Berita Samarinda Terkini

Periode Januari-19 April 2024, BPBD Mencatat Terjadi 60 Kali Karhutla di Samarinda

Periode Januari-19 April 2024, BPBD mencatat terjadi 60 kali karhutla di Samarinda.

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo
Asap yang membumbung di kawasan lahan di kawan Sungai Siring Jalan Poros Samarinda -Bontang, Kecamatan Samarinda Utara, Minggu (15/9/2019). Kebakaran yang terletak sekira 1 kilometer dari Bandara APT Pranoto ini diduga akibat pembakaran lahan. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda membeberkan data terbaru jumlah kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kota Tepian.

Untuk perriode Januari hingga 19 April 2024 pukul 17.00 Wita, kasus karhutla di Samarinda mencapai 60 kali dengan total luas terbakar 44,335 hektare.

Update itu disampaikan BPBD Samarinda melalui media sosial (medsos) resminya @bpbdkotasamarinda berikut infografis berupa peta sebaran Karhutla.

"Berikut update infografis peta sebaran kejadian karhutla di Kota Samarinda per tanggal (19/4/2024)," tulis BPBD Samarinda di medsos-nya, Sabtu (20/4/2024).

Berdasarkan infografis tersebut tersampaikan bahwa hampir seluruh kecamatan di Kota Tepian, kecuali Samarinda Seberang, telah terjadi karhutla.

Baca juga: Rekomendasi Wisata Baru di Samarinda DurianLand Penuh Dengan Wahana Menarik dan Wajib Dikunjungi

Untuk rincian data karhutla di Samarinda sebagai berikut:

* Total kejadian 60 kali
* Total luas kebakaran 44,335 hektare

- Samarinda Kota : 2 kali, kurang lebih 900 meter

- Samarinda Utara : 11 kali, kurang lebih 114.300 meter

- Samarinda Ulu : 3 kali, kurang lebih 13.600 meter

- Sungai Kunjang : 4 kali, kurang lebih 4.100 meter

- Sungai Pinang : 8 kali, kurang lebih 60.400 meter

- Samarinda Ilir : 2 kali, kurang lebih 900 meret

- Sambutan : 17 kali, kurang lebih 173.000 meter

- Palaran : 10 kali, kurang lebih 61.800 meter

- Loa Janan Ilir : 2 kali, kurang lebih 3750meter

- Samarinda Seberang : tidak ada

Pada periode Januari hingga Maret 2024 terjadi 42 kali karhutla dengan total 28,16 hektare.

Baca juga: Perlu Perencanaan Matang dalam Pengelolaan Sampah, DPRD Samarinda Minta DLH Libatkan Semua Pihak

Diberitakan sebelumnya, BPBD Samarinda mencatat sebanyak 42 kali karhutla dengan total luas 28,16 hektare sepanjang tahun 2024 ini.

Jumlah peristiwa tersebut terhitung pada tahun 2024 dimulai dari priode Januari hingga Maret yang tersebar hampir seluruh kecamatan di Kota Tepian, kecuali di Kecamatan Loa Janan Ilir dan Samarinda Seberang.

Disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Edy Susanto, karhutla yang terjadi didominasi akibat aktivitas pembukaan lahan baru.

"Sebagian besar penyebabnya itu karna sengaja dibakar untuk pembukaan lahan," ungkapnya saat diwawancarai TribunKaltim.co, pada Rabu (3/4/2024).

Tidak hanya itu, Edy Susanto juga membeberkan bahwa ada kawasan di Kota Tepian, karhutla terjadi lantaran cuaca yang memang terik atau panas.

"Cuaca beberapa waktu belakangan ini, termasuk saat memasuki bulan Ramadhan banyak panas. Itu juga salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya karhutla," ucanya.

Sementara terkait upaya pemadaman karhutla, lanjutnya, tidak ada yang terlalu menghambat.

Hanya saja secara jumlah personel dan armada masih terbatas.

Ia mengungkapkan bahwa pernah terjadi karhutla di dua tempat, karena terbatasnya jumlah personel dan armada, pihaknya pun terpaksa harus turun bergantian.

Namun, jika pihaknya memiliki jumlah personel dan armada yang lebih, maka bisa dilakukan penanganan secara bersamaan.

"Meskipun dengan berbagai tantangan kami siap untuk menghadapi kasus-kasus kebakaran hutan dan lahan," tegasnya.

Baca juga: Beraksi di 2 Tempat, Spesialis Pencurian Sekolah Diringkus Polresta Samarinda

Ia menambahkan, pihaknya kini memiliki dua unit mobil tangki, di mana satu memang dimiliki BPBD Samarinda dan satunya pinjaman dari BPBD Kaltim yang dititipkan untuk mem-backup di Kota Tepian.

"Sedangkan alat-alat lain kita sudah lengkap, tinggal mungkin jumlahnya aja yang ditambahin seperti selang, baju tahan panas dan sebagainya," imbuhnya.

Dirinya pun mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.

Selain bisa menyebabkan karhutla, hal itu juga akan mengakibatkan gangguan bagi masyarakat.

"Biasanya asap karhutla bisa menyebar kemana-mana, tapi akibat itu bisa menggangu ke perkampungan di sekitarnya. Jadi jangan buka lahan dengan membakar," pungkasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved