Berita Nasional Terkini

10 Fakta Unik Terkait Raden Ajeng Kartini, Kenapa Tanggal 21 April Diperingati Sebagai Hari Kartini?

Siapa yang tidak kenal dengan sosok wanita pelopor kebangkitan perempuan Indonesia, Kartini.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
freepik.com
HARI KARTINI - Ilustrasi. 10 fakta unik terkait Raden Ajeng Kartini, kenapa tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini? 

Walau dunia pendidikan yang ia rasakan hanya bertahan sampai usia 12 tahun karena harus dipingit, dimana adanya kebijakan diskriminatif terhadap kaum hawa.

Namun, Kartini selalu bersyukur karena bagaimanapun teman-teman sebayanya tak semujur dirinya yang bisa menempuh pendidikan.

Baca juga: 10 Contoh Puisi Hari Kartini yang Singkat dan Penuh Makna, Cocok untuk Lomba Anak SD hingga SMA

4. Belajar Menulis Surat Secara Otodidak

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda.

Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa yang dibacanya ini, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa.

Dari sinilah, timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi.

Dimana ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Ia ingin agar memperoleh kebebasan, otonomi, dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.

Salah satu teman Kartini yang mendapatkan surat-suratnya ialah Rosa Abendanon.

Hingga pada akhirnya, suami Rosa yang bernama Mr. J. H. Abendanon, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda, mengumpulkan surat-surat yang pernah ia kirimkan kepada teman-temannya Kartini di Eropa.

Surat-surat tersebut berisikan pemikiran Kartini mengenai kebebasan wanita dan persamaan dalam memperoleh hak.

Abendanon kemudian membukukan seluruh surat dari wanita itu dan diberi nama Door Duisternis tot Licht yang jika diartikan secara harfiah berarti "Dari Kegelapan Menuju Cahaya".

Buku ini kemudian diterbitkan pada 1911, tujuh tahun setelah meninggalnya tokoh emansipasi wanita tersebut.

5. Sempat Ajukan Beasiswa ke Belanda Namun Tidak Pernah Terlaksana

Diketahui sempat terjadi surat menyurat antara Kartini dan Mr. J. H. Abendanon untuk pengajuan beasiswa di negeri Belanda.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved