon kepala daerah.

Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Samarinda misalnya, kini bersiap menyusun tim pemenangan Pilkada sambil melihat peluang mengusung kader internal.

Baik sebagai bakal calon (bacalon) Walikota atau Wakil Walikota untuk Pilkada di Kota Tepian.

"Masih menyiapkan tim pilkada untuk membuka penjaringan untuk umum. Tapi kami juga mengukur (menakar) dan memberi ruang untuk kader yang tertarik maju," jelas Sekretaris DPC PAN Samarinda Suparno, Rabu (17/4/2024).

Baca juga: Mudyat Noor dan Denni Mappa akan Bertarung di Pilkada, Bersaing 2 Mantan Bupati Penajam Paser Utara

Baca juga: 5 Nama Bakal Calon Pasangan Madri Pani di Pilkada Berau 2024, Semuanya Perempuan, Ada Sri Juniarsih 

Meski hanya mendapatkan empat kursi di DPRD Samarinda untuk periode 2024-2029, PAN terbilang percaya diri bisa mengusung kadernya.

Ada nama-nama politisi mumpuni yang berpengalaman untuk ditawarkan ke koalisi. Ketua PAN Samarinda Jasno, salah satunya.

Suparno, menegaskan, Jasno jadi caleg terpilih dengan perolehan dukungan terbanyak kedua se-Samarinda dengan perolehan 6.195 suara.

"Muhammad Darlis Pattalongi yang sebelumnya pernah mencicipi Pilkada di Samarinda sebagai calon Wakil Walikota. Ada juga Armen, politikus gaek yang juga pentolan petinggi PAN. Terakhir, Wakil Bendahara Umum DPP PAN Erwin Izharuddin yang namanya juga cukup populer di Samarinda," jelasnya.

Keempat nama ini akan digodok PAN Samarinda dan mengukur elektabilitasnya lewat lembaga survei.

Tentu jika hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, tentunya akan berupaya mengusung kader sendiri.

"Masih dinamis. Tapi kalau ada peluang tentu upayakan usung kader sendiri," sebut Suparno.

Terlebih, guna mengusung pasangan calon (paslon) di Pilkada Samarinda, PAN perlu berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi ambang batas syarat 20 persen keterwakilan atau minimal 9 kursi di DPRD sesuai hasil Pileg 2024.

"Kami terus membangun komunikasi dengan partai lain. Termasuk parpol yang ada di KIM (Koalisi Indonesia maju) yang memenangkan Prabowo-Gibran," tegasnya.

DPD Golkar Kota Samarinda juga sama, dan kini tengah memantapkan peluang Calon Wali Kota yang sudah mandat dari DPP.

Golkar di Kota Tepian, bersiap membuka penjaringan calon bagi yang berminat untuk menggunakan perahu partai yang dipimpin Rudy Mas'ud ini di Kaltim.

"Besok kami pleno di internal DPD dulu. Sekaligus mengkonfirmasi kesiapan calon wali kota yang mendapat mandat atau rekomendasi sementara dari DPP," jelas Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Samarinda, Nidya Listiyono.

DPP Golkar sendiri sudah memanggil 1.164 kader yang diberi mandat guna membangun kerja politik mempersiapkan pencalonan diri dalam Pilkada se-Indonesia baik tingkat provinsi atau kabupaten/kota.

Di Kota Samarinda, figur yang diamanahi yakni Caleg hasil Pileg 2024 untuk DPRD Kaltim dari daerah pemilihan (dapil) Samarinda dr. Andi Satya Adi Saputra.

"Perlu konfirmasi dulu. Siap maju tidak, mengingat aturan mewajibkan dia harus mundur jika maju di Pilkada. Jika siap maka penjaringan yang kami buka mungkin hanya mencari sosok bakal calon wakil wali kota untuk Andi Satya," tukas Nidya.

Nantinya, hasil pleno internal di DPD juga turut memutuskan membentuk tim pilkada yang bertugas membangun koalisi dengan partai lain.

Soal koalisi, Golkar Samarinda membuka pintu ke semua partai yang berhasil menempatkan perwakilannya dari hasil Pileg 2024 Februari lalu.

Golkar sendiri berhasil menempatkan delapan kadernya duduk di DPRD Samarinda periode 2024-2029.

Hal ini membuat partai beringin hanya kurang satu kursi agar mampu mengusung paslon, sehingga koalisi jadi harga mutlak bagi Golkar untuk Pilkada November mendatang.

"Kami intens komunikasi bangun koalisi. Khususnya partai di koalisi KIM. Baru-baru ini kami sudah komunikasi dengan PAN tapi belum ada hasil. Masih cair," tandasnya.

Pengamat Politik: Pertarungan Berebut Jadi Pasangan Andi Harun

Pengamat Politik yang juga akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) Budiman Chosiah melihat Pilkada Samarinda 2024 mendatang dan pergerakan para partai yang akan berkoalisi masih sangat dinamis.

Meski ada beberapa nama yang telah mencuat ke publik semisal dari Golkar, PAN dan PKB yang menyorong Jahidin, anggota DPRD Kaltim petahan yang kembali terpilih.

Tetapi, menurut Budiman, figur yang ada ini tengah dimunculkan untuk berebut menjadi calon pasangan petahana yakni Andi Harun.

"Di Kota Samarinda sama seperti Pilgub Kaltim saya lihat, ragu melawan Pak Isran Noor. Di Samarinda ragu melawan Andi Harun, elektabilitas petahana ini di Pilgub saja tinggi apalagi Samarinda," kata Budiman.

"(Mohon maaf) Jika ada figur yang menyuarakan untuk duduk di 01, menurut saya paling mencari 02 (wakil), untuk berpasangan dengan Andi Harun," sambungnya.

Baca juga: Pengusaha Mudiyat Noor Mantap Maju di Pilkada PPU 2024, Lirik Raup Muin hingga Tohar Jadi Wakil

Politik yang dinamis menurut Budiman juga bisa membuat figur terlempar karena keputusan partai.

Figur bakal calon Wakil Wali Kota yang akan mendampingi Andi Harun tentu kini masih wait and see karena melihat internal Partai Gerindra yang diamati Budiman Andi Harun malah tampak akan maju melalui jalur lain, semisal independen.

Cuman yang tidak diketahui banyak pihak, ialah apakah Andi Harun ini akan bertarung di Pilgub atau tidak, menurut Budiman ini juga menarik untuk dicermati, meski ada dinamika di internal Gerindra Kaltim.

"Mungkin saja dan sepertinya ada yang kita tidak ketahui di internal Gerindra. Tetapi jika maju independen pun berpeluang besar (menang), sejarah di Kaltim sudah dua kali kita lihat, Rita Widyasari independen menang, Neni Moerniaeni di Bontang juga memang walaupun ada irisan partai,"

"Cuman yang tidak diketahui, ia akan bertarung di Samarinda atau Provinsi (Pilgub), survei sebelumnya juga itu kan tertinggi dan jadi modal Andi Harun," imbuh Budiman. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved